Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Orang Tua di KRL yang Ngeyelan Perlu Piknik ke Jepang Biar Tercerahkan

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
24 Februari 2020
A A
orang tua di KRL ngeyelan tampar dan jambak mbak-mbak commuterline bogor sikap orang tua kursi bangku prioritas lansia wanita hami penyandang disabilitas sopan santu orang tua di jepang mojok.co

orang tua di KRL ngeyelan tampar dan jambak mbak-mbak commuterline bogor sikap orang tua kursi bangku prioritas lansia wanita hami penyandang disabilitas sopan santu orang tua di jepang mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Commuterline gerbong wanita jurusan Bogor dihiasi perseteruan antara mbak-mbak dan orang tua di KRL yang ngeyelan dan ringan tangan. Ada baiknya kita semua ngintip, kayak apa sikap orang tua di Jepang kalau naik KRL.

Ada sebuah perseteruan generasi yang dari dulu nggak pernah selesai. Boomers yang nggak pernah menganggap milenial dan gen Z punya kemampuan, dan vice versa. Padahal keberadaan ketiga generasi ini saling melengkapi, tapi bersitegang terus.

Perseteruan yang awalnya muncul di level mentalitas ini takutnya pecah di momen-momen tidak terduga. Contohnya kayak apa yang terjadi pada orang tua di KRL dan mbak-mbak yang shock karena kena tampar dan jambak berkali-kali.

Buat kalian yang nggak sempat mantengin lini masa media sosial, coba simak keributan berikut sebijaksana mungkin.

Pengalaman naik @CommuterLine ku dan teman2ku hari ini. Semoga ga ada lagi kejadian2 kaya gini

Kereta arah bogor, gerbong khusus wanita (22/02/2020 pukul 21.15) pic.twitter.com/jYNGW12nfc

— Rina farzia arieyani (@rinafarzia) February 22, 2020

Si ibu baju hijau merasa anak muda ngak pantas duduk di kursi prioritas. Perlu dipahami kursi prioritas memang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lansia. Namun ketika yang diperuntukkan tidak ada dan kursinya sedang kosong, ya boleh banget diduduki.

Ketika kemudian ada penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lansia yang belum duduk maka barulah orang di kursi prioritas ini harus mawas diri untuk berdiri. Fahimtum? Fahimnaaaa!

Terlepas dari kronologinya, kata-kata “Saya ini orang tua!!!” yang terlontar dengan mantap dari ibu-ibu berbaju hijau cukup mencengangkan. Kalimatnya yang lugas menyadarkan saya bahwa banyak orang-orang yang begitu bangganya menjadi orang tua dan ingin diprioritaskan, ingin dihormati, dst. dst..

Begini, saya tahu kalau sikap orang yang lebih muda ke orang tua, apalagi yang di KRL yah, memang harus sopan. Minimal tahu tata krama dan nggak yak-yakan. Tapi pernah nggak sih ada sebuah aturan tentang nilai menghargai yang lebih muda yang ditekankan pada orang tua?! Kayaknya jarang denger deh. Karena pada takut kena kutuk jadi batu mungkin?

Mari sejenak kita piknik ke Jepang tanpa harus benar-benar mendaratkan kaki ke sana. Kita tahu Jepang adalah negara yang punya transportasi paling keren, terintegrasi, dan rapi. Jepang sering banget dapat pujian perihal tata krama mereka, termasuk bagaimana sikap yang muda menghadapi orang tua di KRL.

Sekilas, orang tua di KRL Jepang cenderung tetap berdiri dan nggak ditawarin duduk sama yang lebih muda. Bukan berarti nggak sopan, tapi orang-orang tua dan lansia di sana cenderung nggak mau duduk walaupun ditawarin berkali-kali.

Alasannya, kebanyakan dari mereka akan tersinggung jika ditawari tempat duduk. Seolah mereka nggak bakal kuat berdiri dan kelihatan tua renta. Mengutip dari Jpninfo, bahwa orang tua dan lansia di sana baru mau mengambil kursi prioritas ketika dia sudah berkali-kali hampir jatuh karena nggak kuat. Rasanya ingin sungkem ke orang tua model begini.

Gave up my seat on bus for elderly lady couple of days ago. Of course she kept on refusing it, despite her almost falling many times. Seat stayed empty until salaryman got on the bus and took it in front of her. ?

— Alan Bradburne (@alanb) March 2, 2019

Meskipun nggak bisa dimungkiri kalau di Jepang tetap ada perseteruan bar-bar dalam rebutan kursi di KRL, tapi setidaknya mereka punya sikap yang nggak awur-awuran. Orang-orang lansia di Jepang sungguh ngeyel kalau mereka belum tua.

Iklan

Tapi saya akui sunguh nggak bijak membandingkan orang tua di KRL Indonesia dengan di Jepang. Saya tahu keduanya nggak pernah bisa apple to apple. Jepang sudah bertahun-tahun hidup dengan disiplin di mana transportasi umum adalah yang diandalkan. Kendaraan pribadi di Jepang hampir tidak terjangkau dan diberi pajak yang bikin kejang-kejang anak kos. Sebagai bayarannya mereka mebangun moda transportasi terintegrasi yang bikin semua orang mau nggak mau memakainya.

Sementara di Indonesia? Mari kita mengheningkan cipta.

Di samping itu saya tetap percaya mental orang tua di KRL yang cenderung ngeyelan emang perlu dimusnahkan. FYI aja, orang tua di negara maju seperti Jepang bisa begitu legowo. Saya pun nggak mau kalau sudah tua nanti dibenci sama generasi-generasi muda yang jelas bisa menumbangkan saya hanya dengan sekali bogem.

BACA JUGA Derita Kaum Lansia yang Naik Kereta Commuterline atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2020 oleh

Tags: keributan KRLsopan santunviral media sosial
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Masalah Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja
Esai

Masalah Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja

9 November 2021
Pojokan

Aku Tahu Aku Cantik dan Pintar, tapi Please Jangan Puji Aku

16 Maret 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.