Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal di Antara Kesederhanaan Mo Elneny dan Imajinasi Mesut Ozil

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 September 2020
A A
Arsenal di Antara Kesederhanaan Mo Elneny dan Imajinasi Mesut Ozil MOJOK.CO

Arsenal di Antara Kesederhanaan Mo Elneny dan Imajinasi Mesut Ozil MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Arsenal dan Mikel Arteta tidak salah ketika lebih mementingkan keseimbangan. Namun, fans juga berhak mendapatkan kejelasan akan masa depan Mesut Ozil.

Banyak hal tidak bisa dinilai seorang fans. Misalnya, kondisi aktual di lapangan latihan, isi hati seorang pelatih, dan konflik yang terjadi di antara manajemen dan staf teknis. Tiga hal itu menjadi misteri yang sulit ditebak. Misteri yang menjadi narasi kebangkitan Mo Elneny dan hilangnya imajinasi Mesut Ozil untuk Arsenal.

Ketidaktahuan fans akan kondisi aktual berkembang menjadi kecurigaan dan kegelisahan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Mikel Arteta tidak pernah memberi kesempatan kepada Ozil? Jika menengok video-video latihan yang diunggah di media sosial, kita bisa melihat Ozil ikut berlatih. Artinya, pemain asal Jerman itu tidak cedera.

Arteta pernah didesak oleh wartawan perihal absennya Ozil sejak project restart berjalan. Saat itu, Arteta menegaskan absennya Ozil murni karena alasan teknis. Sederhananya, mantan pemain Real Madrid itu belum sesuai dengan cara bermain Arsenal saat ini. Alasan yang bisa diterima akal sehat.

Alasan tersebut juga sulit dibantah karena dua hal. Pertama, ketika bermain dengan skema 3-4-3, Ozil memang tidak cocok. Kedua, cara bermain Arteta setelah project restart membuahkan hasil, yaitu Piala FA dan Community Shield. Dua keberhasilan itu sukses memperkuat alasan Arteta menepikan Ozil.

Seperti kehidupan sendiri, performa sebuah klub ada pasang dan surutnya. Beberapa kali, skema 3-4-3 tidak berjalan dengan baik. Sempat terjadi pula, ketika Mikel Arteta harus mengubah skema menjadi 4-2-3-1 ketika Kieran Tierney cedera. Dua kondisi ini membuat Arsenal terlihat buntu sekali di lapangan. Kebuntuan yang bisa sedikit dibuka lewat imajinasi Mesut Ozil.

Namun, lagi-lagi, Arsenal berhasil meraih kemenangan di tengah kebuntuan itu. Kemenangan yang sukses menutupi kekurangan Arsenal, yaitu kebutuhan akan pemain kreatif di sepertiga akhir lapangan.

Mo Elneny dan keseimbangan Arsenal

Situasi semakin tidak menguntungkan untuk Mesut Ozil ketika Arteta memberi kesempatan untuk semua pemain kecuali dirinya (dan Matteo Guendouzi yang bengal itu). Adalah Mo Elneny yang diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memperebutkan satu posisi di lapangan tengah. Musim lalu, Elneny menghabiskan satu musim bersama Besiktas dengan status pinjaman.

Mo Elneny mendapat kesempatan di laga Community Shield. Berduet dengan Granit Xhaka, pemain asal Mesir itu bermain begitu stabil. Cara bermainnya memang sederhana. Tugasnya adalah membantu pertahanan dan menjadi “jembatan” aliran bola dari belakang ke sisi lapangan atau ke depan. Celaka bagi Ozil, teman baiknya itu berhasil menghadirkan keseimbangan.

Performa yang sama diduplikasi Mo Elneny ketika Arsenal mengalahkan Fulham di laga pembuka Liga Inggris 2020/2021. Tugasnya memang sederhana, bahkan terlihat “sangat biasa”. Namun, Mo Elneny bisa menyelesaikannya nyaris tanpa cacat. Mantan pemain Basel itu memberikan keseimbangan di skema 3-4-3 ala Arteta.

Mo Elneny melanjutkan performanya yang stabil ketika Arsenal menang 2-0 atas Leicester City di Carabao Cup. Kali ini dia berduet dengan Joe Willock. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dia bisa bermain dengan siapa saja. Lagi-lagi, yang dibutuhkan Arteta adalah keseimbangan dan Mo Elneny berhasil menyediakannya.

“Arteta selalu bilang bahwa dia membutuhkan saya di tim ini. Dia selalu memberi feedback dan memacu saya supaya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Saya harus berterima kasih kepada Arteta,” kata Mo Elneny menjelaskan betapa Arteta berusaha “adil” kepada semua pemain, kecuali Mesut Ozil.

Imajinasi Ozil yang termarginalkan

Terkadang, harga keseimbangan lebih mahal ketimbang imajinasi. Apalagi ketika keseimbangan itu berbuah kemenangan. Meskipun perlu diakui, di beberapa segmen pertandingan, Arsenal sangat membutuhkan imajinasi Mesut Ozil.

Terkait Ozil yang termarginalkan, fans curiga klub tengah membuat dirinya tidak betah. Arsenal harus mengurangi beban gaji jika ingin membeli pemain baru. Masalahnya, gaji Mesut Ozil menyentuh 350 ribu paun dan tidak ada klub yang sanggup menanggungnya di tengah pandemi.

Iklan

Harus saya akui, kecurigaan fans memang berdasar. Namun, caranya yang kurang elok. Jika memang mau menjual, sebaiknya klub terbuka kepada Ozil. Mungkin, keterbukaan itu sudah ada. Namun, seperti saya singgung di paragraf awal, ada banyak hal yang tidak diketahui fans.

Ketika tidak ada klub yang mampu menanggung gaji Ozil, Arsenal bisa menggunakan klausul pembagian beban gaji. Seperti yang dilakukan Spurs dan Real Madrid untuk mewujudkan transfer Gareth Bale. Sebelumnya, Madrid ingin Spurs menanggung gaji Bale. Namun, seiring waktu, Madrid melunak dengan mau berkontribusi menanggung separuh gaji Bale.

Jika masih tidak ada klub yang mau, tidak ada salahnya Arteta mempertimbangkan menggunakan Ozil. Gaji sudah pasti dibayarkan setiap minggu, untuk apa pemain berkualitas dianggurkan? Dengan begitu, kecocokan Ozil dan cara bermain ala Arteta bisa diukur lebih objektif. Menghilangkan semua kecurigaan dan kegelisahan fans Arsenal.

Yah, urusan bisa sangat berbeda jika selama latihan Mesut Ozil tidak menunjukkan niat dan determinasi seperti pemain lain. Toh video latihan yang tersedia di media sosial cuma potongan. Tidak menggambarkan situasi secara aktual. Jika ini yang terjadi, sikap Arteta bisa dibenarkan. Apalagi tanpa Ozil, Arsenal masih seimbang dan menang.

Arsenal dan Mikel Arteta tidak bisa disalahkan ketika lebih mementingkan keseimbangan. Namun, fans juga berhak mendapatkan kejelasan akan masa depan Mesut Ozil. Jika imajinasinya tidak dibutuhkan, fans sudah memahami konsep cinta tidak harus selalu bersatu. Demi kebaikan semua pihak. Jika berpisah adalah jalan tengah, dengan senang hati fans mengikhlaskan.

BACA JUGA Mourinho Berteriak ke Egonya Sendiri, Mikel Arteta Berhasil Memotivasi Arsenal dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2020 oleh

Tags: Arsenalelnenyliga inggrisMesut Ozilmikel artetaxhaka
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.