MOJOK.CO – Di bulan kemerdekaan, rakyat dapat kejutan dari Jokowi. Mari kita rayakan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Pemerintah berencana memberikan penghargaan kepada 22 tenaga medis yang telah berjuang dalam menangani pandemi COVID-19. Sembilan di antaranya yang telah gugur otomatis akan diberi penghargaan Bintang Jasa Pratama sementara tiga belas lainnya mendapat Bintang Jasa Nararya.
Dlm rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kpd beberapa tokoh dlm berbagai bidang. Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang utk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) August 10, 2020
Selanjutnya, sesuai dengan apa yang kita saksikan melalui cuitan Mahfud MD selaku Menko Polhukam, ada dua nama nyentrik yang ikut masuk dapat penghargaan. Siapa lagi kalau bukan suhu Fahri Hamzah dan suhu Fadli Zon. Keduanya memang bukan tenaga medis, tapi meraih penghargaan Bintang Mahaputera Nararya sebagai warga negara Indonesia yang telah berjasa.
Banyak yang bingung dan bertanya-tanya. Fahri Hamzah dan Fadli Zon punya prestasi apa sih sampai dapat penghargaan keren macam begitu, padahal hobi mereka nyinyirin pemerintah lewat Twitter. Sesekali bikin statemen yang bikin netizen mendidih, nggak lupa kritik juga sering mereka sampaikan tanpa saran. Keren betul, kan? Smackin yackin kalau pemerintah itu nggak anti kritik.
Sebentar, biar saya nggak dituduh sama aja suka nyinyir, mari kita kaji dulu syarat penerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Lumayan lah biar terkesan based on data. Penerimaan berbagai penghargaan dari presiden ini sebenarnya syaratnya nggak ribet, tapi kalau nggak kenal jajaran pemerintahan ya siap-siap diabaikan saja.
Semua ketentuan umum dan khusus dalam pemberian penghargaan diatur dalam UU no 20 tahun 2009. Syarat umumnya sebagai berikut.
- WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
- Memiliki integritas moral dan keteladanan;
- Berjasa terhadap bangsa dan negara;
- Berkelakuan baik;
- Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
- Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
Sementara syarat khusus yang (seharusnya) dipenuhi oleh Fahri Hamzah dan Fadli Zon untuk dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya adalah:
- Berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara;
- Pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara; dan/atau
- Darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.
Membaca persyaratannya saja, saya yakin kamu berspekulasi dalam dua opini yang bercabang. Pertama, syarat yang luar biasa luhur itu kayaknya nggak dipenuhi sama Fahri Hamzah dan Fadli Zon deh. Apakah nyinyir online termasuk ke dalam pengorbanan? Apakah benar mentang-mentang akun Twitter Fahri Hamzah dan Fadli Zon bisa diakses dari Zimbabwe sekalipun, itu artinya adalah darmabakti dan jasanya yang diakui secara internasional? Wow, kamu tercengang? Saya juga.
Ooh, atau mungkin ini ada hubungannya sama puisi-puisi Fadli Zon. Puisi itu dianggap keren banget sampai membuat mahasiswa sastra menangis terharu.
Kedua, syarat yang diatur dalam peraturan perundangan berikut klise banget. Gimana sih cara mengukur seseorang itu telah berkorban, gimana cara mengukur pengakuan secara nasional dan internasional? Mungkin keberhasilan Fadli Zon yang bisa selfie sama Donald Trump juga jadi pertimbangan.
Ah, kalau menurut ibu saya sih saya juga berjasa bagi nusa, bangsa, dan negara. Bahkan beliau juga bakal yakin anaknya memang diakui secara internasional hanya perkara saya punya teman orang Pakistan. Saya berhak juga dapat Bintang Mahaputera Nararya dong, dear Hyung Jokowi…
Sayangnya karena keputusan pemberian penghargaan ini di luar kendali rakyatnya, kita yang jelata hanya bisa ikutan sorak sorai aja. Semacam menyaksikan teman yang wisuda dan diberik kalung cum laude padahal skripsinya aja beli dan kalau kerja kelompok suka mangkir.
Tapi saya rasa dari Bintang Mahaputera Nararya yang diperoleh duo gemas Fahri Hamzah dan Fadli Zon, rakyat bisa juga kecipratan untung karena selalu bisa “ambil hikmahnya”. Netizen yang selama ini bisanya rebahan sambil nyinyir doang di Twitter, bikin status ndakik-ndakik di Facebook sembari memprotes ketidakadilan, harusnya mulai optimis dan bersemangat.
Bung Fahri dan bung Fadli saja dapat penghargaan, masa kita nggak bisa sih?
Ngomong-ngomong selamat ya buat bapak berdua, semoga pernghargaannya amanah *emote salto*.
BACA JUGA Tito Karnavian Benar, KPK Aja Bisa Melemah Sendiri Apalagi Virus Covid-19 atau artikel lainnya di POJOKAN.