Episode Putcast kali ini, Kepala Suku Mojok ngobrol bareng Bu Sri Hastuti—atau yang lebih akrab disapa Bu Itut—seorang pelatih sepak bola perempuan asal Yogyakarta yang telah mendedikasikan lebih dari 45 tahun hidupnya untuk membina, melatih, dan memperjuangkan eksistensi sepak bola putri di Indonesia.
Dalam perbincangan yang penuh semangat dan refleksi mendalam ini, Bu Itut mengungkapkan betapa panjang dan berlikunya perjuangan para perempuan yang ingin menekuni sepak bola. Terutama pada era 1980–1990-an, saat sepak bola masih sangat identik dengan laki-laki. Keterlibatan perempuan saat itu belum mendapat dukungan yang memadai—baik secara sosial, finansial, maupun kelembagaan.
Meski banyak rintangan, semangat Bu Itut tak pernah surut. Ia memulai karier sebagai pemain di klub Putri Tornado, lalu menembus tim nasional. Ia telah melihat langsung bagaimana besar potensi sepak bola perempuan di Indonesia. Namun, potensi itu sering terkendala oleh minimnya perhatian dan fasilitas.
Karena itu, Bu Itut menyambut baik hadirnya peran serta pihak swasta dalam mendukung sepak bola putri. Salah satunya melalui program MilkLife Soccer Challenge (MLSC) yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Menurutnya, program seperti MLSC membawa angin segar. Program ini memberi ruang berkembang yang sangat dibutuhkan oleh pemain muda, khususnya pesepak bola perempuan dari daerah. Ia percaya, jika pembinaan berkelanjutan, kesempatan bertanding diperluas, dan pelatihan dilakukan secara profesional, maka sepak bola putri Indonesia akan tumbuh. Bahkan, ia yakin suatu hari nanti sepak bola putri mampu bersaing dan berprestasi di tingkat dunia.







