Melihat Pacar Selingkuh dan Nggak Bisa Ngapa-ngapain

curhat pacar selingkuh harus ngapain kenapa perempuan selingkuh laki-laki selingkuh dengan atasan

curhat pacar selingkuh harus ngapain kenapa perempuan selingkuh laki-laki selingkuh dengan atasan

MOJOK.COKetika pacar selingkuh dengan atasan sendiri, pencurhat Mojok kali ini bingung banget kudu ngapain.

Tanya

Hai, Kak, nama saya Ibo. Saya mau cerita sesuatu yang membuat saya hampir tidak bisa melakukan apa-apa selain menggerutu.

Saya adalah karyawan baru di salah satu perusahaan. Di sini, saya bertemu dengan karyawan baru juga, namanya—sebut saja—Imam.

Kurang lebih tiga bulan berlalu. Suatu hari, saya dan Imam pergi ke sebuah kafe. Imam berkata kepada saya kalau dirinya diangkat sebagai kepala bagian. Saya langsung memberikan ucapan selamat kepadanya.

Waktu itu, pacar saya menelepon, menanyakan keberadaan saya. Akhirnya saya beritahu lokasi saya dan, setelah 30 menit berlalu, pacar saya datang menyusul. Saya langsung mengenalkan pacar saya dengan Imam, yang sejak hari itu resmi jadi atasan saya. Kami bertiga pun saling bertukar cerita.

Seminggu berlalu, saya mendadak merasa bingung dengan pacar saya. Pasalnya, tiap kali saya ajak jalan, dia selalu menolak dengan berbagai macam alasan. Sebulan berlalu, pacar saya tetap belum bisa jalan bareng.

Suatu hari Minggu, saat saya merasa jenuh, saya memutuskan untuk pergi ke kosan Imam. Tapi, saya teringat kalau Imam selalu pulang kampung ke kotanya setiap hari Minggu.

Akhirnya, saya hanya melewati kosannya sambil mencari tempat haluan baru. Tapi, saya melihat motor milik pacar saya, terparkir tepat di depan kamar si Imam. Saya berhenti.

Kecurigaan saya bertambah ketika saya melihat sandal pacar saya. Saya pun mengintip ke balik pintu yang tertutup.

Benar, ada mereka di sana, sedang enak-enakan. Jadi gini rasanya melihat pacar selingkuh dengan sahabat sendiri.

Saya pulang tanpa melabrak. Hal yang membuat saya tidak bisa melakukan apa-apa adalah karena Imam merupakan teman sekaligus atasan saya dan kejadian ini menjadi yang pertama dalam kehidupan saya.

Mohon beri saya saran. Sampai saat ini, saya masih pura-pura tidak tahu tentang hubungan yang mereka jalani di belakang saya.

Jawab

Halo, Ibo. Nama saya Lia. Saya mau coba jawab kegundahan hatimu kali ini, ya. Siap-siap. Ambil air es segelas sama keripik dulu sana.

Jadi gini, Bo. Pertama-tama, saya mau kasih tahu kamu kalau kamu semestinya nggak perlu repot-repot merasa “tidak bisa melakukan apa-apa karena Imam merupakan teman sekaligus atasanmu”. Lah wong si Imam aja bisa nusuk kamu dari belakang tanpa mikirin status pertemanan kalian.

Kedua, saya juga benar-benar nggak bisa melihat korelasi antara “Imam adalah atasanmu” dengan reaksi berupa “kamu harus berpura-pura tidak tahu soal hubungan mereka”. Siapa pun—literally siapa pun—tidak boleh dan tidak akan pernah boleh membuat kita merasa tidak dihargai, apalagi dikhianati. Mau Imam jadi kepala bagian kek, kepala perusahaan kek, atau presiden sekalipun, kalau dia tukang tikung cewek orang, ya emang dasar otaknya udah sengklek.

Ketiga, pacar kamu ada masalah apa, sih, sampai langsung berhubungan sama orang yang baru dikenal kurang lebih satu bulanan? Ah, bodo amat, saya nggak perlu tahu. Yang saya tahu, orang yang segampang itu mengkhianati hubungan jelas bukan orang yang bisa kita tuangkan harapan banyak-banyak.

Kejadian pacar selingkuh ini adalah yang pertama di hidupmu dan mungkin inilah yang membuat kamu clueless. Nggak apa-apa, itu wajar. Waktu saya dulu pertama kali diselingkuhi, saya malah nangis melulu saking bingungnya. Mau ngirim ke rubrik Curhat Mojok kayak kamu pun nggak bisa—lah wong saya kerja di Mojok. Wkwk.

Apa yang harus kamu lakukan? Saran saya cuma satu: langsung hubungi pacarmu dan bilang, “Aku udah tahu.”

Apa pun yang dijelaskan kemudian oleh pacarmu sudah bukan hal yang penting lagi. Ingat, dia sudah mengkhianati kepercayaanmu. Menurut saya, itu adalah hal yang paling mahal di dunia.

Lalu, bagaimana soal kamu dan Imam?

Punya masalah sama orang satu kantor memang nggak enak. Rasanya mengganjal dan nggak pengin ketemu, tapi nggak bisa. Jadi, pilihannya cuma dua: bertahan atau resign.

Dengan pertimbangan finansial dan susahnya cari kerjaan, pilihan kedua kesannya memang agak sembrono dan terlalu gegabah, tapi percayalah—kadang memang pergi dari circle yang menyakitimu adalah jalan yang paling baik untuk jiwamu sendiri.

Tapi kalau kamu memilih bertahan, itu juga bagus. Kamu bisa menunjukkan pada Imam dan pacarmu bahwa kamu lebih keras dari kepala mereka yang isinya cuma tikung-tikungan. Rencanakan balas dendam sekuat-kuatnya lewat prestasi kerjamu aja, sekaligus—tentu saja—dirimu yang jadi 5.000 kali lebih baik dari dirimu hari ini.

Tentu saja, untuk sampai ke titik itu, kamu harus melewati batu terjal dulu. Nggak akan mudah, tapi saya janji: semuanya akan berbuah baik.

Selalu ingat ini tiap kali merasa kamu dicampakkan oleh sahabat dan pacarmu sendiri: kamu sedang diselamatkan.

Selamat berjuang, Ibo. Kalau bosen, jangan lupa hibur diri sendiri—misalnya seperti yang saya lakukan: nonton Viny di Team KIII, JKT48. Hehe.

Salam,

Lia

Punya masalah asmara, kehidupan, dan pekerjaan yang bisa dibagikan dan butuh solusi? Mojok siap menjawab keluhan Anda dengan cara yang Mojok banget. Kirimkan curhat Anda ke redaksi@mojok.co dengan subjek “CURHAT MOJOK”.

BACA JUGA Jadi Selingkuhan Sejak Berpacaran Sampai Menikah atau artikel rubrik CURHAT lainnya.

Exit mobile version