Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Prediksi Swedia vs Inggris: Mari Bantu Inggris Mengalahkan Swedia

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
7 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Swedia vs Inggris | Samara Arena, Rusia| Live TransTV, K Vision, Usee TV | Sabtu, 7 Juli 2018 | 21.00 WIB | Prediksi: Inggris menang.

Setelah dirinya dipastikan tidak akan bermain di Piala Dunia 2018, Zlatan Ibrahimovic berusaha menyelamatkan mukanya. Pemain berusia 36 tahun tersebut menegaskan bahwa tanpa dirinya Piala Dunia tidak akan “terasa seperti Piala Dunia”. Ia boleh mengoceh apa saja. Faktanya, Swedia baik-baik saja.

“Saya menjadi pelatih Swedia tepat dua tahun yang lalu, tepatnya setelah Piala Eropa, dan Zlatan Ibrahimovic, beserta beberapa orang lainnya, memilih untuk meninggalkan tim nasional. Saya menghormati keputusan itu. Setelah itu, dia tidak terlibat lagi, dalam bentuk apa pun, di timnas. Tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dengan tim,” tegas Janne Anderson, pelatih Swedia.

Janne, pelatih yang sangar itu menegaskan bahwa dirinya tak butuh Zlatan. Pun demikian dengan timnas Swedia, yang celakanya justru bermain lebih baik ketika Zlatan absen. Seperti sumbat yang terbuka, cara bermain Swedia justru sangat mengalir. Deras, alirannya sulit dibendung oleh banyak tim dengan cara biasa. Solid, Swedia menjadi sebuah unit yang sulit ditembus.

Tidak mudah kebobolan, artinya tidak mudah kalah. Sepak bola adalah perlombaan mencetak gol lebih banyak dan Swedia berhasil menantang stigma tersebut. Sepak bola bagi Swedia adalah soal kedisiplinan dan bermain sebagai sebuah tim. Terdengar sebagai sebuah mimpi buruk untuk semua tim besar yang hobi berlama-lama menguasai bola.

Swedia tidak keberatan untuk lebih banyak bertahan dengan garis yang rendah (deep block). Dibarengi usaha bermain secara kompak dan disiplin menjaga jarak antar-pemain, Swedia membatasi ruang-ruang strategis di sekitar kotak penalti. Dengan pola yang sederhana, 4-4-2, Swedia mengunci semua lini secara taktis.

Oleh sebab itu, tajuk laga 8 besar Piala Dunia 2018 Swedia vs Inggris adalah bermain kompak, taktis, dan efisien. Terutama bagi Inggris yang bakal menemui lawan jauh lebih berat ketimbang Kolombia atau Belgia yang keras kepala untuk bermain terbuka. Swedia akan membuat Inggris merasakan pahitnya gagal membuat gol seperti Belanda dan Italia. Dua negara tradisional Piala Dunia yang tak lolos ke Rusia 2018 itu.

Maka, supaya tajuk “Football is coming home” itu tidak menjadi bahan olok-olok lantaran Inggris tersingkir, mari kita berbuat sesuatu. Mari kita bantu Inggris mengalahkan Swedia, tim pembunuh raksasa itu.

Swedia vs Inggris: Eksploitasi sisi lapangan

Swedia bermain dengan skema dasar 4-4-2, sementara Inggris menggunakan 3-5-2. Melihat jumlah “4” dan “5”, Inggris menang jumlah pemain di lapangan tengah. Namun tidak sesederhana itu sepak bola dimainkan.

Skema 4-4-2 ala Swedia disajikan dengan kerapatan yang terjaga, istilahnya narrow. Tujuannya untuk bertahan dalam sebuah unit yang kompak dan tidak ada satu pemain yang kalah jumlah di ruang-ruang tertentu. Dua pemain di sisi lapangan bukan seorang pemain sayap, istilahnya wide midfielder, atau gelandang yang bermain melebar.

Dua gelandang ini disokong oleh dua bek sayap ketika bertahan. Jadi, dalam keadaan normal, ada dua pemain Swedia di Lorong vertikal ketika bertahan. Sebuah situasi sederhana untuk menyulitkan pemain lawan untuk memanfaatkan lebar lapangan secara leluasa. Dua gelandang dan dua bek sayap ini punya koordinasi yang baik ketika menghadapi pemain lawan yang unggul olah bola, istilahnya challenge and cover. Satu orang menekan, satu orang lain mengawasi di belakangnya.

Sementara itu, dua striker di depan juga tidak berdiri sejajar. Keduanya banyak bergerak ke sisi lapangan ketika bertahan. Beberapa kali terlihat bentuk 4-6-0 atau 4-5-1. Alhasil, di lapangan tengah nampak begitu padat. Cara ini digunakan Swedia untuk merusak ritme Toni Kroos, dengan menekannya sedemikian rupa, ketika Swedia kalah dari Jerman secara menyakitkan.

Lantas, bagaiman sebaiknya bagi Inggris?

Dua bek sayap Inggris adalah dua bek sayap modern dan agresif. Jika Danny Rose masih belum bugar juga, Ashley Young bukan pelapis yang buruk. Di sisi kanan, Kieran Tripper berkembang menjadi salah satu bek sayap yang konsisten di Piala Dunia. Sejak Kyle Walker dijadikan bek tengah, Tripper mendapatkan banyak menit bermain. Inilah yang memicu perkembangan masih pemain Tottenham Hotspur tersebut.

Iklan

Kita pakai contoh situasi di sisi kiri, misalnya akan diisi oleh Young, Jesse Lingard, dan Raheem Sterling. Sementara itu, di sisi kanan diisi Tripper, Dele Alli, dan Harry Kane. Tiga pemain di masing-masing ruang yang fasih bermain kombinasi bola pendek yang melaju cepat ini akan diladeni oleh satu gelandang dan satu bek sayap Swedia.

Intinya adalah sesering mungkin menciptakan situasi menang jumlah pemain (overload) di sebuah ruang permainan. Menang jumlah pemain, paling tidak, membantu sebuah tim untuk melewati pressing lawan menggunakan permainan kombinasi. Praktiknya seperti bermain 4v2 atau mungkin kami mengenalnya sebagai “main kucing-kucingan”.

Ketika menang jumlah pemain dan bisa masuk ke kotak penalti, Inggris akan lebih mudah membuat peluang. Ketika berprogres dari sisi kiri, para pemain yang mengisi sisi kanan (Tripper-Alli-Kane), mengambil waktu yang tepat untuk penetrasi ke kotak penalti. Demikian juga sebaliknya. Ingat, gol hanya akan terjadi ketika ada peluang. Kecuali kalau Swedia vs Inggris adalah kompetisi “sepak bola gajah”.

Mengeksploitasi sisi lapangan hanya satu cara untuk membongkar pertahanan sebuah tim yang kadung kompak dan disiplin. Memang, masih ada banyak cara yang bisa dipakai. Namun, lebih baik menguasai satu jurus secara tuntas ketimbang menguasai seribu jurus namun tak paham intinya, bukan?

Yang pasti, laga Swedia vs Inggris akan menjadi laga paling berat bagi Inggris. Tim Tiga Singa akan menghadapi sebuah tim yang tak hanya bisa bertahan, namun jago melukai lawan ketika diberi kesempatan. Skor mungkin akan tipis. Tak mengapa tipis saja, skor 1-0 atau 5-0 sama saja karena keduanya cukup untuk menjaga kalimat “Football is coming home” tetap hidup.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2018 oleh

Tags: 8 besar piala dunia 2018football is coming homeInggrispiala dunia 2018prediksi piala dunia 2018prediksi swedia vs inggrisswedia
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Mahasiswa asal Madura alumnus UNY di Univeristy of Bristol
Kilas

Mahasiswa Asal Madura di Inggris Cerita Beratnya Puasa 16 Jam Sambil Penelitian

16 April 2023
footbal's coming home mojok.co
Kilas

Dari Mana Asal Istilah ‘Football’s Coming Home’ Datang?

24 November 2022
pejabat dilempar terlu mojok.co
Kilas

Dari Raja Charles III, Bush, hingga Sepp Blatter: Ini Pejabat yang Pernah Dilempari Benda Unik

11 November 2022
dampak trussnomics dan pr rishi sunak mojok.co
Luar Negeri

Dampak ‘Trussnomics’ dan PR yang Ditinggalkan Liz Truss Bagi PM Baru Inggris

25 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025
ILUNI UI gelar konser untuk bencana Sumatra. MOJOK.CO

ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert

6 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
korupsi bikin buruh menderita. MOJOK.CO

Korupsi, Pangkal Penderitaan Buruh dan Penghambat Penciptaan Lapangan Kerja

9 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.