Mati Kenyang Cara Magelang - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Ulasan Smokol

Mati Kenyang Cara Magelang

Fakhri Zakaria oleh Fakhri Zakaria
19 Juni 2017
0
A A
smokol magelang mojok

smokol magelang mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ciri kuliner sebuah kota tak bisa lepas dari karakter kota. Kota-kota pesisir seperti Semarang, Surabaya, atau Makassar misalnya, memiliki signature sajian kuliner hasil laut. Magelang, merujuk ke wilayah kota dan kabupaten, adalah kota di tengah jalur utama Semarang—Yogyakarta. Kontur daerah yang dikelilingi lima gunung, termasuk the infamous Gunung Merapi, membuat Magelang berhawa sejuk dan nyaman untuk berwisata, bobok, dan tinggal bersama, bahkan menghabiskan hari tua.

Karakter-karakter ini yang membuat ragam kuliner Magelang identik dengan varian comfort food. Resep masakan rumahan, sederhana dan ringan, tapi selalu berhasil membuat rindu. Lima tempat makan pilihan di Magelang ini akan membuat Anda “mati kenyang” secara perlahan.

Sop Senerek Pak Parto

Sebagai tangsi militer Belanda di Jawa, khazanah kuliner Magelang tak lepas dari pengaruh cita rasa Londo yang dibawa para meneer dan mevrouw. Sajian sop senerek adalah adaptasi Magelang terhadap snert soup atau sup kacang merah yang masyhur di Belanda. Jika menu asli snert soup berkaldu rebusan kaki babi, sop senerek kebanggaan Magelang berkuah kaldu sapi, disesuaikan dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam.


Salah satu sop senerek Magelang yang otentik bisa Anda jumpai di warung milik Pak Parto. Lokasinya berada persis di lereng lembah Tidar, tepatnya di bekas terminal Tidar di wilayah Kota Magelang. Lokasi terdahulu berada di dalam los Pasar Rejowinangun sebelum terbakar hebat 2008 lalu.

Baca Juga:

5 Kilometer dari Candi Borobudur, Ketukan Misterius Terdengar

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

Nama Kampung yang Aneh Adalah Cobaan bagi Warganya

Sop senerek Pak Parto disajikan dalam kuah kaldu sapi bening yang ringan tapi gurih. Ada permainan cantik antara bawang putih, merica, dan sedikit jejak pala dalam rebusan tulang iga dan daging sapi bebas gajih. Kuah ini mengguyur rebusan kacang merah, wortel, dan bayam. Wortel dan bayamnya cantik sekali kelirnya—sepertinya hanya direbus sebentar dalam air mendidih lalu diguyur dengan air dingin atau blanching untuk mempertahankan warna.

Jika beberapa potong daging dalam sop belum cukup, ada berbagai pilihan lauk. Mulai perkedel kentang yang mlenuk ginuk-ginuk, satu skuadron jeroan sapi goreng bumbu bacem dari paru sampai usus, sampai si primadona otak sapi goreng. Tentu seksi nabati juga tersedia seperti tempe goreng tepung dan tahu susur. Tak telalu istimewa, tapi cukup untuk teman menunggu pesanan.

Sop Empal Bu Haryoko

Sop disajikan bersama daging sapi goreng berbumbu. Sesederhana itu. Tapi sulit untuk menolak tawaran bersantap di warung yang berada di dekat klenteng Hok An Kiong, Muntilan, kabupaten Magelang ini. Bayangkan daging sapi penuh substansi rempah dimasak sampai paripurna di tungku arang seharian sampai sepertiga malam terakhir. Sepertinya semua kebaikan yang ada di dunia meresap ke seluruh lapis demi lapis daging empal. Daging ini kemudian digoreng dalam minyak dengan suhu yang hanya Tuhan yang tahu. Menghasilkan kerenyahan di lapisan luar, namun begitu lembut dan juicy saat masuk mulut.

Pendampingnya adalah adalah sop yang kelewat bersahaja. Hanya berisi bihun goreng, rebusan kol, serta taburan bawang goreng. Bihunnya hadir dalam rupa terbaik. Tidak terlampu menor dengan pulasan kecap. Sedikit pucat, namun terlihat elegan. Sepertinya dimasak dengan semua saripati rebusan daging. Membuatnya lebih gurih dari bihun goreng kebanyakan. Sedangkan kaldu sopnya begitu ringan dan menyegarkan. Penutup paling sempurna untuk segala kelezatan empal.

Disarankan datang pagi jika tak mau kecewa karena kehabisan.

Mangut Rumah Makan Cindelaras

Dikelilingi sungai besar seperti sungai Progo dan Elo, serta sumber air pegunungan yang melimpah, membuat ragam masakan ikan air tawar menjadi salah satu menu wajib di meja makan wong Magelang. Ikan-ikan seperti gurame, nila, dan lele lazim diolah dalam langgam mangut.

Mangut secara sepintas mirip gulai, namun dengan kadar bumbu yang tak terlalu pekat. Rasanya lebih segar berkat andil kencur dan daun jeruk serta menihilkan kapulaga dan kayu manis yang untuk lidah Jawa dirasa lebih cocok untuk campuran jamu.

Mangut di Cindelaras hadir dalam rupa yang begitu artistik. Ikan digoreng setengah matang, lalu dimasak dalam bumbu mangut berwarna oranye pekat dan disajikan dengan bubuhan cabai rawit merah. Kepulan asap mangut yang selalu disajikan hangat bersama nasi putih memberikan tambahan efek di panggung orkestrasi yang bersahut-sahutan antara gurihnya daging ikan yang tak menyisakan bau tanah dan kayanya keanekaragaman rempah.

Rumah makan Cindelaras terletak di jalur wisata dari Yogya menuju Borobudur, tepat sebelum jembatan Pabelan yang jadi batas kota Muntilan. Sempatkan untuk memborong aneka kerajinan batu kali khas Muntilan seperti cobek dan ulekan berbahan batu vulkanis Merapi untuk menggiling aneka bumbu sampai melempar kucing garong.

Kupat Tahu

Jika makan nasi terlalu membosankan, sajian kupat tahu bisa dijadikan pilihan bersantap. Wujudnya adalah kupat atau ketupat, disandingkan bersama tahu putih goreng, lalu dikawinkan lagi dengan rebusan tauge dan kol. Pasangan poligami before Aa Gym was cool ini kemudian diguyur siraman rohani kuah manis berbumbu: Hasil campuran bawang, ketumbar, daun salam, lengkuas, yang dimasak berlumuran gula jawa. Sebelumnya penjual akan menumbuk kacang tanah goreng, bawang putih, dan cabai rawit merah di piring saji. Tingkat kepedasannya bisa disesuaikan selera.

Ada beragam pilihan warung kupat tahu di Magelang. Jika sedang di kota, silakan mampir ke Kupat Tahu Pojok yang berada di dekat Alun-Alun Magelang. Rumornya, warung ini jadi langganan seorang biduan saat meniti karir sebagai tentara di lembah Tidar. Siapa lagi kalau bukan Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi tanpa gimmick tak substansial seperti itupun, warung ini layak dikunjungi. Kuahnya segar dan lebih ramah untuk lidah luar Jawa yang tak terbiasa dengan rasa manis yang dominan. Sementara jika ingin mendapatkan kupat tahu dengan kuah yang lebih pekat, gilingan kacang yang lebih kasar, dan manis kecap yang dominan, warung kupat tahu Dompleng di Blabak, kabupaten Magelang layak jadi jujugan.

Wedang Kacang


Namanya cenderung absurd. Kacang bukan varian populer untuk dijadikan sajian minuman keluarga Jawa. Kehadirannya tak lebih dari pelengkap dalam sajian seperti wedang ronde, yang bahkan sering tidak disertakan. Tapi di warung kecil yang menyempil di kawasan Pecinan kota Magelang, kacang hadir dalam rupa minuman hangat.

Kacang tanah yang sudah dikuliti dimasak sampai tanak dalam kuah gula jawa, gula pasir, dan sedikit bubuhan jahe parut. Butuh waktu lama untuk merebusnya. Legenda urbannya, kacang-kacang ini direbus semalam suntuk. Hasilnya adalah kuah manis dengan gurih lemak dari kacang. Semangkok wedang kacang ini lalu dibubuhi setangkup ketan kukus yang legit. Belum cukup, pilihan hidangan pendampingnya semakin menantang. Yang paling menonjol adalah sate pisang. Satu buah pisang kapok kukus, ditutup dengan adonan hunkwe, ditusuk dengan tusukan sate lalu dikukus sampai matang.

Magelang betul-betul kota yang tidak direkomendasikan untuk mereka yang punya komitmen menurunkan berat badan.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2017 oleh

Tags: BlabakKupat TahuKupat Tahu DomplengKupat Tahu Dompleng BlabakKupat Tahu PojokmagelangMangut CindelarasMangut Rumah Makan CindelarasSop Empal Bu HaryokoSop Senerek Pak PartoWedang Kacang
Fakhri Zakaria

Fakhri Zakaria

Artikel Terkait

5 Kilometer dari Candi Borobudur, Ketukan Misterius Terdengar MOJOK.CO

5 Kilometer dari Candi Borobudur, Ketukan Misterius Terdengar

2 Desember 2021
Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

16 Oktober 2021
nama daerah nama kampung nama desa tutup blora nama aneh nama lucu nama unik nama viral mojok.co

Nama Kampung yang Aneh Adalah Cobaan bagi Warganya

27 Desember 2019
kampanye

Kadang Kita Memang Butuh Pawai Kampanye yang Berisik dan Bikin Macet itu

13 April 2019
magelang

Blusukan ke Magelang, Sandiaga Uno Kaget Banyak Warga yang Tak Kenal Dirinya

2 Desember 2018

Soal Bangkitnya PKI ala Gatot, kalau Kata Gus Dur: Kenapa Takut? PKI Aja Ditakuti

29 September 2018
Pos Selanjutnya
gerai elektronik

Kisah Kalah Penjaga Gerai Elektronik

Komentar post

Terpopuler Sepekan

smokol magelang mojok

Mati Kenyang Cara Magelang

19 Juni 2017
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In