Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Cara Polisi Menangani Kasus “Grup WA Anak STM” Bikin Saya Makin Geram

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
3 Oktober 2019
A A
grup wa anak stm tersangka pelaku ditangkap polisi murtadha one

grup wa anak stm tersangka pelaku ditangkap polisi murtadha one

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perkembangan kasus grup WA anak STM bikin saya pengin marah-marah. Mana habis nonton Joker pula. Hiiih.

Tindakan polisi menjadi sangat aneh dan susah dimengerti nalar ketika kemarin mereka mengumumkan daftar pelaku pembuat grup WA anak STM yang oleh netizen dicurigai dibikin-bikin doang sama polisi.

Kasusnya bermula skrinsut grup WA anak STM yang disebar akun Twitter @OneMurtadha menjadi viral. Skrinsut grup WA itu sudah divonis netizen sebagai hoaks karena berbagai temuan. Namanya grup STM, kok pas dicek, nomor-nomor hapenya punya polisi? Namanya grup STM, kok ada nomor Amerika Serikat, mohon maaf ini anak STM Philadephia atau Texas kalau boleh tahu? Terus, anak STM kok pakai nomor Telkomsel?

Dan bukan netizen saja yang jadi detektif dadakan, wartawan pun turun tangan (jangan tanya saya Kominfo lagi ngapain sekarang). Misalnya Merdeka yang Selasa kemarin mengontak salah satu nomor terduga polisi tersebut. Kemudian Tirto yang menayangkan penelusurannya atas nomor-nomor yang tampak di skrinsut. Hasilnya makin meneguhkan keyakinan bahwa pemiliknya adalah polisi. Anda bisa membaca laporan tersebut di tautan ini dan ini karena saya nggak mau kasih spoiler saking seru ceritanya.

Beberapa grup WA anak STM jadi-jadian yang tampak di skrinsut dan di dalamnya ada nomor polisi adalah grup WA “*G30S STM ALLBASE”, “ANAK STM K**** BACOT”, “STM SEJABODETABEK”, “STM/K BERSATU”, “STM Sejabodetabek”, dan ORIGINAL Bxxxx COLLECTION”.

Original Bokep Collection by @wearepersibfans pic.twitter.com/0hdvrkbzCK

— Hoofy (@HoofdbureauID) September 30, 2019

Begitu viral, Mabes Polri langsung merepons dengan cara yang standar dan sangat SOP, yakni membantah. Selain itu, Mabes Polri juga mengejar pelaku pembuat grup WA-nya. Para pelaku yang berjumlah tujuh orang itu kemudian tertangkap dan diumumkan inisialnya oleh Mabes Polri dalam konferensi pers yang digelar kemarin. Saya kutipkan dari CNN Indonesia daftar pelaku serta kesalahannya.

RO, 17 tahun, pembuat grup WA “STM/K Bersatu”, sudah tersangka
MP, 18 tahun, admin grup WA “STM-SMK se-Nusantara”
WR, 17 tahun, admin grup WA “SMK-STM se-Jabodetabek”
DH, 17 tahun, admin grup WA “Jabodetabek Demokrasi”
MAM, 29 tahun, admin grup WA “STM se-Jabodetabek”
KS, 16 tahun, admin grup WA “SMK-STM se-Jabodetabek”
DA, 32 tahun, admin grup WA “SMK-STM”

Habis baca daftar inisial dan nama grup WA-nya, saya merasakan keinginan kuat untuk memasukkan meme Jackie Chan pegang kepala di tulisan ini.

grup wa anak stm meme jackie chan polisi
NIH MEME-NYA SAYA MASUKIN BENERAN.

Asli, akutu pusing. Mestinya kan penangkapan ini dilakukan untuk memperkuat dalih bahwa polisi tidak terlibat dalam grup WA anak STM sebagaimana tuduhan netizen. Apalagi Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul sendiri bilang, “Kami ingin tegaskan bahwa isu yang beredar di media sosial maupun di kalangan netizen bahwa polisi selaku kreator WA grup tersebut adalah tidak benar.”

Tapi, tak satu dari 7 orang yang ditangkap polisi terlibat grup WA “*G30S STM ALLBASE”, dan “ANAK STM K**** BACOT”. Padahal kan kontak-kontak di grup itu yang jadi masalah awalnya.

Jiwa emak-emak saya yang gampang terbakar ketika nyuruh adik ke warung beli gula tapi pulangnya malah bawa ciki jadi bangun kembali. Ini polisi apa-apaan sih?

Makin kesal ketika membaca keterangan polisi mengenai alasan penangkapan ketujuh orang di atas tadi. “(Karena) Mengirimkan Link WAG STM/K BERSATU agar buat ramai-ramai siswa STM/K mengikuti ajakan berdemo Di Gedung MPR/DPR Jakarta,” ujar Kombes Rickynaldo.

Laaah, polisi ini gimana sih. Latar belakang investigasinya apa, hasilnya apa. Apa polisi nggak baca seruan badan PBB yang mengurusi anak-anak, UNICEF, yang Selasa kemarin bahwa anak-anak punya hak untuk mengeskpresikan pendapat, termasuk lewat demonstrasi?

Iklan

Perlakuan polisi ini adalah ketidakadilan kesekian yang terjadi minggu-minggu belakangan. Bukti sudah terang di depan mata, bahkan netizen dan wartawan sudah bantu investigasi, tapi polisi tak kunjung menangkap influencer dan buzzer yang jelas-jelas sudah menyebarkan hoaks.

Sudahlah tidak tegas sama buzzer (tapi sangat keras kepada Ananda Badudu, Dandhy Laksono, dan Veronica Koman), polisi juga tidak bisa membuktikan mereka bersih dari praktik kotor kayak di kasus grup WA anak STM ini. Belum lagi tindakan kekerasan di lapangan terhadap warga sipil, wartawan, hingga awak medis (termasuk aksi polisi menembaki ambulans).

Waktu Ananda Badudu bilang ke media bahwa polisi memeriksa demonstran yang ditangkap dengan cara-cara tidak etis, polisi menyanggah dan beri bukti bahwa ucapan itu tidak benar. Terus polisi mau somasi Ananda karena merusak nama baik polisi. Halo, kalau kejadiannya kayak sekarang ini, apa polisi nggak kepikiran menyomasi diri sendiri?

Jika terus melanjutkan cara-cara yang sarat ketidakadilan begini, polisi sama saja sedang menutup mata dan telinga pada pengalaman DPR RI 2014-2019. Semua demonstrasi yang terjadi minggu-minggu belakangan ini akarnya satu, karena DPR menutup telinga mereka dari suara tuhan, vox dei, yakni warga negara Indonesia.

Langkah-langkah seperti itu, Pak Pol, bukan langkah cerdik. Apalagi di momen pemutaran film Joker seperti sekarang ini.

BACA JUGA Isu Pemakzulan Jokowi dari Surya Paloh Malah Memperpanjang Urusan Perppu KPK atau artikel Prima Sulistya lainnya.

Terakhir diperbarui pada 1 April 2022 oleh

Tags: grup WA anak STMPolisi
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi! Mojok.co
Pojokan

PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi!

26 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.