Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Warung Kopi Merapi Jogja: Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik

Raihan Muhammad oleh Raihan Muhammad
6 April 2025
A A
Warung Kopi Merapi Jogja Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik (Unsplash)

Warung Kopi Merapi Jogja Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang minum kopi biar melek. Tapi, di Warung Kopi Merapi Jogja, yang bikin melek bukan cuma kafein, tapi juga pemandangan Gunung Merapi yang berdiri gagah. Di sini, kamu bisa menikmati kopi dengan latar bekas letusan, guratan lava, dan riuh jeep wisata. Romantis? Tentu. Berdebu? Sudah pasti.

Kalau kafe-kafe kota sibuk adu latte art dan playlist jazz instrumental, Warung Kopi Merapi Jogja tampil polos tanpa banyak gaya. Bangunannya sederhana, terbuat dari puing-puing erupsi, tapi justru di situlah daya tariknya. 

Tempat ini seperti mantan yang apa adanya, tapi selalu bisa bikin kangen. Nggak ada Wi-Fi, nggak ada AC, tapi selalu penuh tawa dan cerita dari para pendatang yang mampir sejenak dari Lava Tour.

Warung Kopi Merapi Jogja ini seperti hidup dari puing-puing secara harfiah. Lahir pasca-erupsi Merapi 2010, warung ini jadi saksi bahwa dari bencana bisa tumbuh sesuatu yang hangat. Secangkir kopi arabika atau robusta hasil kebun lokal dan obrolan santai di tengah lanskap yang setengah magis akan membiusmu. 

Warung Kopi Merapi Jogja tempat untuk berdamai dengan kenyataan

Di Warung Kopi Merapi Jogja, pemandangan bukan sekadar hamparan hijau dan langit biru seperti di wallpaper Windows XP. Di sini, segala sesuatu terasa lebih nyata, lebih mentah, lebih jujur. 

Merapi berdiri gagah di kejauhan, kadang bersembunyi di balik kabut, kadang muncul utuh tanpa sensor. Sesekali, terdengar deru jeep wisata yang lewat membawa rombongan petualang. Antara histeria dan euforia, antara liburan dan latihan evakuasi.

Suasana ini menciptakan ketegangan kecil yang menggantung di udara. Seakan-akan setiap tegukan kopi adalah bentuk perayaan kecil atas keselamatan yang masih berlangsung. 

Di atas meja kayu sederhana, segelas kopi panas bertemu gorengan yang masih mengepul. Ia menciptakan harmoni hangat di tengah ancaman yang tak pernah benar-benar pergi. Warung Kopi Merapi Jogja ini bukan tempat untuk melarikan diri dari kenyataan, tapi justru tempat untuk berdamai dengannya.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Tak ada ornamen mewah, tak ada dekorasi tumbuhan gantung dengan pencahayaan LED kekinian. Yang ada hanya debu, batu, suara alam, dan aroma kopi hasil olahan manual dari biji-biji yang tumbuh di tanah yang sama. 

Mengingat letusan Gunung Merapi tanpa harus menangis

Erupsi 2010 mungkin sudah lewat bertahun-tahun. Namun, jejaknya masih terasa di setiap sudut warung ini. Debu yang tak sepenuhnya hilang, batu besar yang sengaja dibiarkan diam di halaman, dan aroma tanah hangus yang kadang masih terbawa angin sore. Semua jadi pengingat bahwa tempat ini dulu pernah nyaris lenyap.

Kendati demikian, tidak semua kenangan harus diingat dengan isak. Di Warung Kopi Merapi Jogja, letusan dikenang sambil tersenyum tipis, ditemani kopi panas dan gorengan renyah. 

Ada rasa kehilangan, iya. Tapi juga ada rasa bangga, bahwa dari bencana bisa tumbuh kekuatan. Pengunjung yang datang tidak hanya mencari pemandangan, tapi juga narasi. Narasi tentang bertahan, tentang bangkit, dan tentang menyeduh hidup dari abu yang tersisa.

Warung ini bukan tempat untuk melupakan bencana, tapi untuk menertawakannya secara halus, pelan-pelan. Bukan untuk menyepelekan, tapi untuk menunjukkan bahwa warga lereng Merapi bukan cuma korban, tapi juga peracik narasi dan kopi yang tahu caranya hidup berdampingan dengan ketidakpastian.

Warung Kopi Merapi Jogja bukan sekadar gaya-gayaan

Warung Kopi Merapi Jogja memang fotogenik. Saat cuaca sedang cerah dan Gunung Merapi menampakkan diri secara utuh, lanskapnya seperti lukisan hidup. Banyak yang datang membawa tripod, hingga outfit serba earth tone demi konten yang terasa “organik dan berdebu”, tapi tetap estetik.

Bebatuan besar sisa erupsi menjelma properti alami yang ideal. Duduk di atas batu sambil memegang gelas kopi panas, latar belakang gunung dengan jeep yang sesekali melintas, menjadi pose andalan para pemburu feed cantik dan footage mellow. 

Di TikTok, tempat ini kerap muncul sebagai “hidden gem” dan “spot healing”. Walau sesekali, suasana tenang itu dipecah oleh suara truk pasir yang lewat seperti soundtrack tak diundang. Ini adalah realita kecil yang tidak bisa dihapus dengan filter.

Warung Kopi Merapi Jogja ini memang cocok difoto, cocok untuk estetika, tapi juga mengandung cerita. Di balik setiap sudutnya ada narasi tentang kehilangan yang disulam menjadi kekuatan. 

Mungkin, Warung Kopi Merapi Jogja tak perlu menjadi tempat yang ramai, cukup menjadi tempat yang dikenang diam-diam. Sebuah ruang kecil di lereng gunung yang menyuguhkan lebih dari sekadar kopi.

Penulis: Raihan Muhammad

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Warung Kopi Murah dan Unik di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2025 oleh

Tags: gunung merapiJogjaKopi MerapiKopi Merapi JogjaMerapiWarung Kopi MerapiWarung Kopi Merapi Jogjawisata jeep merapi
Raihan Muhammad

Raihan Muhammad

Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

ArtikelTerkait

Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?  

Membongkar 10 Kebohongan Jogja yang Diyakini Banyak Orang

21 Agustus 2022
Danais Jogja Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

Danais Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

12 September 2025
5 Tempat Horor di Jogja yang Underrated dan Bisa Jadi Opsi Wisata Ekstrem

5 Tempat Horor di Jogja yang Underrated dan Bisa Jadi Opsi Wisata Ekstrem

23 Juli 2022
Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang (Shutterstock)

3 Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang

1 Agustus 2024
3 Kasta Tertinggi Bakpia Jogja yang Pantas Dijadikan Oleh-Oleh  Mojok.co

3 Kasta Tertinggi Bakpia Jogja yang Pantas Dijadikan Oleh-Oleh 

4 Juni 2025
Tempat di Gerbong Prameks yang Cocok untuk Kawula Muda Pacaran terminal mojok.co

Tempat di Gerbong Prameks yang Cocok untuk Kawula Muda Pacaran

18 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.