Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Uneg-uneg

Apakah Gunungkidul Masih Layak Disebut Kawasan Gunung Sewu?

Redaksi oleh Redaksi
15 Januari 2023
A A
gunungkidul mojok.co

Ilustrasi uneg-uneg (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pemda Gunungkidul saat ini tengah sibuk mengembangkan pariwisata di beberapa wilayah di Bumi Handayani. Demi investor wisatawan, Pemkab semakin gencar melakukan penataan taman kota, salah satunya pembangunan Tugu Tobong Gamping di Bundaran Siyono, Playen, Gunungkidul.

Ikon tugu yang menggantikan Patung Pengendang itu sempat ditolak oleh beberapa pihak karena dianggap menjadi simbol eksploitasi alam. Perlu diketahui bahwa Tobong sendiri merupakan sebuah tungku besar yang dulunya dipakai untuk proses pembakaran batu gamping. Meski sempat mendapat penolakan dari berbagai pihak, nyatanya proyek tugu ini tetap jalan dan saat ini pengerjaan sudah selesai.

Apa yang terjadi di Gunungkidul saat ini memang ironi. Daerah yang mengaku Kawasan Gunung Sewu ini justru punya ikon pemusnah batu alam. Padahal, mau nggak mau sebuah ikon adalah representasi masyarakat itu sendiri. Situasi ini didukung adanya wacana pengurangan kawasan karst.

Peraturan belum resmi ditetapkan, tapi pemusnahan bukit-bukit di Gunungkidul menggunakan bahan peledak yang dilakukan otoritas terkait akhir-akhir semakin masif dilakukan dan kian meresahkan. Pemangkasan ini dilakukan untuk proyek Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan pembukaan lahan wisata. Padahal, selama ini Gunungkidul dikenal sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu.

Lucunya, nyaris di berbagai kesempatan, pemangku wilayah gembar-gembor soal wisata Seribu Bukit di Gunungkidul. Seperti menjilat ludah sendiri, mereka justru berencana ingin mengurangi Kawasan Bentang Alam Karst di Gunungkidul.

Ya, awal November 2022 lalu, Pemda Gunungkidul mengadakan rapat yang intinya ingin meninjau ulang diliniasi KBAK. Adapun tujuan rencana ini (konon) untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan pengembangan pariwisata. Tanpa memperhatikan dampak lingkungan, Pemda acap terkesan grusah-grusuh dalam mengambil sikap.

Mending kalau bikin tugu yang benar-benar mempresentasikan kehidupan sosial warga Gunungkidul, lha ini sudah menelan anggaran ratusan juta malah membangun tugu Tobong Gamping. Dengan dibangunnya Tugu Tobong ini bukankah semakin menegaskan kalau Pemkab memberi lampu hijau untuk melanggengkan eksploitasi alam?

Kawasan karst makin hancur, ditambah pembangunan tugu simbol eksploitasi alam. Pertanyaannya, apakah Gunungkidul masih layak disebut sebagai kawasan Gunung Sewu?

Kita tahu, kawasan karst merupakan tempat penyimpanan air yang biasa mencukupi kehidupan warga sekitar. Tentu rencana pengurangan kawasan karst dari Pemkab, yang konon untuk pariwisata itu, tentu akan mengacaukan sumber mata air bawah tanah. Akhirnya, rakyat kecil juga yang harus menelan pil pahit dari kebijakan ambisius ini.

Jevi Adhi Nugraha
Ngeposari, Semanu, Gunungkidul
[email protected]

Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini.  Baca informasi terbaru di Mojok lewat Google News.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2023 oleh

Tags: surat orang biasauneg-uneg
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura MOJOK.CO
Uneg-uneg

Overthinking Siswa SMA yang Akhirnya Berhasil Kuliah Jalur SNBP di Universitas Trunojoyo Madura

20 April 2024
Kelakuan Pengemudi Mobil di Surabaya Bikin Orang Banyak-banyak Istigfar MOJOK.CO
Uneg-uneg

Kelakuan Pengguna Mobil di Surabaya Bikin Orang Banyak-banyak Istigfar

13 Maret 2024
Surat Cinta untuk Petugas Parkir Liar di Jakarta yang Cuma Modal Peluit MOJOK.CO
Uneg-uneg

Surat Cinta untuk Petugas Parkir Liar di Jakarta yang Cuma Modal Peluit

10 Maret 2024
Jalur Pantura Semarang-Kudus Adalah Alasan Saya Merem Melek dan Misuh! MOJOK.CO
Uneg-uneg

Jalur Pantura Semarang-Kudus Adalah Alasan Saya Merem Melek dan Misuh!

9 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.