Memuaskan istri berdasarkan warna kulit
- Anděměnakakěn, berarti gelagat rupa, lirikan mata, dan cara bicaranya membuat hati senang dan gembira yang menunjukkan sikap rendah hati. Perempuan dengan ciri ini punya warna kulit ambambang awak atau cokelat tembaga, dan dalam tokoh pewayangan digambarkan seperti tokoh Banuwati, istri Duryudana. Oleh karena itu, dapat disebut juga dengan mbanuwati. Apabila bercinta dengan pasangan berciri ini, titik rangsangan terdapat pada kedua mata.
- Sumeh, berarti gelagat rupanya memperlihatkan watak yang sabar. Perempuan berwajah sumeh dapat dapat membangkitkan birahi karena perkataannya yang menarik hati. Ciri warna kulit ambambang awak atau cokelat tembaga, titik rangsangan terdapat pada kedua mata.
- Manis, berarti gelagat rupanya menyenangkan, matanya jernih, terang, dan mengagumkan. Perempuan dengan wajah manis dapat mendatangkan ketertarikan Asmarasura, yaitu ketertarikan kepada sifat keberaniannya. Perempuan ini memiliki warna kulit jěne němu giring atau langsěp atau kuning langsat. Titik rangsangan terdapat pada pusar sampai leher.
- Měrak ati, berarti gerak-gerik mata serta cara bicaranya memiliki aura yang menakjubkan. Perempuan dengan wajah měrak ati dapat mendatangkan birahi Asmaraturida, yaitu ketertarikan kepada sifat welas asih. Ciri perempuan ini mempunyai warna kulit brokoh abrit ragi nyěnggaringan atau cokelat kemerahan, dan dalam tokoh pewayangan digambarkan seperti tokoh Rarasati, istri Arjuna. Apabila melakukan sanggama dengan wanita berciri ini, titik rangsangan terdapat pada pelipis kiri.
- Jatmika berarti memiliki kebesaran hati dan pandangan yang terang. Wanita dengan wajah jatmika dapat mendatangkan birahi Asmaramurcita, atau dapat membangkitkan birahi karena fisiknya. Titik rangsangan terdapat pada pelipis kiri.
Ciri fisik dan warna kulit perempuan Jawa menurut Serat Candraning Wanita
Penelusuran tim Jawacana mengenai candra pasemon perempuan Jawa, juga merambah pada manuskrip berjudul Serat Candraning Wanita, koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai data pendukung penelitian. Di dalam serat tersebut, ditemukan 10 ciri fisik perempuan Jawa dari hasil suntingan Liona Bonita pada tahun 2012. Berikut ciri fisik tersebut:
Candra Wela
Perempuan dengan ciri warna kulit kuning dan wajahnya terlihat manis. Lidahnya agak terlihat. Payudaranya terlihat sumangga waru (terlihat bulat penuh). Wataknya baik dan setia kepada laki-laki. Dengan wajahnya yang manis, dahinya pasti kecil agak datar, sehingga dahi baga-nya juga kurang lebar, pun lubang baga-nya juga sempit. (lubangnya) Tidak banyak airnya dan kurang suka bersenggama.Â
Raseksi Durga
Warna kulitnya kuning dan tubuh merah. Berambut halus dengan payudara besar. Postur tubuhnya kecil dan berwajah agak lebar, serta dahinya lebar agak nonong. Wataknya buruk dan tega kepada suaminya. Dahi baga-nya lebar dan maju. Sangat suka bersenggama. Wanita yang demikian, lubang baga-nya sempit tetapi dalam, tidak banyak rambutnya dan berasa hambar.Â
Retna Kancana
Perempuan ini warna kulit wajahnya kuning dan berambut kasar panjang. Kakinya kecil, posturnya tegap, dahinya normal, dan mulut agak kecil. Wataknya setia kepada laki-laki. Dahi baga-nya agak kecil serta lubang baga-nya juga kecil. Badan terlihat kurus kering dan mahir dalam bersenggama.
Hasil dari ilmu titen leluhur
Koncang Lepasan
Kulit hitam dan berbadan besar. Rambutnya halus dan berwajah kecil. Dahinya sempit dan berlidah tebal. Payudaranya kecil dan berpostur tegap. Kulitnya lembab, berkaki besar, dan rambutnya tipis. Wataknya setia kepada laki-laki. Tidak memiliki banyak rambut kemaluan. Dahi baga-nya sempit agak menonjol. Apabila bersenggama cukup senang dan banyak airnya. Tepi baga-nya agak tebal.
Kunci Kancana
Ciri fisik kulit hitam dan berbadan tinggi besar. Berkaki agak pendek dan berwajah kecil, serta tidak banyak rambutnya. Berpostur tubuh pendek dan dahinya sempit agak menonjol. Kulitnya tebal dan lembap. Tumitnya bulat agak kecil. Wataknya baik dan dahi baga-nya ciut menonjol. Tidak memiliki banyak rambut kemaluan. Mahir dalam bersenggama dan banyak airnya.
Kusumastuti
Perempuan ini memiliki ciri fisik, yaitu punya warna kulit putih dan berambut kasar. Wajahnya lonjong, dahi sempit. Memiliki cambang tebal. Berpostur pendek dan besar badannya. Kulitnya lembab dan berbibir agak lebar.Â
Wataknya baik sekali, membuat kaya, dan giat beragama. Memiliki banyak rambut kemaluan dan dahi baga-nya ciut. Lubang baga-nya lebar, tetapi kurang tertarik bersenggama walaupun banyak airnya. Jarang memiliki anak, tetapi banyak bicara.
Durga Sari
Berwajah agak merah dan berambut kasar. Berpostur tinggi dan berdahi lebar menonjol. Kulitnya kering dan badanya panjang bulat. Lidahnya tipis dan badannya pula. Kaki panjang bulat dan bertumit ramping. Mulutnya normal lebarnya. Wataknya sangat cinta kepada laki-lakinya. Dahi baga-nya lebar agak menonjol. Bibir baga-nya tipis dan lubangnya lebar. Tidak memiliki banyak rambut kemaluan dan baga-nya terlihat mancung. Mahir dalam bersenggama, tetapi airnya sedikit.Â
Pengetahuan yang perlu dilestarikan
Durga Sori
Wajahnya lonjong dan punya warna kulit merah. Leher panjang dan berdahi sempit. Alisnya tebal sekali dan bermulut manyun tebal. Jika berjalan, kakinya terbuka. Posturnya pendek dan berkulit tebal dan lembab. Hal tersebut menandakan dahi baga-nya ciyut agak menonjol dan memiliki banyak rambut kemaluan.Â
Bibir baga-nya tebal agak keluar. Ketika hanyut dalam sanggama, rasanya nikmat dan banyak airnya. Wataknya mudah marah. Senang menggosip dan tidak bisa mempunyai anak perempuan. Tidak takut kepada suaminya.
Durga Mangsah
Perempuan dengan kategori ini memiliki ciri fisik wajah lancip dan berbadan panjang. Kakinya panjang dan berdahi sempit datar. Mulutnya lebar dan berbibir dobleh. Rambutnya tipis dan agak merah. Kakinya besar dan tebal, serta berpantat tepos.Â
Hal tersebut menandakan dahi baga-nya lebar dan kemaluannya mancung. Lubang baga-nya sangat lebar dan bibir baga-nya agak keluar dan tebal. Tidak memiliki rambut kemaluan dan tidak memiliki hasrat bersenggama. Wataknya buruk sekali. Menggunakan uang boros dan sering selingkuh.Â
Durga Ngerik
Perempuan berambut kasar panjang agak kemerahan di ujungnya. Berwajah bundar dan berdahi lebar agak nonong. Bibirnya tipis agak merah dan bermulutnya lebar. Posturnya pendek dan berpantat besar. Kakinya menyilang.Â
Adapun baga-nya juga bundar. Dahi baga-nya lebar menonjol dan bibir baga-nya tipis, serta lebar lubangnya. Memiliki banyak rambut kemaluan. Hal tersebut menandakan jika sangat menyukai bersenggama. Kakinya yang menyilang (menandakan) mendatangkan rejeki, tetapi wataknya buruk. Tercela budinya dan boros.Â
Penutup
Sekali lagi, apa yang tersaji di atas adalah simpulan ilmu titen leluhur Jawa dalam pengamatan terhadap praktik seksologi. Mengenai tafsir dan kesahihan data, ataupun relevansi data dengan perkembangan ilmu pengetahuan hari ini, bukan menjadi objek tim peneliti. Semoga bermanfaat sebagai tambahan referensi bahwa nenek moyang Jawa juga mempunyai warisan pengetahuan tentang persenggamaan.Â
Tema ini juga merupakan tema penutup dari penelitian Serat Susila Sanggama, dari keseluruhan 3 tema yang direncanakan, dalam proyek BACAJAWA pertama. Sampai jumpa dalam kerja-kerja filologi BACAJAWA dari tim Jawacana, dengan penyajian naskah-naskah lain berikutnya. Rahayu.
Tim Peneliti JAWACANA:
Pimpinan: Paksi Raras Alit
Filolog Utama: Eka Pradipta
Peneliti: Enjang Wening, Krisna Arimurti
Tim penulis: Rafael Raga, Sukma Putri
Tim Mojok:
Editor: Yamadipati Seno
Ilustrator: Ega Fansuri
BACA JUGA Gaya Sex dalam Budaya Jawa untuk Menghasilkan Keturunan Unggul Menurut Serat Susila Sanggama dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.