Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Tiga Kegiatan yang Membuat Hari Valentine Jadi Tidak Haram

Arman Dhani oleh Arman Dhani
14 Februari 2015
A A
Agar Valentine Tidak Haram

Agar Valentine Tidak Haram

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook
Valentine itu haram. Haram kalau dirayakan dengan makan babi hasil curian atau dengan membakar rumah orang. Tapi bisa jadi tidak haram kalau dilalui dengan membantu ibu di rumah atau menafkahi anak yatim. Itu semua perkara perspektif di mana kita berpijak dan bersikap.

Lho piye, Bung? Mosok situ mau menjadi korban kooptasi global kaum kapitalis yang mengeksploitasi kengenesan orang-orang yang dimabuk asmara hanya untuk ngabis-ngabisin duit? Jika derita kesendirian karena jomblo sudah naik ke leher, hanya ada satu kata: Lawan!

Untuk itu, di hari yang berbahagia ini, bertepatan dengan puncak ijtihad Imam Besar Pemuda Penyuka Jus Mengkudu dan Kaki-kaki Jenjang, Dedik Priyanto, yang memutuskan untuk selibat sampai Inter Milan juara Liga Champions lagi, saya menyarankan bangsa Indonesia, khususnya pemuda-pemudi saleh yang mendukung tegaknya khilafah, untuk turut serta melawan konspirasi global bernama hari Valentine.

Dengan demikian, kita bisa bersama-sama dalam barisan intelektual muda militan yang progresif revolusioner dan kesepian. Mari hadapi cakar-cakar kaum imprealis yang kontra revolusioner! Demi melepaskan belenggu kapitalis-kapitalis keji yang mengeksploitasi perasaan-perasaan kita yang lugu ini, ayo lakukan perlawanan: kita boikot Valentine dengan mengikuti acara-acara lain yang lebih barokah dan militan.

Mengikuti Bahtsul Masail

Daripada ribut-ribut tidak jelas soal Syiah–Sunni kayak orang wagu, mending Valentine ikut Bahtsul Masail. Apa itu Bahtsul Masail? Wah ambyar, Bung, masa udah jaman Interstellar gini Sampeyan masih gak tahu forum keren yang namanya Bahtsul Masail? Bahtsul Masail itu forum diskusi keagamaan untuk merespons dan memberikan solusi terhadap problematika aktual umat.

Dalam hal ini kan daripada ngurusi cinta-cintaan yang belum tentu diterima, mending belajar dari sumber yang paham.

Lho, gini lho, Bung… Daripada membenci tanpa alasan berdasar sumber yang katanya-katanya dan gak jelas, mending ikut forum ini. Kita bisa belajar dari ahli yang tahu benar, bukan ustadz medioker gak jelas yang menghalalkan pembajakan. Lho piye? Pembajakan aja dihalalkan apalagi nyawa orang? Bahtsul masail ala pesantren pada umumnya yang mengedepankan semangat itiradl atau perdebatan argumentatif dengan berorientasi pada kitab babon atau buku-buku fiqih yang jelas. Jadi bukan sekedar kitab terjemahan

Menari di One Billion Raising

Selama dua tahun terakhir kekerasan terhadap perempuan meningkat hebat. Dari Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2013,  telah terjadi 279.760 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan jumlah kasus kekerasan seksual yang bertambah menjadi 5.629 kasus dari 4.336 kasus di tahun 2012. Ini artinya, dalam 3 jam setidaknya ada 2 perempuan mengalami kekerasan seksual.

One Billion Rising Revolution adalah usaha memobilisasi, mengajak, dan membentuk kesadaran kolektif untuk berjuang bersama menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Daripada kalian ribut-ribut pacaran, minta kelon gak dikasih lalu mukulin pacar, mending ikut acara ini.

Apik lho, Bung. Dengan ikutan OBR kalian bisa menyadari bahwa perempuan dan laki-laki setara, bahwa kita bisa ambil bagian dalam usaha mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

Apik, no?

Mensukseskan GNOTA

Ini merupakan saran pemuncak, saran utama untuk melewatkan Valentine. Daripada jadi anak durhaka yang bisa menyengsarakan orang tua dengan minta duit untuk beli cokelat, kalian bisa ikut Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA).

Iklan

Gerakan ini merupakan inisiatif nasional untuk membantu ribuan anak Indonesia agar dapat meneruskan pendidikannya. Dengan bergabung dan menjadi orang tua asuh, kamu dapat turut serta membantu agar seorang anak tetap dapatpacaran bersekolah. Lho piye? Mantep, kan? Keren, kan?

Bayangin gini, daripada duit cuma dibuangin buat pasangan yang belum tentu jadi pacarmu, mending duitnya untuk ikut seminar Felix Siauw mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Minimal itu jadi tabungan di akhirat kelak. Lho kan siapa tau? Daripada maksiat-maksiat bikin dosa, ya mending jadi orang tua asuh.

Siapa tahu anak asuhmu kalo sudah gede bisa jadi pacar dokter—yang bermanfaat untuk nusa, bangsa, agama, dan mertua.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2018 oleh

Tags: Bahtsul MasailOne Billion RisingValentine
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Saat ini bisa ditemui di IG @armndhani dan Twitter @arman_dhani. Sesekali, racauan, juga kegelisahannya, bisa ditemukan di https://medium.com/@arman-dhani

Artikel Terkait

PBNU Memang Sudah Benar Mengurus Tambang Batu Bara MOJOK.CO
Esai

Sudah Benar, Tambang Batu Bara Harus Dipegang Ormas Keagamaan Terutama PBNU!

7 Juni 2024
NU Hadapi Dunia Metaverse: Melihat Fikih Bekerja di Semesta para Avatar. (Mojok.co / Ega Fansuri).
Esai

NU Hadapi Dunia Metaverse: Melihat Fikih Bekerja di Semesta para Avatar

9 Januari 2022
pak sempu pak gombloh arifin malang kisah cinta yang tragis hak cipta aan mansyur mojok.co.jpg
Liputan

Lelaki yang 26 Tahun Menunggu Kekasihnya di Tempat yang Sama, Setiap Hari, lalu Mati di Sana

14 Februari 2021
kondom, apotek, kasir, kontrasepsi, penyakit kelamin mojok.co
Pojokan

Penjelasan Sederhana tentang Razia Kondom yang Bodohnya Bukan Main

1 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.