Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Cerbung Berbalas Fiksi

Ikan Mas

Dea Anugrah oleh Dea Anugrah
10 Desember 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Baca cerita sebelumnya di sini.

Setelah mengitari akuarium, yang terakhir buat hari ini, Ikan Mas telentang di atas rumput sintetik di atas kerikil-kerikil. Ia memikirkan tema kesukaannya, yaitu kesalahpahaman manusia. Dunia memungkinkan banyak sekali kesalahpahaman manusia, bahkan jika diukur dengan masa hidup seekor ikan mas. Manusia, misalnya, mengira ikan-ikan mas tak sanggup mengingat. Ikan Mas meludah dan gelembung-gelembung kecil naik ke permukaan. Ia ingat semua yang terjadi di unit apartemen ini, paling tidak apa-apa yang bisa dilihatnya dari dalam akuarium bulat di atas meja kecil di pojok ruang keluarga. Ia ingat Pria Berkumis mengendap-endap sambil membawa laptop, duduk di meja makan, mengenakan headset, memelorotkan celana, dan mengocok daging kecil di antara kedua pahanya hampir setiap malam. Ia juga ingat saat-saat heboh, selalu pagi atau siang hari, ketika Perempuan Berambut Pendek dan seorang pria yang tak tinggal di sini bersanggama di atas sofa atau di atas karpet di atas lantai. Tetek Perempuan Berambut Pendek panjang sebelah dan kuping laki-laki yang bersamanya besar sebelah. Kadang mereka pergi ke ruangan-ruangan yang tak bisa dilihat Ikan Mas, tapi sepertinya mereka bersanggama juga, bukan main catur. Satu-satunya penghuni tempat ini yang menyukai catur adalah Bocah dan, kebetulan, satu-satunya yang tak dibenci Ikan Mas adalah Bocah, karena hanya dia yang tak pernah lupa memberi makan Ikan Mas. Kalau bisa menjadi manusia, pikirnya, ia akan membunuh semua orang selain Bocah.

Pria dengan Kuping Besar Sebelah melilitkan handuk putih di pinggang, keluar dari kamar mandi, dan mengempaskan punggungnya ke kasur. Perempuan Berambut Pendek tidur berselimut di sisinya. Dia melihat perempuan itu, yang mengatakan cinta kepadanya setiap hari, dengan sudut matanya. Dia menggeleng. Dia tak mencintai siapa-siapa, termasuk dirinya sendiri, tapi terbiasa balik mengatakan cinta kepada orang-orang yang mengatakan cinta kepadanya. Kebiasaan sulit hilang. Aku mencintaimu, aku mencintaimu juga. Pria itu menghitung cinta dalam hidupnya seperti gembala menghitung kambing. Tidur memeluknya dan dia bermimpi tentang seseorang yang bertukar jiwa dengan seekor axolotl. Dia pernah melihat-lihat gambar axolotl di internet dan menyesal karena hewan itu ternyata hanya kecebong berkaki yang tumbuh terlalu besar. Hewan air kesukaannya adalah ikan mas, seperti yang dilihatnya di apartemen Perempuan Berambut Pendek. Kalau bisa, dia ingin menjadi ikan mas.

Setiap pagi, hal pertama yang dilakukan Perempuan Berambut Pendek setelah bangkit dari ranjang adalah bercermin. Semakin hari, menurutnya, tubuhnya semakin terlihat mengerikan. Kanker payudara, kata dokter. Dia tak ingin orang-orang lain tahu. Dia ingin hidup sepenuhnya, dengan cara yang dia pilih sendiri, sampai maut tiba. Hanya ada satu penyesalan: dia terlambat tahu bahwa di dunia ini laki-laki hanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang menang dan yang kalah. Hanya itu yang penting, katanya kepada Pria dengan Kuping Besar Sebelah, ketika laki-laki itu mengetik nomor rekening barunya di ponsel Perempuan Berambut Pendek.

Pria Berkumis menurunkan sandaran bangku dan memejamkan mata. Orang-orang yang memburunya mungkin segera tiba, tapi dia merasa siap. Keluarganya akan baik-baik saja dan dia yakin mereka akan mengenangnya dengan rasa haru berlimpah. Asap knalpot, yang disalurkannya dengan selang, lekas memenuhi mobil. Pada saat yang sama, Bocah mengompol dan terbangun. Dia keluar kamar dan menyalakan lampu-lampu. Saat menemukan Ikan Mas tak bergerak di dasar akuarium, dia mengambil gelas plastik di rak piring. Seorang teman di sekolahnya, satu-satunya temannya yang menyukai catur, pernah menceritakan kematian kucing peliharaan keluarga mereka dan Bocah senang karena sekarang dia punya cerita balasan. Dia mencedok hewan itu dengan gelas plastik dan berjalan menuju kamar mandi. Pada langkah kelima, ia berhenti.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2018 oleh

Tags: axolotlberbalas fiksibermain caturbersanggamacerpenikan mas
Dea Anugrah

Dea Anugrah

Artikel Terkait

Berbalas Fiksi

Dirimu Berharga, Mereka Hanya Tak Mau Bilang Saja

29 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Meninggalkan Rumah, Menemukan Diri Sendiri

25 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Cinta yang Membelenggu dan Perhiasan Delapan Juta Rupiah

22 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Perhiasan Terakhir dan Pintu-Pintu yang Telah Tertutup

18 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.