Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal x Manchester United: Perlombaan Menjadi Pecundang Sejagat Raya

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
22 April 2019
A A
arsenal manchester united pecundang mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Arsenal dan Manchester United bersaing dengan sengit untuk mendapatkan status klub pecundang. Sungguh sebuah kehormatan bisa menjadi fans salah satu klub berdedikasi tinggi ini.

“Apakah para pemain di kamar ganti betul-betul ingin bermain untuk Manchester United?”

“Saya tidak tahu.”

Rangkaian tanya dan jawab di atas terjadi setelah Manchester United dihajar Everton dengan skor 0-4. Kalah sih sudah menjadi habit bagi klub merah itu. Namun, kekalahan di detik-detik akhir Liga Inggris ini membuat mereka semakin berat untuk mengakhir musim di empat besar. Peluang United untuk bermain di Liga Champions musim depan menjadi begitu tipis.

Tengah minggu nanti, United akan melawan Manchester City. Sebuah pertandingan yang belum terjadi, tetapi seperti sudah ditakdirkan bahwa United akan kalah. Banyaknya pemain cedera, ditambah penurunan performa beberapa pemain secara signifikan membuat laga itu semakin berat. Kalau kalah adalah sebuah keniscayaan, menang bakal dianggap keajaiban.

Yang membuat kekalahan United semakin terlihat bodoh adalah sebuah kenyataan bahwa mereka punya kesempatan terbaik untuk masuk empat besar. Ketika Tottenham Hotspur, klub jamban dari London itu kalah dari City, tiga tim punya kesempatan besar untuk setidaknya mendekatkan diri, bahkan melewati, untuk masuk empat besar.

Kebodohan United semakin tegas ketika para pemain tidak bermain dengan determinasi yang dibutuhkan. Perlu kamu ketahui, secara keseluruhan, pemain-pemain Everton berlari delapan kilometer lebih jauh ketimbang pemain-pemain United. Satu data yang sudah cukup jadi bukti bahwa para pemain Setan, Merah hanya bermain untuk gaji besar setiap minggu, bukan demi nama baik klub yang mereka bela.

Sebuah data, yang juga menegaskan tanya jawab di awal tulisan ini. Para wartawan merasa para pemain tidak iklas dan “ingin” bermain untuk United. Ole Gunnar Solskjaer menjawab dengan begitu dingin; “Saya tidak tahu.”

Tapi siapa sih yang mau bermain untuk klub Setan, Merah itu? Hanya mereka yang butuh duit besar, cicilan menumpuk, dan tidak cukup bagus untuk tim lain, yang akan memilih United. Ketika tekanan semakin berat, mereka tak mau “memberikan nyawa” untuk tim ini. Sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi pecundang, selamanya akan menjadi pecundang.

Namun, buat kamu fans United, tak perlu sedu sedan itu. Sebagai pecundang sejati, kalian punya teman, yang juga sejati, bahkan sehati, bernama Arsenal. O, jangan salah, Arsenal ini pecundang yang paling orisinal. Bagaimana tidak, ketika segala sesuatu bisa dibikin gampang, saat itulah Arsenal punya skenario sendiri; dibuat sulit untuk pada akhirnya menjadi sampah.

Arsenal turun bermain melawan Crystal Palace dengan kesadaran bahwa Spurs dan United kalah. Yang mereka harus lakukan cuma satu, yaitu menang. Kemenangan atas Palace bakal bikin Arsenal naik ke peringkat ketiga, menggeser Spurs, dan sedikit menjauh dari United dan Chalsea. Kalau bisa dibuat sulit, kenapa dipermudah?

Unai Emery sadar betul dengan identitas klub asuhannya itu. Sebagai pelatih baru yang patuh dengan kebodohan paling hakiki, Emery menurunkan Mohamed Elneny dan Matteo Guendouzi. Sebuah kesalahan yang bikin Arsenal kalah di kandang Everton dengan skor 1-0. Kalau bukan pecundang, ya goblok namanya.

Karena kebutuhan rotasi? Ayolah, kesempatan mengamankan posisi di empat besar terbuka lebar, bermain di kandang, dan hanya menghadapi Crystal Palace. Lakukan rotasi ketika keadaan sudah aman.

Kompetisi menjadi pecundang sejati antara Arsenal dan Manchester United terlihat nyata di rumah Everton. Tentunya, United enggan label goblok itu diambil Arsenal. Mereka memberi bukti dengan kalah empat gol, ketika Arsenal hanya kalah satu gol.

Iklan

Sebaliknya, Arsenal tidak rela gelar klub suram diambil alih United. Kalau United bisa kalah dengan skor 4-0, The Gunners bisa menyajikan kekalahan dengan lebih megah, lebih drama, dan yang pasti lebih mengenaskan. Kalah dengan skor 2-3, Shkrodran Mustafi dapat kartu kuning karena diving, dan kebobolan oleh Christian Benteke, striker yang sudah 365 hari tidak bikin gol!

Fans United mengeluhkan performa Paul Pogba dan Lukaku yang tanpa determinasi? Kalian memang patut khawatir. Gelar pemain terburuk bisa-bisa diambil Mustafi. Ia sangat cerdik ketika bikin Wilfried Zaha bisa merebut bola dengan mudah.

Ketika jarak antara dirinya dan kiper Arsenal masih sangat jauh, Mustafi berhenti berlari dan membentangkan tangannya. Mustafi berlagak seperti seorang bek yang sedang menghalangi pemain lawan yang ingin mengejar bola yang kurang setengah meter lagi akan keluar lapangan atau bisa ditangkap kiper.

Ketika bola berhasil direbut Zaha dan The Gunners kebobolan, Mustafi berlagak kecewa dengan mengangkat tangannya. Saya berani bertaruh, di dalam hatinya ia girang luar biasa. Sandiwaranya menjadi bek tergoblok di Liga Inggris berhasil untuk kesekian kali. Tidak ada bek lain yang bisa menandingi kreativitas Mustafi untuk merusak musim Arsenal.

Gelar pemain terbaik biar saja diperebutkan oleh Virgil van Dijk, Mohamed Salah, Sergio Aguero, Bernardo Silva, atau Raheem Sterling. Mustafi punya acaranya sendiri, memperebutkan pemain tergoblok sejagat raya, bersaing dengan para pemain United.

Sementara itu, masing-masing klub, Arsenal dan Manchester United bersaing dengan sengit untuk mendapatkan status klub pecundang. Sungguh sebuah kehormatan bisa menjadi fans salah satu klub berdedikasi tinggi ini. Sungguh, Liga Inggris tak bakal seru tanpa kegoblokan dua klub ini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: Arsenalliga inggrisManchester Unitedmustafi
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.