Sebagai mahasiswa di Surakarta tentunya saya sering bertemu dengan banyak orang dari berbagai lingkungan. Contohnya saja ketika saya pergi ke warung, tempat ngopi ataupun ke tempat-tempat lainnya, tak jarang saya disapa dan ditanya oleh orang lain, berasal dari kampus mana?
Hal ini cukup melelahkan bagi saya untuk menjawabnya, alasannya adalah karena saya berkuliah di salah satu perguruan tinggi yang namanya saja tidak cukup terkenal. Bahkan masyarakat asli kadang bingung dimana letak kampus saya itu.
Dan ketika ditunjukkan lokasinya, orang orang mengira bahwa itu adalah kantor perusahaan, ada juga yang mengira hotel, ataupun tempat tempat lainnya.
Saat saya belum mengatakan saya dari kampus mana, pasti orang orang mengira saya berasal dari kampus almet biru telor asin, atau almet merah yang identik dengan gapura kapal. Hem, padahal di Kota Surakarta ini ada banyak sekali kampus kampus baik negeri maupun swasta.
Saat ini saya menjadi mahasiswa semester 3, dan jumlah semester pada prodi saya hanyalah 4 semester. Yap, saya sedang menempuh pendidikan vokasi Diploma II yang mana hanya kuliah selama 2 tahun.
Hal inilah yang juga menyebabkan saya insecure alias minder jika bertemu dengan orang orang di luaran sana. Karena ketika saya hendak mengikuti kegiatan di luar kampus maupun ingin mencari pekerjaan sampingan, pasti terdapat syarat dengan minimal D3 atau S1.
Susahnya jadi mahasiswa dari kampus kurang terkenal
Duh susah sekali jika ingin mendaftar intern maupun volunteer karena tidak memenuhi syarat pendidikan.
Selain itu, saya juga sering mendapat ledekan atau cemoohan dari orang orang sekitar dan bahkan oleh keluarga, entah yang menyindir atau membully karena saya tidak dapat masuk di kampus negeri.
“Ngapain kuliah jauh jauh tapi bukan di PTN dan bukan kampus terkenal?”
“Mau jadi apa nanti kalo udah lulus?”
“Kok malah daftar kesitu sih, ga ke kampus yang terkenal aja?”
“Halah ga usah kuliah juga bisa kali, daripada kuliah di kampus ga terkenal.”
itu adalah beberapa kalimat yang orang orang lontarkan pada saya, sebenarnya hanya bertanya, tapi dengan nada dan tatapan yang seolah olah meledek dan menyepelekan saya.
Dipandang remeh karena bukan dari kampus terkenal cukup membuat saya merasa sangat sedih.
Pada suatu ketika saya mengobrol dan berkenalan dengan orang baru, lantas saya memperkenalkan diri saya berasal dari kampus saya ini. lalu orang itu tiba-tiba berubah dan seperti tidak mau mengobrol banyak lagi dengan saya. Dan setelah itu, orang itu menjauhi saya dan menghindar dari saya. Sangat sedih dan sakit hati bukan?
Sebenarnya masih banyak sekali keluh kesah saya selama berkuliah di kampus yang kurang terkenal di Surakarta ini. Tapi kurang lebih itu poin yang paling mengena selama berkuliah di kampus. Sehingga dalam hati saya selalu berpikir salahkah jika saya berkuliah di kampus yang kurang terkenal?
Apa saya serendah itu karena saya berasal dari kampus yang kurang terkenal? Oiya, Kira kira ada yang bisa tebak nggak saya dari kampus mana?
Sekian curahan hati saya dari hati yang paling dalam. Tulisan ini hanya bermaksud mengeluarkan isi hati saya saja dan tidak bermaksud memberikan citra buruk pada pihak manapun. Untuk teman teman yang merasakan hal yang sama, tetap semangat ya. Semoga kita kuat sampai tamat.
Zainina A. Banyumas, Jawa [email protected]
BACA JUGA Kemacetan Lampu Merah Kletek Sidoarjo yang Tidak Populer seperti Perempatan Gedangan dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini.