Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Daripada Pesta Bikini, Lebih Baik Sowan ke Bang Ipul dan Bang Nassar

Mbok ya terima saja kodrat bahwa pesta bikini itu memang kurang cocok dengan kultur Indonesia.

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
25 April 2015
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Cuma mau pakai bikini kok mesti nunggu Ujian Nasional? Kasihan sekali. Terus kapan kalian berani pakai linjeri? Nunggu lulus Tes CPNS dulu?

SPLASH AFTER CLASS: Good Bye UN Pool Party, itulah tajuk pesta kelulusan berkonsep pesta bikini yang akan diselenggarakan oleh Divine Production. Rencana pesta itu kini sedang trending di jagad media sosial, dihujat hangat oleh khalayak.

Berbagai media online ikut heboh. Saya pun gatal untuk turut berkomentar lebih jauh. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dengan sebuah pesta selepas Ujian Nasional atau setelah kelulusan. Bagi saya, itu sebuah hal yang biasa. Saya dulu juga begitu. Pesta memang sudah menjadi keniscayaan. Yah, sekadar perayaan setelah melewati hari-hari yang melelahkan.

Di Indonesia, pesta sudah menjadi satu paket dengan prihatin. Jadi, ketika ada prihatin, di situ pasti bakal ada pesta. Itu sudah menjadi alur protap: prihatin, bersyukur, pesta. Prihatin, bersyukur, pesta. Prihatin, bersyukur, pesta. Begitu seterusnya.

Demikian pula  halnya dengan skema anak SMA. Beberapa hari sebelum Ujian Nasional, mereka para siswa mendadak bakal menjadi alim, tahajudnya kenceng, puasa pol, istighosahnya mantap, bahkan sampai nangis-nangis sesenggukan seperti anak tanggung bulan yang minta dibelikan Chiki tapi tidak dituruti sama orang tuanya.

Tujuannya satu, berharap agar laku tirakat mereka akan terbayar lunas dengan label kelulusan. Kalau sudah lulus, ya sujud syukur. Setelah bersyukur sejenak, persetan dengan tahajud, puasa, dan air mata, yang penting party. Karena alurnya memang harus begitu.

Nanti, giliran menjelang ujian masuk universitas, mereka bakal kembali mendadak alim, tahajudnya kenceng lagi, puasanya naik lagi, istighosahnya njengat lagi, dan bakal mewek-mewek lagi.

Sungguh, tak ada air mata yang lebih buaya ketimbang air mata anak SMA di masa peralihan. Tapi tak apa, itu bisa dimaklumi. Anggap saja itu bagian dari kekayaan khasanah budaya bangsa kita. Nah, yang salah kaprah adalah ketika pesta tersebut dihelat kebablasan. Pesta bikini ini contohnya.

Aduuuh, cuma mau pakai bikini kok mesti nunggu Ujian Nasional? Kasihan sekali. Terus kapan kalian berani pakai linjeri? Nunggu lulus Tes CPNS dulu? 

Plis deh, Putri Indonesia saja sempat beberapa kali diprotes karena nekat pakai bikini di ajang pemilihan Miss Universe. Apalagi kalian, anak-anak SMA ingusan yang bahkan untuk cebok sesuai dengan kaidah EYD saja belum terlalu fasih dan lancar. Ayolah, para anak SMA, mbok ya jangan terlalu mbarat gitu lho.

Mbok ya terima saja kodrat bahwa pesta bikini itu memang kurang cocok dengan kultur Indonesia. Lagipula, pesta bikini bukanlah pesta yang egaliter. Hanya mereka-mereka yang punya tubuh mulus bersih saja yang bisa datang. Yang punya panu, kadas, dan kurap, jangan harap bisa ikut—kecuali kalau memang sudah siap untuk dibuli.

Kawan-kawan SMA yang baik, selain pesta bikini, masih banyak kok kegiatan positif  bin elegan yang bisa dilakukan untuk merayakan kelulusan. Nonton bareng serial Tujuh Manusia Harimau, misalnya. Atau kalau mau yang lebih soft, bisa juga merayakan kelulusan dengan datang beramai-ramai ke studio Indosiar untuk nonton langsung D’Academy dan D’Terong show.

Ini tentu ide yang cukup bagus. Karena menurut saya, tak ada hadiah yang lebih berkesan untuk sebuah kelulusan selain senyum tulus nan manis dari Bang Ipul dan Bang Nassar. Eh, btw, saya sebenarnya pengin banget lho ikut pesta bikini. Sayangnya, saya ndak cocok pakai bikini dan njegur di kolam renang.

Sumpah, pria kalem seperti saya ini cocoknya memang cuma pakai beskap dan duduk manis di pelaminan. Tapi bersanding dengan siapa?

Iklan

BACA JUGA Dongeng Tes DNA yang Ditukar ala Negeri Sinetron dan ESAI lainnya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2021 oleh

Tags: BikiniNassarPesta BikiniSaipul JamilUjian Nasional
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

pesta bikini
Hukum

Pengamat: Pakai Bikini Lalu Meminum Minuman Keras itu Bukan Budaya Indonesia

9 Juni 2022
ilustrasi Jika Petisi Boikot Nikita Mirzani Sudah Banyak Ditandatangani, Selanjutnya Apa? mojok.co
Pojokan

Jika Petisi Boikot Nikita Mirzani Sudah Banyak Ditandatangani, Selanjutnya Apa?

13 Desember 2021
Saipul Jamil dalam Pusaran Ide Penyuluhan versi KPI dan KPK MOJOK.CO
Esai

Saipul Jamil dalam Pusaran Ide Penyuluhan versi KPI dan KPK

13 September 2021
ilustrasi Surat Terbuka untuk Ketua KPI, Agung Suprio: Jangan Malas Beres-beres KPI, Pack! mojok.co
Pojokan

Surat Terbuka untuk Ketua KPI, Agung Suprio: Jangan Malas Beres-beres KPI, Pack!

10 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.