Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Video

M. Tabrani: Cerita di Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Redaksi oleh Redaksi
6 November 2023
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mohammad Tabrani Soerjowitjtitro atau lebih populer dengan nama M. Tabrani merupakan jurnalis dan aktivis pergerakan di masa pra kemerdekaan Indonesia. Tabrani termasuk salah satu pelopor dan pencetus nama Bahasa Indonesia yang saat itu masuk sebagai bagian dari ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928.

Sosok yang berasal dari Pamekasan, Madura, ini memulai kariernya sebagai wartawan di harian Hindia Baroe pada tahun 1925. Pada tahun 1926, ia menulis sebuah artikel di harian tersebut yang berjudul “Kasihan”. Pada artikel tersebut, Tabrani mengusulkan agar bahasa Melayu versi Indonesia diberi nama “bahasa Indonesia”. Ia juga pernah mendirikan koran Rakjat.

Tabrani pernah mendirikan sekaligus mengetuai Partai Rakjat Indonesia (PRI). Partai ini mengusung ideologi nasionalisme dan demokrasi. PRI bercita-cita untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui jalur parlementer.

Tabrani menjadi ketua PRI selama lima tahun, dari tahun 1930 hingga 1935. Selama masa kepemimpinannya, PRI menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia. PRI juga aktif dalam berbagai kegiatan politik, seperti menentang kebijakan-kebijakan kolonial Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda

Saat ikut mewakili Jong Java dalam Kongres Sumpah Pemuda, Tabrani menolak penggunaan Bahasa Melayu usulan Muhammad Yamin, perwakilan dari Jong Sumatranen Bond. Meskipun belum ada bentuknya, baginya Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa persatuan yang benar-benar bisa menyatukan bahasa dari ragam bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Nusantara.

Bahasa Indonesia adalah hasil dari pertemuan bahasa bangsa-bangsa di muka bumi. Kita mungkin hanya pernah sekelebat mendengar bahwa ide Bahasa Indonesia lahir pada Kongres Sumpah Pemuda. Namun, sama sekali tidak tahu menahu siapa penggagas pertamanya, bagaimana bahasa politik itu juga menandai lahirnya Bahasa Indonesia.

Dalam perjalanannya, Tabrani bersama dengan Sanusi Pane terus berjuang untuk mempopulerkan penggunaan Bahasa Indonesia. Sanusi Pane, yang saat itu mewakili Jong Batak, juga merupakan salah satu orang di balik pendirian Balai Bahasa yang ada di berbagai daerah hingga saat ini.

Mengapa Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu atau bahasa baru yang layak diperjuangkan oleh para peserta Kongres Sumpah Pemuda? Seperti apa jalan terjal pengukuhan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan? Siapa sesungguhnya Tabrani sehingga sosoknya begitu penting dalam mengusulkan Bahasa Indonesia?

—

Mau nonton video edisi #Jasmerah sebelumnya kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.

Tags: bahasa indonesiabahasa persatuanm tabraniSumpah Pemuda
Pos Selanjutnya
Menelusuri Jejak Opium di Yogyakarta, Dulunya Pusat Penjualannya Ada di Malioboro MOJOK.CO

Menelusuri Jejak Opium di Yogyakarta, Dulu Pusat Penjualannya Ada di Malioboro

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.