Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Mantan dan Perlakuan Baik

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
10 September 2017
A A
dendam
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Curhat

Dear Mas Agus yang baik, aku mau curhat… langsung saja, ya.

Jadi begini, Mas Agus. Aku punya mantan, sebut saja namanya Lidya, kami bekerja satu perusahaan.

Beberapa hari yang lalu ada yang memberi kabar bahwa dia sudah tunangan. Jujur, mendengar kabar tersebut, ada semacam gejolak dalam hati yang tidak bisa aku pungkiri. Gejolak rasa tidak ikhlas, rasa tidak adil.

Ada perasaan bahwa dia tidak pantas jika langsung bahagia seperti itu sebelum dia mendapat karma atas semua perbuatannya padaku dulu. Ketulusanku, pengorbananku, kesabaranku ketika menghadapi sikapnya semua serasa tiada berguna. Menguap begitu saja.

Dulu, sewaktu aku masih bersama dia, aku selalu berusaha memperlakukan dia dengan perlakuan yang baik. Aku berusaha menjadi lelaki yang bisa diandalkan. Kalau dia pulang kampung, aku yang belikan dia tiket pulang-pergi, pas hari raya, aku pun belikan dia beberapa baju, pas dia butuh sesuatu, aku pun selalu ada untuk dia.

Namun ternyata, balasan yang dia berikan seringkali justru menyakitkanku. Dia seolah tak menganggapku sebagai kekasih, bahkan pernah suatu kali ia jalan dengan orang lain, ia berdalih bahwa ia hanya jalan sebagai teman, tapi tetap saja aku sebagai pasangannya merasa malu dan marah.

Pada akhirnya aku putus dengan dia. Ketika putus dia mengatakan bahwa dia akan melanjutkan hubungan dengan lelaki dari kampung halamannya. Aku mencoba merelakannya, toh kita memang sudah putus, aku tak berhak lagi atas dirinya. Lagipula, tak terlalu masalah buatu jika ia menjalin hubungan dengan lelaki dari kampung halamannya.

Namun apa yang terjadi?  Tak disangka, dia ternyata justru merajut hubungan dengan lelaki yang masih satu perusahaan dengan kami, hanya berbeda divisi. Jujur hatiku malu bercampur jengkel.

Saking jengkelnya, aku sampai pernah mengeluarkan sumpah serapah padanya, “suatu saat kamu akan merasakan apa yang aku rasakan, suatu saat kamu akan dipermalukan, disaat kamu sudah percaya, bahkan mungkin sudah dilamar, tapi akhirnya kamu dicampakkan, disaat hari itu tiba, kamu akan merasakan rasa sakit dan malu yang dulu juga aku rasakan”.

Aku sadar menyimpan dendam itu tak baik, tapi aku tak bisa memungkiri,  ada rasa tidak adil jika hidupnya langsung bahagia.

Kira-kira, apa yang harus saya lakukan, Mas Agus yang baik hatinya.

~Submarine Navy

 

Iklan

Jawab

Dear Mas Submarine Navy, atau biar lebih gampang, saya panggil Yusub saja ya, sama-sama ada “sub”-nya kok.

Mas Yusub, sebagai sesama lelaki, saya paham betul apa yang sampeyan rasakan. Diperlakukan tidak mengenakkan oleh orang yang sudah kita perlakukan dengan baik. Rasanya pastilah gemes-gemes jengkel, terlebih jika dia adalah mantan kekasih kita sendiri. Menjadi lebih jengkel lagi jika ternyata di mata kita, dia malah terlihat bahagia, padahal kita berharap, ia mendapat karma atas perlakuan buruknya kepada kita.

Namun begini, Mas. Ada satu hal mendasar tentang perlakuan baik. Bahwa perlakuan baik tak selalu punya korelasi dengan balasan yang baik pula. Itulah sebabnya muncul lirik lagu “tak tandur pari, jebul tukule malah suket teki”, kutanam padi, tapi yang tumbuh malah rumput teki. Idealnya, menanam padi pasti akan tumbuh padi, idealnya, berbuat baik akan mendapatkan balasan yang baik. Namun kita harus selalu ingat, hidup tak selalu ideal.

Pada akhirnya, perlakuan dan sikap yang baik hanya menjadi perkara kualitas. Perlakuan baik sampeyan kepada Lidya adalah soal kualitas sampeyan, sedangkan perlakuan tidak menyenangkan Lidya terhadap sampeyan adalah perkara kualitas Lidya.

Nah, dari sini, jika benar apa yang sampeyan katakan, maka sudah terlihat jelas bagaimana kualitas Lidya, sampeyan harusnya senang bisa putus dengannya. Sebab sampeyan layak mendapat wanita yang punya kualitas lebih dari Lidya.

Yang harus sampeyan lakukan tentu saja adalah bersyukur, sebab sampeyan terhindar dari wanita yang tidak bisa mengapresiasi perlakuan baik sampeyan.

Tetaplah menjadi lelaki yang tangguh, cari perempuan lain, dan perlakukan ia sama baiknya (atau bahkan lebih baik) seperti sampeyan memperlakukan Lidya. Buat dia istimewa.

Bekerjalah dengan giat, bangun karir sampeyan. Sebab tak ada yang tahu, barangkali, Tuhan ingin menjatuhkan Lidya serendah-rendahnya ketika sampeyan berada di posisi yang sedang tinggi-tingginya.

Ingat, karma itu selalu ada, tapi kita tak pernah tahu kapan ia hadir menyapa.

Oh ya, btw, boleh saya minta kontak Lidya mantan pacar sampeyan itu? Saya pengin juga ikut-ikutan mengirimkan sumpah-serapah kepadanya.

Bangsaaaaaat.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2017 oleh

Tags: KantorMantanperempuanperlakuan baik
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Sinar Jaya, Sleeper Bus Saksi Gagal Menikahi Mantan MOJOK.CO
Otomojok

Sleeper Bus Sinar Jaya Sukses Membangkitkan Kenangan Pahit Setelah Saya Gagal Menikahi Mantan

20 Maret 2024
Orang-orang yang Ngasih ‘Jatah’ Mantan Sebelum Nikah, Ingin Tuntaskan Rasa yang Tertinggal MOJOK.CO
Ragam

Orang-orang yang Ngasih “Jatah Mantan” Sebelum Nikah, Demi Kepuasan dan Tuntaskan Rasa yang Tertinggal

19 Februari 2024
pekerja hotel, surabaya, jogja.MOJOK.CO
Podium

Larangan Hijab dalam Industri Perhotelan: Antara Hijabophobia atau Upaya Mengatur Tubuh dan Penampilan?

14 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.