Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

#BoikotTopskor, Boikot Paling Membingungkan yang Pernah Ada

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
28 Desember 2017
A A
MOJOK-Boikot-TopSkor

MOJOK-Boikot-TopSkor

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “#BoikotTopskor nggak cuma bikin pusing netijen tapi juga bangsa dan negara.”

Redaksi TopSkor.id tentu sedang pusing menghadapi seruan boikot yang menghantam mereka sejak kemarin. Bahkan bisa dibilang, ini adalah seruan boikot paling membingungkan yang pernah ada.

Tapi, sebelum masuk ke sana, mari kita ingat-ingat dulu apa itu boikot dan bagaimana ia dilakukan di Indonesia. Sebab, kalau ada prinsip yang harus Anda pegang untuk mengarungi 2018, salah satunya adalah jangan pernah menertawakan ide boikot. Seriusan.

Boikot jika dijalankan dengan sungguh-sungguh dan kompak adalah ancaman besar. Ini juga konsep yang sudah lama dilakukan gerakan masyarakat sipil, walau umumnya dilakukan oleh konsumen kepada perusahaan produsen jasa dan barang. Tujuannya untuk memengaruhi pengambilan kebijakan dalam suatu perusahaan. Nah kalo #BoikotTopskor ini niatnya apa?

Boikot dilakukan dengan cara berhenti menggunakan suatu barang atau jasa yang dihasilkan produsen tertentu agar produsen melayani protes dan tuntutan konsumen.

Misalnya seperti yang dilakukan supermarket-supermarket Singapura ketika pembakaran hutan di Sumatra berimbas pada bencana kabut di Singapura, tahun 2015. Supermarket FairPrice, Shen Siong, dan Prime Supermarket memboikot/menurunkan semua produk pulp and paper dari lima perusahaan Indonesia yang diduga membakar hutan.

Di Indonesia, tahun 2016 ke belakang, seruan boikot produk yang paling gencar ditujukan kepada produk Amerika Serikat (karena kapitalistis, tidak memperlakukan pekerja dengan baik, pro-LGBTQ) serta produk perusahaan “Yahudi” (sebagai bentuk dukungan kepada Palestina).

Namun, selama dan setelah pilkada Jakarta 2016, alasan yang paling sering menjadi motif boikot adalah agama. Jika Anda lupa, inilah daftar hal yang pernah diserukan untuk diboikot di Indonesia dua tahun terakhir.

Line diboikot oleh Aa Gym karena dianggap mempromosikan LGBT.

Sari Roti diboikot peserta dan simpatisan Aksi 212 karena awalnya dikira mendukung Aksi 212 dengan membagikan roti gratis, tapi ternyata tidak.

Starbucks diboikot karena pernyataan CEO-nya yang menyatakan, siapa yang tidak mendukung pernikahan sesama jenis boleh melepas sahamnya di perusahaan tersebut.

Inul Daratista diboikot oleh netizen yang tersinggung karena komentarnya di Instagram dianggap menghina ulama.

Traveloka diboikot karena CTO-nya, Derianto Kusuma, walkout saat Anies Baswedan berpidato di acara ulang tahun Kolese Kanisius. Belakangan diketahui bahwa kabar itu bohong sebab Derianto tidak hadir di acara tersebut. Tapi, boikot untuk uninstall Traveloka sudah kadung viral.

Film anak-anak Naura & Genk Juara diboikot karena tokoh penjahat di film itu beragama Islam dan menunjukkan ekspresi-ekspresi religius.

Iklan

WhatsApp diboikot karena menyediakan konten GIF berbau pornografi.

FPI memboikot Facebook, Twitter, dan WhatsApp karena tidak mendukung perjuangan umat. Sebelumnya, pada 19 Desember 2017 Facebook memang membokir akun FPI. Pada Januari 2017, Twitter juga sempat memblokir akun FPI dan Habib Rizieq Shihab. Sedangkan kenapa WA ikut-ikutan diblokir, sampai detik ini kami tidak menemukan alasan selain karena WA “produk Amerika Serikat”.

Terakhir, yang terjadi kemarin, boikot terhadap situs web sepak bola TopSkor.id. Tagar #BoikotTopskor dimulai oleh akun Twitter @ardi_riau menanggapi twit jurnalis TopSkor, @zoelfick, yang dianggap menghina Ustad Abdul Somad.

Rupanya, seruan boikot ini memengaruhi redaksi TopSkor sehingga pada malam kemarin, @zoelfick dan akun pemimpin redaksi TopSkor mengumumkan bahwa jurnalis tersebut dipecat. Seruan #BoikotTopskor menghasilkan satu pengangguran, kira-kira pelakunya puas?

Apabila boikot umum dipahami sebagai cara mendesakkan tuntutan konsumen kepada produsen atau dari satu pihak ke pihak lain, kesembilan contoh boikot di atas cenderung menjadi bentuk hukuman atau balasan. Karena Facebook memblokir FPI, maka FPI memboikot Facebook. Karena Inul dan @zoelfick menyinggung perasaan “umat”, hukumannya adalah boikot. Tuntutannya sendiri malah jadi nggak jelas, apa sih yang diinginkan pemboikot agar dilakukan pihak yang diboikot.

Apakah boikot seperti itu efektif? Iya dan tidak. @zoelfick jelas menerima konsekuensi riil yang berat. Tapi, boikot juga menimbulkan efek Streissand: orang yang tidak tahu dan tidak tertarik, justru jadi penasaran pada subjek yang diboikot. Belakangan, malah muncul pihak-pihak yang bersimpati. Itu pula yang terjadi pada film Naura.

Pada kasus Traveloka, boikot yang terburu-buru dan ternyata salah sangka justru menjadi tertawaan. Sedangkan pada boikot WhatsApp terkait konten GIF porno, cara itu berhasil membuat WA menghapus konten tersebut.

Nah, kalau boikot media sosial oleh FPI, hm… orang bertanya-tanya dan menanti, apa sikap ini akan konsisten? Sebab, selain menyatakan memblokir ketiga media sosial tersebut, FPI juga sudah menyiapkan platform penggantinya. Saya sih berharap FPI konsisten. Bukan, bukan seperti netizen nan iri dengki yang bersukacita karena Facebook dan Twitter akan bersih dari “laskar 2D” lho ya. Justru kalau FPI sukses, ini akan jadi contoh keberhasilan gerakan yang bisa ditiru anak kiri, kanan, depan, dan belakang.

Balik lagi ke keanehan boikot TopSkor.

Jadi begini, seruan awal boikot TopSkor kan karena jurnalisnya dituduh menghina ulama. Tapi, setelah TopSkor memecat si tertuduh—yang membikin puas pihak yang memboikot—giliran pembela @zoelfick yang ikut meramaikan #BoikotTopskor dengan alasan TopSkor tidak pantas membenarkan persekusi. Akibatnya, sampai Rabu siang, 27 Desember 2017, hestek tersebut masih jadi nomor satu di Twitter.

Satu hestek, dua kubu. Pemrednya pasti pusing banget sekarang.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2018 oleh

Tags: @zoelfick#BoikotTopskorabdul somadAnies BaswedanboikotFPIsari rotiTopskortravelokatwitter
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Destinasi Obelix Hills. MOJOK.CO
Kilas

Liburan Menyenangkan di Obelix Hills Jogja, Nikmati Sunset Sambil Ngopi hingga Live Music di Akhir Pekan

8 Desember 2025
KA Logawa Jogja Jember Tiket Mahal, Bikin Menyesal MOJOK.CO
Otomojok

Penyesalan Saya Menggunakan KA Logawa Ekonomi dari Jogja ke Jember: Sudah Harga Tiketnya Mahal, Badan Remuk Sakit Semua

16 September 2025
Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Anies Baswedan.MOJOK.CO
Aktual

Teka-teki Kematian Harun Al-Rasyid yang Jadi Sorotan Anies Baswedan saat Debat Capres

12 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.