MOJOK.CO – Prediksi siapa yang lolos dari grup EURO 2020. Inggris yakin sih bisa lolos, tapi juara? Pffft. Italia itu lho yang diem-diem ngeri.
Tak seperti Piala Dunia yang hampir selalu punyai juara yang “pantas”, Piala Eropa punya malaikatnya sendiri untuk menakdirkan tim mana yang akhirnya juara.
Tak perlu superior amat, tak perlu unggulan, tak perlu apik cara mainnya, siapa saja bisa berpeluang juara. Benar-benar kayak jargon sponsor aparelnya, impossible is nothing.
Tanyakan pada Yunani 2004 dan Denmark 1992. Bahkan daftar ini belum memasukkan tim kayak Portugal pada edisi Euro 2016—yang meski punya CR7—justru tampil angin-anginan sepanjang turnamen.
Standar juara yang aneh semacam inilah yang bikin prediksi juara EURO 2020 jadi sangat abu-abu. Apalagi dengan format yang absurd, yakni tim peringkat ketiga terbaik bisa lolos ke babak 16 besar, peluang siapa juara jadi makin acak. Ingat, Portugal dulu lolos grup tanpa kemenangan babar blas dari model format aneh begitu.
Piala Dunia? Jelas tak serumit itu.
Sekalipun jumlah tim besar kayak Brasil, Argentina, Spanyol, dan Jerman ada, tapi tak sulit memprediksi juara karena penampilan sebuah tim di babak grup biasanya sudah menggambarkan siapa yang ciamik dan siapa yang benar-benar sampah.
Sebelum ke sana, mungkin saya bisa menarik Anda sekalian untuk ngelihat peta kekuatan tim di masing-masing grup Euro 2020. Tentu saja dengan standar kebiasaan analisis ala Piala Dunia tapi ya. Maklum, Piala Eropa itu kompetitif dan beneran nggak ketebak, apalagi EURO 2020 yang banyak tim-tim kuda hitam.
Artinya, kalau udah tahu begitu, main judi bola di masa EURO 2020 itu bukan pilihan bijak. Kamu jago Jerman, bisa aja yang juara nanti malah Swiss, Makedonia Utara, atau malah Garuda Select.
Grup A
Ada Italia, Swiss, Turki, Wales.
Mari kita mulai dari tim yang diprediksi paling lemah: Swiss. Sejarah memang nggak bisa bohong, ketimbang sebagai peserta, Swiss ini lebih mirip kayak Hanura (Hanya Numpang Rame) dalam sepanjang keikutsertaannya di Piala Eropa.
Namun kalau lihat sepanjang kualifikasi EURO 2020, Swiss ini malah jadi juara grup di antara Denmark, Irlandia, Georgia, dan Gibraltar. Di masa uji coba pun (melawan Jerman, Kroasia, sampai Spanyol), Swiss sukses menunjukkan kalau mereka nggak mau jadi bulan-bulanan lagi di EURO 2020.
Berikutnya ada Turki, Wales, dan Italia.
Kalau mau sedikit naif, Italia sebenarnya agak diuntungkan dengan grup ini. Oke, skuad Italia memang medioker. Bintang-bintangnya masih kelas lokal. Imobile bagus sih, tapi belum teruji secara Internasional.
Donnarumma? Masih muda banget. Kiper lagi posisinya, nggak signifikan amat sama permainan.
Paling banter Italia bersandar pada Marco Veratti dan Jorginho, itu pun sama Barella dan Pellegrini nggak jauh-jauh amat beda kualitasnya. Ada Chiesa, tapi nggak yang superior amat.
Hanya saja, gap kualitas yang tipis-tipis antar-pemain itu bikin Italia berbahaya dan bukan tidak mungkin bikin Italia jadi tim besar yang secara kualitas pemain selevel dengan tim kuda hitam.
Apalagi di masa uji coba, tim ini beneran edan karena sukses nggak kebobolan selama 785 menit dan tak terkalahkan dalam 26 pertandingan sejak Oktober 2018.
Soal Turki dan Wales nggak usah aja wes, nggak ada fans-nya ini juga di Indonesia. Eh, Turki ada ding, fansnya Edorgan tapi, bukan timnasnya.
Prediksi lolos grup: Italia, Turki (biar fans Edorgan seneng), dan Swiss (peringkat tiga terbaik)
Grup B
Ada Belgia, Denmark, Finlandia, Rusia.
Belgia ini tiada lawan lah.
Kalau mau pakai parameter kualitas individu pemain, Belgia ini di Eropa udah sekelas klub Los Galacticos. Bintang semua dari kiper sampai penyerang. Pemain cadangannya ngeri-ngeri sedap. Ini tim isinya kayak pemain incaran player di Master League PES atau FIFA.
Oleh sebab itu, di atas kertas Belgia sebenarnya tinggal cari tandem untuk lolos ke fase gugur. Denmark, Finlandia, dan Rusia.
Rusia dan Denmark punya rekor bagus di Piala Eropa, jadi untuk EURO 2020 bisa ditebak kalau Finlandia akan jadi bulan-bulanan di grup ini.
Tapi ingat, ini Piala Eropa, bukan Piala Dunia, bisa aja di tengah-tengah laga mereka terinpirasi sama Islandia pada EURO 2016 lalu. Ngidap-idapi saat semua orang meremehkan.
Prediksi lolos grup: Belgia laaaah, yang lain silakan diundi.
Grup C
Ada Belanda, Austria, Makedonia Utara, Ukraina.
Belanda ini tim aneh. Dua dekade lalu, tim ini kayak Belgia pada masa sekarang. Rata semua dari belakang sampai depan. Sekarang? Belanda malah pemproduksi bek kelas wahid. Bek doang tapi.
Bek-bek Belanda kelas satu semua. Virgil Van Dijk, Matthijs de Ligt, dan masih ada Stefan de Vrij. Dari komposisi itu, hanya kuatret bek-bek Italia dua dekade silam yang bisa menandinginya. Secara nama besar, melawan tim Belanda itu udah bisa bikin penyerang lawan mencret tujuh hari tujuh malam.
Uniknya, penyerang Belanda nggak ada yang wah. Orang-orang pada berharap pada Memphis Depay, tapi melupakan sosok Wout Weghorst yang jadi pemain Belanda paling underrated meski udah cetak 20 gol di Bundesliga musim lalu.
Di luar Belanda, tempat kedua dan ketiga jelas bakal diisi antara Austria atau Ukraina.
Prediksi lolos grup: Belanda, Ukraina, dan Austria (peringkat tiga terbaik).
Grup D
Ada Kroasia, Ceko, Inggris, Skotlandia.
Inggris jelas jadi unggulan, ini kalau melihat bagaimana banyaknya fans timnas ini di Indonesia. Maklum Premier League itu entertain-nya tiada lawan. Udah kayak liga lambe turah versi Eropa lah. Berisik.
Meski begitu, parameter Piala Dunia 2018 silam sudah nunjukin kalau satu-satunya tim yang juara Dunia tapi nggak pernah juara Eropa ini layak masuk 4 besar tim kuat dunia. Saat itu aja tapi ya.
Hanya saja dalam perspektif Inggris, grup ini bisa jadi udah kayak neraka bagi mereka. Kroasia itu diem-diem nakutin (buktinya ngalahin Inggris di Piala Dunia 2018). Dan Kroasia selalu sukses jadi batu kripton buat pemain-pemain Inggris kalau di turnamen akbar.
Oke deh, pemain-pemain Kroasia emang nggak seterkenal pemain-pemain Inggris, tapi siapa yang berani meragukan kualitas Luca Modric, Perisic, Rebic, Dewi Perssik? Ketika Modric dapat gelar pemain terbaik dunia 2018, mana ada pemain Inggris yang masuk nominasi tiga besar… setidaknya sepanjang satu dekade ini? Pfft.
Ini belum memperhatikan Skotlandia yang selalu punya energi berlebih kalau ketemu Inggris. Dalam perspektif pemain Skotlandia, melawan Inggris di kancah sepak bola itu udah kayak perang kemerdekaan jeh. Dan namanya perang, segala macam hal bisa aja terjadi di lapangan.
Ceko? Ini tim lumayan sebenarnya, cuma mereka salah nyelonong di grup yang berisi konflik cinta segitiga aja sih.
Prediksi lolos: Kroasia (juara grup), Inggris (Runner-up).
Grup E
Ada Spanyol, Polandia, Slowakia, Swedia.
Era Xavi-Iniesta udah lewat. Spanyol sudah nggak segahar dulu. Meski begitu, mereka ketemu grup yang cenderung cukup lunak ketimbang grup lain. Jika mereka mampu mengawasi kegacoran Robert Lewandowski, seharusnya sih mereka baik-baik saja untuk lolos dari fase grup.
Prediksi lolos: Spanyol, Polandia, Swedia (juara grup terbaik).
Grup F
Ada Perancis, Jerman, Hongaria, Portugal.
Coba aja Hongaria yang tanding di EURO 2020 ini adalah Hongaria 1957. Udah bukan grup neraka lagi namanya, tapi ini grup udah jadi bahan bakarnya neraka.
Sayangnya, Hongaria harus masuk grup raksasa-raksasa Eropa. Perancis, sang juara dunia dan Portugal dengan CR7 plus Bruno Fernandes. Ini gila sih. Dua tim ini saja sudah bikin keder siapa saja yang mau ngajak sparing futsal.
Belum dengan timnas Jerman, yang meski reputasi pemainnya nggak pernah se-wah pemain-pemain Brazil atau Belgia… tapi kuatnya tim ini terwakili dengan kutipan kata-kata bijak Gary Lineker, “Sepak bola itu permainan sederhana, 22 pemain mengejar bola dan pada akhirnya Jerman-lah yang selalu juara.”
Prediksi lolos: Perancis, Jerman, Portugal (peringkat tiga terbaik, tapi nggak usah juara lagi ya).
BACA JUGA Euro di Mata Pembenci Sepakbola dan tulisan soal EURO lainnya.