Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Jogja Adalah Pusat Alam Semesta? Pantas Dunia Ini Ruwet dan Banyak Masalah

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
29 Januari 2025
A A
Jogja Pusat Semesta? Pantas Dunia Ini Banyak Masalah MOJOK.CO

Ilustrasi Jogja Pusat Semesta? Pantas Dunia Ini Banyak Masalah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ngeri juga jika Jogja jadi pusat alam semesta. Bayangin aja klitih, sampah, dan upah rendah menjadi momok dunia. Belum kalau ada survei KTP.

“Lihat nih, Jogja dibilang pusat semesta!” Ujar banyak orang sambil memamerkan sebuah artikel The New York Times. Saya maklumi saja suka cita itu. Ya memang wajar, tidak ada yang lebih menyenangkan selain mendapat validasi romantis. Apalagi di tengah sulitnya hidup di daerah istimewa ini.

Tapi, seperti biasa, romantisasi keterlaluan pasti menyebalkan. Apalagi ketika menyebut “(Yogyakarta) it might be the center of the universe.” Ya pantas kalau dunia ini penuh masalah dan keruwetan tanpa akhir. Banyak kekerasan jalanan dan juga polemik. Belum lagi krisis sampah dan hak pekerja. Pusatnya saja Jogja!

Saya memaklumi antusiasme si penulis. Kayaknya dia belum mengakses seabrek masalah yang dibalut romantisasi. Apa yang si penulis lihat adalah teater indah tentang Jogja. Sedangkan saya (dan kami) melihat dari belakang layar. Menyaksikan ketimpangan, ketidakadilan, dan kerusakan yang tertutup dekorasi daerah istimewa dan sumbu filosofis.

Semua daerah bisa seindah Jogja

Saya yakin, tidak semua pengagum Jogja sudah baca artikel The New York Times tersebut. Alasannya sederhana: harus subscribe. Tapi kalau boleh merangkumnya, intinya sama dengan tulisan travel blog. Tentang betapa indah dan eksotisnya Jogja. Tentu sambil salah paham dengan mengira Candi Borobudur ada di Jogja. Mohon maaf, warga Magelang dan Jateng.

Di mata Scott Mowbray, Jogja begitu elok rupawan. Sebuah paduan eksotis dari budaya, pluralisme, dan kuliner yang nikmat. Sebentar, kok mirip dengan destinasi wisata lain ya? Memang! Apa yang indah bagi Mowbray adalah standar destinasi wisata budaya.

Dengan standar kekaguman hanya sebatas “eksotis”, semua daerah bisa membuat Mowbray kagum. Dari Toraja, Minangkabau, dan Papua bisa disebut pusat alam semesta. Tapi saya masih bisa memaklumi. Toh semua orang pasti kagum dengan Jogja ketika berwisata. Karena memang itulah hakikat pariwisata: menyajikan yang indah, menyembunyikan yang runyam.

Lebih dari itu, segala antusiasme Mowbray juga tidak lebih dari romantisasi. Karena daerah ini dengan segala masalahnya, dipaksa jadi eksotis di mata beliau. Sama seperti daerah “eksotis” lain, pandangan tersebut tak lebih dari mental orientalisme.

Baca halaman selanjutnya: Status yang sebenarnya tidak perlu.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 30 Januari 2025 oleh

Tags: Jogjajogja pusat semestajogja warisan duniaklitihsampah jogjasumbu filosofisumbu imajinerThe New York TimesUMR rendahUNESCO
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Jika artikel saya menyinggung Anda, saya tidak peduli.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.