Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Transfer Aneh Juventus, Paulo Dybala Ditukar Lukaku

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
1 Agustus 2019
A A
juventus dybala lukaku MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Juventus dan Ronaldo seharusnya tidak membutuhkan Lukaku. Sementara itu, meski mengaku enggan, pindah ke United akan menguntungkan Dybala.

Beberapa minggu yang lalu saya sempat memuji aktivitas transfer Juventus. Sejak kembali ke Serie A pada musim 2007/2008, kebijakan membeli pemain dengan harga murah untuk kemudian dijual kembali sudah dilakukan. Hingga musim panas 2019, kebijakan itu masih terlihat dan terbukti sukses.

Selain merekrut pemain dengan status bebas transfer, Juventus juga cukup jeli ketika menyeleksi. Beberapa pemain yang didatangkan langsung menjadi bagian penting dalam proses kebangkitan sejak musim 2007/2008 hingga saat ini. Paul Pogba, Andrea Pirlo, hingga Aaron Ramsey adalah contohnya.

Hingga kemudian “keanehan” terjadi di musim panas 2019 ini, Juventus ngotot mendapatkan tanda tangan Romelu Lukaku dari Manchester United. Semakin terasa “aneh” ketika manajemen Si Nyonya Tua siap menyertakan Paulo Dybala dalam kesepakatan. Istilahnya, tukar pemain.

Konon, servis Lukaku dibutuhkan agar ia menjadi kompetitor Cristiano Ronaldo di Juventus. Alasan yang aneh. Apakah seorang Ronaldo, pesepak bola dengan etos kerja paling tinggi di dunia, pemain dengan determinasi meletup-letup, masih butuh kompetitor untuk mengangkat performa? Ketimbang kompetitor, Ronaldo lebih membutuhkan sistem.

Satu hal lagi, bukankah Dybala adalah salah satu pemain potensial dengan kualitas yang justru dibutuhkan Ronaldo? Perkara ini yang akan saya dedah.

Ronaldo butuh sistem, bukan kompetitor

Selain trio Casemiro-Toni Kroos-Luka Modric, protagonis dari drama tiga kali juara Liga Champions berturut-turut yang dicapai Real Madrid adalah Ronaldo. Pemain asal Portugal itu bisa “memaksa” dirinya berubah dari seorang advance winger menjadi striker. Tak main-main, Ronaldo menjadi poacher dengan pergerakan yang efektif-efisien memanfaatkan peluang.

Mengapa di Real Madrid Ronaldo bisa begitu berbahaya, berbeda ketika bermain untuk Juventus? Karena Real Madrid bermain dengan sistem yang sederhana. Mereka menguasai lini tengah dengan trio gelandang terbaik pada periodenya, untuk kemudian mengeksploitasi sisi lapangan. Ketika proses itu sudah berjalan, yang perlu dilakukan tinggal mengirim umpan silang kepada Ronaldo.

Satu hal lagi yang menyebabkan sistem itu bisa berjalan baik ialah keberadaan Karim Benzema. Ia memang tidak banyak mencetak gol. Namun, pergerakan tanpa bola Benzema adalah atribut penting dari sistem ini. Benzema pandai manarik bek lawan, membuat mereka keluar dari zona aman, kemudian dimanfaatkan Ronaldo yang muncul dari belakang. Sesuatu yang jarang ditemukan Ronaldo di Juventus.

Sistem permainan itu sangat sederhana, tetapi sulit diantisipasi karena banyaknya variasi. Timing pergerakan Benzema sangat alami, Ronaldo sangat efektif memenangi duel di kotak penalti. Di sepak bola, ide yang sederhana justru berbahaya.

Ekosistem yang sama tidak ditemui Ronaldo di Juventus. Atau mungkin belum. Beda pelatih memang beda ide. Max Allegri banyak memainkan Ronaldo di dekat kotak penalti, berdekatan dengan siapa saja duetnya. Namun masalahnya, striker Juve lainnya terlalu sering statis dan memberi beban lebih kepada winger yang bermain.

Mario Mandzukic adalah salah satu defensive forward terbaik di dunia ketika bermain untuk Juventus. Namun, ia tidak cukup mobile untuk menemani Ronaldo. Pergerakan tanpa bolanya tidak alami. Dybala? Selain performanya yang menurun, tuntutan bermain dari sisi kanan makin menekan potensi aslinya.

Lukaku memang mobile, seperti yang ia tunjukkan ketika bermain di Piala Dunia melawan Brasil. Ia banyak bermain dari sisi kanan khusus untuk memanfaatkan ruang yang ditinggalkan Marcelo. Namun, ingat, pergerakan tanpa bola bukan berarti bermain dari sisi lapangan saja. Ini salah satu teknik paling sulit dikuasai dalam sepak bola.

Jadi, apakah usaha Juventus mendapatkan Lukaku hanya agar tak direbut Inter? Ayolah, seorang Lionel Messi bergabung ke Inter pun bakal sulit untuk mendongkel dominasi Juve di Serie A.

Iklan

Keanehan Juventus justru menguntungkan Dybala?

Dilihat dari sisi Dybala, potensi pertukaran antara Juventus-United ini kemungkinan akan menguntungkannya. Pemain asal Argentina itu konon enggan bergabung ke Manchester United karena tidak akan bermain di Liga Champions. Namun, Dybala perlu membaca masa depan.

Ole Gunnar Solskjaer sudah menegaskan akan banyak menggunakan sistem 4-2-3-1. Paul Pobga bakal bermain lebih dalam bersama Scott McTominay. Melihat sistem tersebut, Dybala bisa diuntungkan jika bermain sebagai #10. Dybala memang bukan sosok playmaker tradisional, ia gelandang serang modern yang memang dibutuhkan United.

Sepak bola modern menuntut pemain bisa melakukan pressing dan bermain di antara lini lawan. Semakin statis permainannya, seorang playmaker akan semakin tak dibutuhkan. Dybala bisa bermain di belakang striker sekaligus di depan gelandang sentral seperti #8 murni. Oleh sebab itu, di mata saya, Dybala adalah hybrid #10 yang bisa bermain di depan sekaligus bertahan.

Seorang pemain bisa sukses memperbaiki performa dengan cara bermain di posisi ideal. Pertukaran ini mungkin jadi “kemunduran citra” bagi Dybala karena hanya bermain untuk Manchester United, tapi berada di United akan menguntungkan kariernya ketimbang ia bertahan di Juventus.

Atas alasan inilah aktivitas transfer Juventus saya bilang aneh.

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2019 oleh

Tags: dybalaJuventusliga inggrisLukakuManchester UnitedRonaldoSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.