Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Apa sih Pekerjaan Pendekar Silat di Indonesia?

Pendekar butuh makan itu pasti, butuh duit? Belum tentu. Dalam cerita silat, pendekar dan penjahat kerap lebih pusing memperebutkan pusaka daripada harta.

Arman Dhani oleh Arman Dhani
14 Juni 2023
A A
Apa Sih Pekerjaan Pendekar Silat Di Indonesia? MOJOK.CO

Ilustrasi Apa Sih Pekerjaan Pendekar Silat Di Indonesia? (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pendekar silat, terutama yg berkelana, kerjanya apa ya? Mereka dapat bayaran dari mana? Kok bisa hidup kemana-mana tanpa beban? 

Saban mendengar sandiwara radio, entah Tutur Tinular atau Saur Sepuh, kegiatan paling menyenangkan adalah membayangkan ekspresi para pelakonnya. Bagaimana Brama Kumbara menyerang musuh? Bagaimana muka Arya Kamandanu ketika ditikung saudara kandungnya sendiri? Tentang adu silat yang menegangkan. Dan lain sebagainya.

Barangkali, imajinasi seperti ini yang membuat kisah-kisah kolosal tadi diingat dan dikenang. Bahkan puluhan tahun setelah lewat masa tayangnya. Ada beberapa hal dari kisah-kisah persilatan yang membuat saya jatuh cinta. Pertama, tentang imaji para jagoan yang mengalahkan bandit. Kedua, intrik politik dalam upaya membangun kekuasaan. Ketiga, kisah percintaan dari para pendekar silat yang ada.

Belakangan buku-buku silat seperti Senopati Pamungkas, Wiro Sableng, Api di Bukit Menoreh, Nagasasra dan Sabukinten, hingga yang paling mutakhir Nagabumi, membuat kecintaan saya pada cerita silat jadi hangat lagi. Maklum, dulu ketika radio masih lebih populer daripada televisi, sandiwara radio menjadi satu-satunya hal yang bisa jadi hiburan sebelum TVRI masuk dan mengganti hiburan kita dengan serial Oshin.

Berbagai pertanyaan tentang pendekar silat

Sekarang saya dibuat kembali berpikir tentang kisah-kisah kolosal para pendekar di Indonesia karena sebuah pertanyaan. “Pendekar silat, terutama yg berkelana, kerjanya apa ya? How do they make money?” Mungkin banyak yang mikir, pendekar silat dapat bayaran dari mana? Kok bisa hidup kemana-mana tanpa beban? Hal ini bikin saya memeriksa lagi ingatan, membaca ulang beberapa cerita, juga melihat bagaimana para pendekar hidup.

Dari yang saya ingat dan baca, kebanyakan pendekar silat di Indonesia yang berlatar cerita zaman kerajaan, kebanyakan berasal dari anggota kerajaan. Entah pewaris takhta kerajaan, mantan pejabat, atau prajurit yang memang dilatih secara khusus. Ilmu silat, seperti juga kemampuan membaca, adalah privilege yang nggak semua orang punya. Cuma orang kaya, ningrat, dan spesial saja yang bisa mengakses.

Darimana pendekar silat mendapat uang? 

Kalau dari cerita-cerita, uang itu bukan tujuan utama pendekar. Lalu kok banyak cerita pendekar silat datang ke warung buat makan? Nah duitnya bisa dari upah menolong orang, menangkap buronan penjahat, atau mengambil jarahan dari bandit.

Jenis yang yang dipakai adalah yang kepeng, keping atau pitis; pis bolong, picis, pitjes, atau gobok. Kalau pertanyaanya diganti jadi dari mana mereka makan? Jawabannya bisa dari berburu dan mengumpulkan makanan. Di buku-buku silat, kaya Wiro Sableng, Nagabumi, atau Raden Mandasia, pendekar tidak segan mencuri buat makan, atau ya makan apa saja yang ada.

Kebanyakan pendekar silat di Indonesia itu kalangan berada. Brama Kumbara pewaris takhta kerajaan Madangkara, Arya Kamandanu anak empu, Wiro Sableng anak pejabat desa, Barda Mandrawata anak kepala sekolah, Upasara Wulung lulusan sekolah elite kerajaan, Untara prajurit wira tamtama dari Jipang. Jadi kalau soal duit atau makan sebenarnya gampang.

Tetapi, pendekar golongan putih punya seperangkat aturan moral yang ketat. Mereka menolak mencuri, merampok, atau merebut uang sembarangan. Jadi, untuk bertahan hidup, ya memanfaatkan ilmunya untuk berburu entah rusa atau kelinci. Soalnya lebih gampang dengan ilmu meringankan tubuh atau dengan tenaga dalam untuk mencari hewan buruan.

Baca halaman selanjutnya

Beberapa sumber uang yang biasa ada di cerita kolosal…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2023 oleh

Tags: drama radiopekerjaan pendekarpendekar silatsaur sepuhsilattutur tinular
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Saat ini bisa ditemui di IG @armndhani dan Twitter @arman_dhani. Sesekali, racauan, juga kegelisahannya, bisa ditemukan di https://medium.com/@arman-dhani

Artikel Terkait

Beberapa Alasan Mengapa Perguruan Silat Sering Bikin Rusuh
Video

Mencari Akar Masalah Mengapa Perguruan Silat Sering Bikin Rusuh

29 Agustus 2024
Perguruan Pencak Silat Tenaga Dalam Kasih Isian Jin Khodam yang Menyiksa Tubuh MOJOK.CO
Ragam

Pencak Silat Tenaga Dalam Suka Kasih Isian Jin Khodam, Sebuah Tipuan yang Tak Bikin Sakti Malah Hanya Menyiksa Tubuh

6 Agustus 2024
Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap.MOJOK.CO
Ragam

Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap

3 Agustus 2024
3 Kehabatan Pencak Silat Tapak Suci Muhammadiyah yang Tak Dimiliki Peguruan Silat Lain MOJOK.CO
Ragam

3 Kehebatan Tapak Suci yang Tak Mesti Dimiliki Pendekar Pencak Silat Lain Modal Sombong dan Biang Onar, Teruji 61 Tahun

3 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.