Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Selain di Bioskop, Ini 5 Peristiwa yang Perlu Diiringi Lagu Indonesia Raya

Puthut EA oleh Puthut EA
1 Februari 2019
A A
kepala suku
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kemenpora mengeluarkan imbauan bagi penonton di bioskop untuk menyanyi Indonesia Raya sebelum film diputar. Ini imbauan yang luar biasa kreatif!

Kemenpora mengeluarkan surat imbauan yang menarik dan luar biasa kreatif, yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya di bioskop sebelum film diputar. Surat imbauan ini bermaksud merajut dan mempererat tali kebangsaan kita yang robek dan terancam kusut di tahun politik sekarang ini.

Tentu surat imbauan ini membuat meleleh para warga yang sangat mencintai bangsa ini. Apalagi bagi kru dan pembaca Mojok yang di dalam jiwa mereka tertancap Sang Saka Merah Putih; Bhinneka Tunggal Ika; Sekali merdeka tetap merdeka!

Untuk mengapresiasi langkah menakjubkan dari Kemenpora, maka saya selaku Kepala Suku Mojok mengajukan usulan kepada kementerian yang mengurus “pemuda’” itu. Semoga Pak Imam Nahrawi bisa membaca usulan ini.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya menurut hemat saya juga seyogianya dilakuan ketika…

1. Ketika mereka jadian.

Dengan bersatunya dua insan yang sedang dimabuk cinta, maka mereka tidak boleh lengah agar tetap mencintai Indonesia. Mereka bisa saling jatuh cinta karena menghirup udara Indonesia dan makan hasil bumi Indonesia.

Jangan sampai mabuk cinta mereka tidak produktif. Salah satu cara yang efektif adalah saat usai sang cowok nembak dan sang cewek bersedia, langsung keduanya tegak berdiri, menatap lurus ke depan, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

2. Ketika putus cinta.

Semua perpisahan meninggalkan kesedihan. Kebanyakan kesedihan meninggalkan luka. Sebagian luka sulit sembuh lalu jadilah benih kebencian. Rasa benci itu harus diakhir dengan memantapkan jiwa: cinta adalah fana, Indonesia adalah abadi. NKRI harga mati. Harga mati itu maksudnya gak terpengaruh oleh inflasi. Apalagi oleh status hubungan asmara.

3. Ketika selesai akad nikah.

Pernikahan adalah pelembagaan hubungan dua manusia yang memutuskan berumah tangga. Selain dipersatukan oleh cinta, visi, dan misi, kelak mereka akan menyusun program kerja, memilih isu strategis, membuat perencanaan strategis, dan semua itu harus dalam kesadaran berbangsa.

Maka tidak salah jika selesai akad, menyanyikan lagu Indonesia Raya patut dilakukan oleh kedua mempelai. Supaya lebih afdol tentu saja dipimpin oleh Pak Penghulu yang notabene adalah representasi pihak pemerintah, yang sekaligus mencatatkan pernikahan tersebut ke dalam catatan resmi pemerintah.

4. Saat resepsi pernikahan.

Resepsi pernikahan adalah pesta sakral. Mempelai ada dalam ketegangan: rasa bahagia dan hampir nangis karena tabungan habis. Dua keluarga bertemu dalam suasana suka cita, sanak saudara, handai taulan, kerabat, tetangga, teman dekat dan teman jauh, kadang mantan-mantan pun bermunculan dengan perasaan masing-masing.

Dalam suasana khidmat, gembira, dan massal tersebut, maka sudah layak sebelum acara dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal seperti itu akan membuat suasana kebangsaan akan tertanam kuat. Sajian makanan akan cepat tandas saking semangatnya bernyanyi.

5. Ketika anak lahir.

Kelahiran setiap anak di Indonesia ini harus dipahami sebagai lahirnya insan nasionalis baru. Maka wajar jika setelah anak lahir, kalau di umat Islam sebagian besar mengazani si jabang bayi, maka setelah itu si bayi dinyanyikan lagu Indonesia Raya.

Apalagi jika lahir di rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah. Mulai dari orang tua, dokter, paramedis, semua berdiri tegak menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan semangat tinggi, diiringi harapan semoga si bayi kelak akan menjadi Jokowi baru, Prabowo baru, Ma’ruf Amin baru, Sandiaga baru, dan Imam Nahrawi baru.

Iklan

Semoga usul produktif dan kreatif ini bisa diterima dengan lapang dada oleh Pak Menpora. Merdeka!

Terakhir diperbarui pada 1 Februari 2019 oleh

Tags: Bela NegarabioskopImam Nahrawiindonesia rayaKemenpora
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO
Catatan

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
pengalaman pertama ke bioskop, pakuwon mall jogja.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama ke Bioskop: Orang Desa Salah Pesan Tiket Mahal sampai Tersesat di Pakuwon Mall Jogja, Mau Bertanya Takut Dikira Kampungan

11 April 2025
Derita Orang Rembang, Makan Mie Gacoan Harus ke Tuban MOJOK.CO
Ragam

Derita Tinggal di Rembang: Harus Tempuh 2 Jam ke Tuban Demi ke Mal, Nonton Bioskop atau Sekadar Makan Mie Gacoan

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.