Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Bagaimana Jika Manchester United Benar-benar Habis dan Tak Bisa Diganggu-gugat Lagi?

Arlian Buana oleh Arlian Buana
1 September 2014
A A
manchester united masa kelam performa menurun peringkat turun bubar

manchester united masa kelam performa menurun peringkat turun bubar

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tak perlu sedu-sedan itu. Bumi akan tetap berputar pada porosnya. Liga Inggris tak akan pernah bangkrut hanya karena Manchester United sirna dari peredarannya.

Sebagaimana telah dibuktikan kepergian David Beckham darinya, Liga Inggris tetap akan subur sebagai industri yang mendunia. Tidak seperti Liga Basket Amerika yang lesu darah akibat Michael Jordan pensiun. Apalagi industri bolakaki, sampai kiamat pun kecil kemungkinan gulung tikar.

Selamanya Liga Premier Inggris akan mengenang Manchester United yang pernah berada di garda depan revolusi siaran sepakbola. Sejarah tak mungkin bisa dihapus, apalagi kenangan-kenangan dan ingatan-ingatan atasnya.

Akan selalu ada jutaan orang yang mengenang betapa dahulu kala pernah ada klub berjuluk setan merah yang menggila, bermental juara, tapi setelah seorang pria tua Skotlandia pengunyah permen karet pensiun, kejayaan itu perlahan-lahan lekang digerus roda perubahan yang ganas.

Semuanya akan baik-baik saja. Van Gaal bisa mengajar filsafat di salah satu kampus ternama di negeri tropis yang disebut zamrud khatulistiwa, atau menulis catatan-catatan dengan mengutip sebanyak mungkin filsuf di media massa berskala nasional.

Ketika filosofinya dimentahkan media barat dan suporter klubnya sendiri, karena hasil buruk yang dituainya di lapangan, apa yang keluar dari mulutnya tetap akan jadi permata di Indonesia. Seorang jebolan Fakultas Psikologi yang tak pernah menyelesaikan kuliahnya telah membuktikan itu. Tak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali.

David Moyes bisa menjalani hidupnya dengan tenang tanpa beban, mendamprat semua orang yang pernah sinis terhadapnya, “gue kate juga ape?!”

Fans yang baru menggemari klub yang bermarkas di Old Trafford itu di masa Cristiano Ronaldo, perlahan-lahan akan bisa mentertawakan kekonyolan masa remajanya. Mereka akan mengenang sambil menggeleng-gelengkan kepala, sesekali menepuk jidat, masa-masa ketika mereka membela klub kecintaan dengan urat leher di tongkrongan warung kopi, di sekolah, dan di jalanan ketika tak sengaja dengar beberapa orang mengolok-olok United yang terdegradasi.

Mereka akan sembuh dengan sendirinya, setelah melewati fase-fase menyakitkan: penolakan terhadap kenyataan menyedihkan bahwa United mustahil diselamatkan, kemarahan membabi-buta sampai-sampai merusak kehidupan sosial mereka sendiri. Kota Manchester bahkan sempat lumpuh selama satu bulan lebih, seorang taipan media dan adik seorang capres gagal 2014 asal Indonesia urung (setelah tadinya kedua orang ini berebutan) membeli klub yang dibelit hutang itu.

Mereka kemudian menghentikan kemarahan dengan berpikir positif ala Mario Teguh, rela melakukan apa saja demi menyelamatkan muka klub kebanggaan, tapi dalam kenyataannya mereka sudah tak punya apa-apa lagi untuk berbuat sesuatu, bahkan keluarga Glazer telah jatuh miskin dan memulai segalanya dari nol dengan membuka toko kelontong di Jayapura. Mereka pun mengalami depresi berat, banyak yang harus jadi pasien Grogol dan Pakem.

Setelah proses panjang itu, mereka akhirnya akan bisa menerima kenyataan dan percaya bahwa semuanya baik-baik saja tanpa Manchester United.

Oh tentu saja masih akan banyak yang sukar disembuhkan. Di antaranya fans fanatik sejak periode kedua kepelatihan Matt Butsby, dan generasi 90-an pemuja berhala Alex Ferguson. Terlebih lagi mereka yang telah menjadi pandit sepakbola, yang selalu jumawa akan performa United. Sungguh mereka tak akan tahan lagi menanggung malu. Tapi sekali lagi percayalah, semuanya akan kembali seperti sedia kala, mereka juga niscaya bisa dipulihkan.

Mereka hanya perlu menjadi pembaca setia Mojok.co.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2023 oleh

Tags: Manchester Unitedsejarahsepakbola
Arlian Buana

Arlian Buana

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah
Video

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah

27 September 2025
Mohammad Hatta : Mudur dari Kursi Wapres Bukan Karena Kalah
Video

Sebab-Sebab Mohammad Hatta Mundur dari Kursi Wapres, Bukan Karena Kalah

28 Juni 2025
Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak
Video

Dwifungsi ABRI dan Ambisi Kuasa di Luar Barak

10 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.