MOJOK.CO – Selain sebagai teman begadang, manfaat kopi lainnya mulai terkuak satu per satu, termasuk fungsi kopi untuk diet. Tapi ingat: jangan kebanyakan gula!
Meningkatnya popularitas kopi di kalangan manusia-manusia muda tak bisa lagi dimungkiri. Malah, menurut Survei Sosial Ekonomi Indonesia, terdapat lonjakan rata-rata konsumsi kopi hingga 5,42%. Bahkan, riset lain menunjukkan bahwa 31 persen penduduk berusia di atas 10 tahun mulai mengonsumsi kopi lebih dari 1 kali sehari.
Nah, sebagai coffee snob—eh pencinta kopi—tahukah kamu apa manfaat kopi selain membantu menjernihkan otak yang umub dan menemani matamu melek semelek-meleknya saat begadang semalaman?
Apa? Tidak tahu?
Dilansir dari Kompas.com, seorang Personal Trainer pernah mengeluarkan pernyataan menarik. Menurutnya, kopi bisa memberi manfaat—baik positif maupun negatif—terhadap Indeks Massa Tubuh. Tapi yang jelas, dengan aturan-aturan tertentu, kopi bisa dimanfaatkan untuk…
…menurunkan berat badan. Ya, maksudnya, kopi untuk diet!
Kyaaaa, kok bisa???!!!
Disebutkan melalui banyak sumber, kafein—zat yang terkandung dalam kopi—memiliki kemampuan mengurangi peningkatan berat badan, meski belum ada penelitian yang benar-benar dapat membuktikan hal ini. Meski begitu, ada beberapa teori yang dapat menguatkan kemungkinan ini, mylov—setidaknya bisalah kita pakai sebagai alasan kalau orang-orang selalu bertanya, “Ngopi-ngopi bae?!”
Jadi, sifat-sifat dasar kafein yang dipercaya mampu menurunkan berat badan adalah:
- meningkatkan metabolisme tubuh sehingga mampu membakar kalori,
- meningkatkan kewaspadaan (alias kita jadi nggak ngantuk-ngantuk amat) sehingga kita cenderung beraktivitas lebih lama dengan energi lebih besar, dan
- menekan nafsu makan.
Eeeeh, jangan lantas langsung membuat kopi setelah membaca poin-poin di atas! Ingat: ketentuan ini mungkin terbukti hanya jika kita tidak menambahkan pemanis pada kopi. Lah, pahit, dong?
Ya, setidaknya nggak lebih pahit dari hidupmu, Sob~
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan potensi kopi untuk diet? Agar lebih jelas, mari kita simak bersama-sama jawabannya berikut ini (karena saya juga ingin menurunkan berat badan, wkwk):
1. Batasi konsumsi kopi
Langkah pertama mengonsumsi kopi untuk diet adalah dengan membatasi jumlah konsumsi kopi itu sendiri. Disarankan, satu orang dewasa sebaiknya mengonsumsi 400 miligram kopi saja, atau minimal dua gelas besar. Emang kenapa, gitu?
Jumlah konsumsi kopi lebih dari 400 miligram ternyata dapat membawa potensi buruk yang menghancurkan energi seseorang. Akibatnya, kalori yang dikonsumsi malah berlebihan dan dapat memporak-porandakan rencana dietmu, mylov~
2. Nikmati kopi hanya di pagi hari
Kafein pada kopi memberi dampak anti-ngantuk di malam hari, sehingga bisa mengganggu pola tidur kita. Padahal, kekurangan tidur dan kegemaran begadang justru akan memberikan efek negatif pada tubuh, termasuk diabetes dan obesitas! Tuh, dengerin~
Sebaliknya, konsumsi kopi di pagi hari ternyata bisa mengakibatkan hal-hal baik, seperti pola tidur yang teratur dan lingkar pinggang lebih kecil dan singset. Mantap!
3. Tak perlu pakai gula banyak-banyak
Kopi itu pahit seperti masa lalu, sehingga beberapa orang memilih untuk menambahkan gula, karamel, maupun krimer ke dalamnya. Nah, inilah hal yang perlu diwaspadai, mylov!!!
Penambahan pemanis ke dalam kopi jelas akan meningkatkan kalori yang dikonsumsi tubuh. Tak jarang, krimer saja bisa mencapai angka di atas 150 kalori—angka yang besar, bukan?
Sebagai alternatif, cobalah konsumsi kopi dengan susu rendah lemak, lalu nikmati bersama dengan sarapan pagi. Konsumsi kopi dengan aturan-aturan tertentu sembari tak lupa mengatur pola makan, dan—voila!—siapa tahu berat badanmu turun beneran!
Yuk, lomba konsumsi kopi untuk diet bareng-bareng, mylov~