Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Si Doel, Softboi yang Bikin Susah Mak Nyak, Sarah, Zaenab, dan Kita Semua

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
29 Januari 2020
A A
Si Doel zaenab sarah mak nyak softboi fuckboi MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Secara tidak sadar, di dalam diri Si Doel muncul sifat softboi. Kebimbangan ketika memilih Zaenab atau Sarah malah bikin susah Mak Nyak dan kita semua.

Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan setelah cerita Si Doel akhirnya selesai sudah. Akhirnya, cerita yang menguras emosi ini selesai juga. Emosi, karena melihat sikap Si Doel yang plin-plin dan nggak sat set blas. Sikap seorang softboy yang bikin susah Mak Nyak, Sarah, Zaenab, dan kita semua.

Film ketiga ini dikasih judul Akhir Kisah Cinta Si Doel. Sudah naik layar sejak Kamis, 23 Januari 2020 yang lalu.

Di film ini, Doel the softboi, akan memilih antara Zaenab (Maudy Koesnaedi) atau Sarah (Cornelia Agatha). Kegembiraan tercurah kepada keluarga Doel (Rano Karno) saat Sarah kembali ke Jakarta. Tidak hanya sendiri, Sarah juga pulang bersama Dul (Rey Bong).

Walaupun ada kebahagiaan, tetap saja, kepulangan Sarah akan kembali menyeret Zaenab dan Doel ke dalam ombak cinta segitiga. Zaenab yang positif hamil berada dalam kebimbangan. Dia masih trauma pernah kehilangan buah hati di masa lalu. Belum selesai kebimbangan itu, Zaenab kini harus memilih antara tetap berada di sisi Doel, atau merelakannya demi menyatukan kembali sebuah keluarga.

Sarah juga tidak kalah pelik keadaannya. Dia harus memutuskan apakah akan mantap bercerai dengan Doel atau rujuk kembali demi Dul si buah hatinya. Waktu yang semakin mendesak membuat Doel harus cepat memutuskan ke mana hati dan raga seutuhnya berlabuh. Selain pemain di atas, aktor dan aktris lain yang bergabung di antaranya Mandra, Suti Karno, Aminah Cendrakasih, dan Ahmad Zulhoir Mardia.

Rano Karno, yang dikesankan sebagai softboi, masih akan menjadi penulis naskah dan sutradara dalam film ini, seperti dua film sebelumnya. Melansir Antara, Rano Karno merasa harus mengakhiri kisah cinta segitiga ini setelah berlangsung selama 27 tahun. “Saya harus mengakhiri walaupun pilihannya mungkin tidak menyenangkan,” kata Rano Karno.

Melansir Antara, Rano Karno merasa harus mengakhiri kisah cinta segitiga ini setelah berlangsung selama 27 tahun. “Saya harus mengakhiri walaupun pilihannya mungkin tidak menyenangkan,” kata Rano Karno.

Sikap Si Doel ini yang jadi masalah. Sejak sinetronnya tayang di televisi nasional dulu, Si Doel sudah sulit menentukan pilihan. Mau Sarah atau Zaenab. Jahat ih, padahal perempuan itu bukan pilihan. Di sinetron, Mak Nyak lebih suka kalau Doel menikah dengan Zaenab. Sementara itu, Babe Sabeni yang diperankan almarhum Benyamin Sueb lebih memilih Sarah.

Sikap inilah yang membuat Si Doel jadi seorang softboi yang bikin gemas banyak orang. Merujuk Urban Dictionary, softboi itu masih satu spesies dengan fuckboi. Bedanya, softboi nggak cocky kayak fuckboi. Seorang softboi akan menunjukkan sisi sensitifnya kepada perempuan selama beberapa waktu. Tujuannya untuk membuat si perempuan jatuh cinta, mau having sex dengan dirinya, atau sampai ke pelaminan.

Softboi terbagi menjadi dua. Pertama, mereka yang sebetulnya nggak begitu peduli dengan perasaan di perempuan. Mereka bersenang-senang secara “halus” tanpa menunjukkan sisi cocky dirinya. Kedua, softboi yang kepeduliannya samar-samar, bingung memilih, dan biasanya berakhir dengan bikin sakit hati. Softboi kedua inilah yang muncul dari sisi emosi Si Doel.

Kok Si Doel bisa kayak gitu, sih?

Biasanya, di dalam hati softboi macam ini tengah terjadi pergulatan antara tega dan nggak tega. Mau memilih Sarah, tapi nanti Zaenab menderita. Begitu juga sebaliknya. Kesannya sih baik. Namun, membuat sesuatu berada di “dunia antara” itu ya ujungnya bikin sakit hati.

Gimana nggak bikin sakit hati, lha wong Mak Nyak saja samoai harus turun tangan. Mak Nyak sampai berpesan begini: “Dul, elu enggak boleh poligami ya.”

Iklan

Sangat mungkin terjadi, Mak Nyak curiga anaknya nggak mau bikin sakit hati dengan menikahi Sarah dan Zaenab. Mak Nyak nggak mau Si Doel kena amuk aktivis anti-poligami yang bisa galak betul. Entar Si Doel jadi repot harus bikin klarifikasi lewat THREAD Twitter kayak fuckboi dari sebuah kota yang korbannya bermunculan satu per satu itu.

Padahal, kita semua tahu, bukan, kalau diduakan itu bikin sakit hati bener, apalagi dimadu. Ya ada sih yang membela dengan dasar agama dan silakan saja. Saya ngeri sendiri. Maaf, no debate (emot tangan terkatup).

Ingat, softboi bisa akan muncul di diri seseorang dengan tidak disadari. Niatnya menyelesaikan masalah tanpa menyakiti hati siapa pun. Tapi, ingatlah wahai kalian “Si Doel-Si Doel” di luar sana, terkadang kita perlu tegas untuk menyelesaikan masalah percintaan.

Terkadang, lebih baik tega untuk berkata tidak dan cukup ketimbang menggantung perasaan. Kasihan Zaenab dan Sarah lainnya di luar sana.

Ingat kata Mak Nyak: “Elu jangan poligami.” Ya kalau begitu kamu kudu memilih dengan tegas. Jangan kumis aja dipanjangin sampai kayak pikulan bakul krupuk. Si Doel perlu mencontoh kisah tragis percintaan Munaroh dan Mandra. Dear rumah produksi, tolong bikinkan side story Mandra dan Munaroh dong. Yakin, ini bakal lebih epic

Pada titik tertentu, softboi nggak lebih baik ketimbang fuckboi. Cuma beda di pendekatan dan latar belakang masalah saja.

BACA JUGA Kisah Getir Keluarga Si Doel Anak Sekolahan Jika Ditonton Sekarang atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2020 oleh

Tags: fuckboyMak NyakmandramunarohpoligamiSarahsi doelsoftboyzaenab
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Smartfren luncurkan Sarah, yakni AI untuk layani pelanggan 24 jam setiap hari MOJOK.CO
Kilas

Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot

9 Juli 2025
Honda Win 100, Motor Honda Si Doel yang Paling Merakyat MOJOK.CO
Otomojok

Honda Win 100, Motor Honda yang Paling Merakyat dan Penuh Kenangan akan Sinetron Terbaik Sepanjang Masa: “Si Doel Anak Sekolahan”

12 Oktober 2023
Motor Jialing: Ketika Cina Mengusik Eksistensi Motor Jepang di Indonesia MOJOK.CO
Kilas

Motor Jialing: Ketika Cina Mengusik Eksistensi Motor Jepang di Indonesia

24 Agustus 2023
Seumur Hidup Melawan, Mengapa Kartini Akhirnya Mau Dipoligami? MOJOK.CO
Kilas

Seumur Hidup Melawan, Mengapa Kartini Akhirnya Mau Dipoligami?

21 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.