Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Yakin Mau Nangis di Nikahan Mantan?

Vita Ayu Kusuma Dewi oleh Vita Ayu Kusuma Dewi
4 Juni 2019
A A
Nikahan mantan

Nikahan mantan

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan Syawal tiba, kiriman undangan pernikahan pasti sudah menjadi tumpukan. Coba cek lagi adakah nama  mantan atau seseorang yang belum bisa lepas dari hati dan pikiran?

Jagain jodoh orang menjadi salah satu topik ‘panas’ di beberapa bulan terakhir. Sebuah kekhilafan pacaran dengan sang pujaan namun tak berakhir di pelaminan. Naasnya lagi, nafsu rasa yang terlalu dalam menjadikan hati sulit mengikhlaskan—rasanya tak ingin dia jatuh ke lain pelukan. Sebentar sampai baris ini adakah yang merasakan? Tenang dan sabar, mari kita renungi bersama agar menemui titik terang.

Melihat fenomena yang ada, seperti datangnya mantan di pernikahan—dari yang memang kuat telah merelakan—melantunkan lagu kenangan, hingga tangisan, menjadikan rasa cinta bak sesuatu yang menyakitkan. Bahkan seperti tak ada sedikitpun kebahagiaan yang tersematkan. Meski ada juga yang tampak kuat dan menghadapinya dengan senyum keikhlasan.

Coba bayangkan, ketika dua insan yang sedang bersanding di pelaminan dengan penuh kebahagiaan, lalu ada perempuan bernama mantan tetiba datang dan mempelai laki-laki memberikan pelukan, atau tetiba ada laki-laki mantan saat tiba di depan mempelai perempuan tetiba matanya berkaca-kaca dan genggaman kemesraan pun tak terelakkan.

Duh, apa kabar perasaan? Baru saja paginya ada perjanjian besar—ijab qabul—yang berjanji mencintai sehidup semati dan tak akan saling menyakiti. Ternyata belum ada sehari, ujian kesetiaan sudah harus dilewati. Dear para pengantin, jika mantan datang maka yang harus kamu lakukan adalah tatap mesra pasangan—tumbuhkan cinta lebih dalam, katakan dia yang terbaik yang Allah pilihkan, dan tetap biasalah bersikap dengan para mantan setidaknya untuk menjaga perasaan dan kepercayaan. Daripada semakin menyesakkan, mari kita belajar mengelola rasa dari kisah cinta mulia di masa silam.

Ingat dengan kisah Ali bin Abi Thalib yang memendam perasaan dengan sang pujaan—yang sangat ingin mengutarakan namun sadar akan keadaan. Sayangnya belum sempat menyampaikan, ia mendengar kabar bahwa ada yang melamar gadis pujaan. Tak tanggung-tanggung, ia tahu yang melamar adalah Abu Bakar Ash Shiddiq, yang tentu lebih banyak kelebihan—ibaratnya anak sekarang, daku hanya remahan micin yang berserakan.

Aduhai berantakan namun keimanan membuatnya tetap yakin akan ketetapan Pemilik Alam. Ia sempat lega mendengar kabar lamaran Abu Bakar ditolak, namun tak berselang lama kabar baru mengejutkan. Umar bin Khattab, yang memiliki keutamaan, datang meminang. Ia kembali mengikhlaskan dan mengutamakan kebahagiaan sang pujaan, Fatimah. Perasaannya kembali teredam dan ada celah kelegaan saat lamaran Umar bertemu penolakan. Ada rasa campur aduk dalam dirinya, apalah dia dibanding dua lelaki sebelumnya. Dukungan kawannya membulatkan niat baiknya, ia datang kepada sang Nabi dan menyampaikan ingin menikahi sang gadis pujaan hati, Fatimah.

“Ahlan wa sahlan,” ucapan penerimaan itu akhirnya datang. Kalau jodoh tak akan kemana, bukan? Meski remuk redam perasaan, ia kembalikan kepada Pemiliknya dan terus penuh keyakinan akan segala rencana-Nya yang tak terkira.

Baca Juga:

Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Jadi Dewasa Itu Menyeramkan, Harus Bayar Cicilan, Mikirin Harga Sembako, Juga Harus Menghadapi Orang Nyanyi di Kondangan tapi Suaranya Fals

Adalah Salman Al Farisi, seorang pendatang yang  ingin menyampaikan niatnya meminang gadis idamannya melalui Abu Darda, penduduk asli Madinah. Saat datang ke rumah tujuan, Abu Darda menyampaikan niat Salman dan menceritakan kisah sahabatnya tersebut. Keduanya menanti jawaban, dan alangkah tak terkiranya, sang pujaan menjawab “Iya jika Abu Darda memiliki niat yang sama dengan Salman“. Inilah yang dilakukan lelaki taat dan penuh iman, mendengar jawaban itu ia justru girang dan menawarkan bantuan untuk mengurus pernikahan. Jawaban sang gadis memang tak sesuai dengan yang diharapkannya, yang dari kacamata manusia, memang ini terasa sesak di dada. Indahnya, jika memandang dengan keimanan, ia akan mengembalikan kepada fitrahnya, menjaga kesucian cinta dan meraih ridha-Nya.

Jadi bagaimana, sang mantan? Apakah tak malu kita setelah mendengar cerita di masa silam yang harusnya menguatkan? Baiklah, kalau memang hatimu belum kuat datang ke nikahan mantan, lebih baik di rumah saja ibadah, banyakin baca Al Qur’an, dengarkan kajian biar hatimu lebih mendingan. Kalau dirasa sudah tenang, ambil gawai dan ketik pesan selamat serta doa agar pernikahannya penuh keberkahan. Alangkah baiknya jika diundang, datanglah dengan segenap kekuatan. Sebelum berangkat, luangkan waktu untuk sholat dulu, dzikir dulu, minta dikuatkan Allah dan dihilangkan perasaan yang masih tersisa di hati yang paling dalam. You’re strong enough, dude~

Jadi, sudah ikhlaskah sang mantan jatuh ke pelukan yang telah Allah takdirkan? Jika belum, mari kita belajar dari satu kisah lagi, bahwa cinta tak harus memiliki. Memang saat kita tak dijodohkan dengan orang yang kita ingini, Allah telah siapkan seseorang yang lebih baik lagi. Adalah kisah Rasulullah dengan Fakhithah. Rasulullah pernah menyukai putri Pamannya ini, Abu Thalib. Namun, sang Paman telah menerima pinangan orang lain, Hubairoh. Sang lelaki mulia berkata, “Wahai paman, engkau nikahkan ia dengan Hubairoh dan kau tolak aku?”. Pedih rasanya. Tapi keimanan membuatnya menerima takdir yang telah ditetapkan. Hingga akhirnya Rasulullah menemukan belahan jiwanya, Khadijah. Meskipun telah lama tak berjumpa dan pada masa tuanya dipertemukan kembali, tak lantas membuat keduanya saling membenci. Sungguh, kisah ini penuh pelajaran yang perlu diresapi oleh anak-anak muda saat ini.

Akhirnya, begitulah sebenarnya cinta yang penuh kesucian, yang harusnya memunculkan kebaikan bukan malah menyakitkan. Ketulusan cinta tetap saling menyapa meski tak harus bersama. Kesucian cinta selalu berakhir mengharap ridaNya—bukan menuruti nafsu belaka.

Jadi bagaimana sang mantan? Sepakat ikhlas ya—tak ada lagi drama menangis di pernikahan. Datang, doakan penuh kebaikan, tetap jaga silaturahmi jangan sampai bermusuhan—siapa tahu nanti tetanggaan—eh.

Untuk menghindari drama ‘mantan’, alangkah baiknya nggak perlu lagi jagain jodoh orang yhaaa~

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: KondanganKritik SosialMusim NikahanNikahan MantanSyawal
Vita Ayu Kusuma Dewi

Vita Ayu Kusuma Dewi

ArtikelTerkait

rasis

Rasis: Akibat dari Sekolah yang Belum Tuntas

20 Agustus 2019
toleransi kebahagiaan

Toleransi Terhadap Perbedaan Kadar Kebahagiaan

5 Juni 2019
Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal kondangan jawa tengah

Kondangan di Desa Jawa Tengah adalah Kondangan Paling Perfect, Melayani Tamu Sepenuh Hati, Dilayani bak Raja!

13 Juli 2024
sok tahu

Lima gerakan Jurus Bebek Cuek untuk Menghadapi Orang yang Sok Tahu

23 Oktober 2019
4 Tipe Pembeli di Warung Sembako yang Nano-nano terminal mojok.co

Indomaret dan Alfamart Sama Saja: Apalagi Dalam “Melibas” Warung di Sekitarnya

6 Juli 2019
kecanduan game

Orang-Orang yang “Mati” Karena Kecanduan Game

25 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.