Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Usulan Varian Indomie Baru: Rasa Tajin Palappa Khas Situbondo

Dani Alifian oleh Dani Alifian
27 Februari 2021
A A
Usulan Varian Indomie Baru: Rasa Tajin Palappa Khas Situbondo terminal mojok.co

Usulan Varian Indomie Baru: Rasa Tajin Palappa Khas Situbondo terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya merupakan pengagum berat Indomie, sebagai anak kos, Indomie sudah sering menjadi penyelamat di kala kantong tengah kering. Dengan segala kerendahan hati, saya mengusulkan varian Indomie terbaru, yaitu rasa tajin palappa.

Indomie sebagai representasi mie yang Indonesia banget turut melestarikan kuliner khas daerah. Ada Indomie empal gentong makanan khas daerah Cirebon, Jawa Barat. Indomie rasa Coto Makassar, lalu Indomie Ikan Cakalang yang tertulis khas Sulawesi Utara.

Ada pula Indomie Sop Buntut, sop khas Betawi yang kerap kali dianggap sebagai makanan mewah dengan harga mahal bisa didapat dengan merogoh Rp2.500 saja. Selain itu varian Indomie Soto Banjar Limau Kuit, Indomie Dendeng Balado khas Padang, dan tentunya masih banyak lagi varian khas Nusantara yang nggak kalah enak.

Dari beberapa varian Indomie kedaerahan tersebut, kesimpulan sederhana saya bahwa pihak marketing Indomie bertujuan untuk membumikan kuliner Nusantara dalam semangkuk mi instan. Apresiasi saya bagi pihak Indomie, mereka tengah memahami jika makanan tradisional saat ini kurang diminati dibanding makanan cepat saji sehingga untuk melestarikan makanan tradisional dibuatlah kuliner itu jadi mi instan.

Saya rasa strategi marketing itu cukup berhasil karena dengan hanya mengeluarkan uang dua ribu perak, bisa merasakan cita rasa soto Banjar limau kuit, tanpa perlu jauh menyeberang ke Pulau Kalimantan. Saya sudah banyak menjajal cita rasa Indomie, termasuk terakhir saat makan rasa Indomie rasa soto Lamongan. Kali ini saya terbayang jika seandainya ada Indomie rasa tajin palappa Situbondo. Wah, kayaknya bakal seru.

Di Jawa Timur, banyak sekali makanan yang sebenarnya bisa dimasukkan menjadi salah satu rasa dalam satu kemasan Indomie. Tapi, mengapa saya mengusulkan varian Indomie tajin palappa? Sabar saya jelaskan.

Makanan itu memang tidak setenar soto Lamongan, rawon Nguling, atau sate Madura. Tapi, percayalah, pihak Indomie tidak akan menyesal dengan menambah cita rasa tajin palappa. Sebab bagi saya, indikator lain kesuksesannya adalah mengangkat kuliner daerah yang tidak tenar menjadi dikenal banyak orang. Yang belum tahu tajin palappa rasanya kayak apa bisa semakin penasaran dan membeli. Yang sudah tahu dan suka tajin palapa, ya tetap akan beli.

Urusan rasa, tajin palappa khas Situbondo tidak perlu diragukan lagi. Taburan kacang, berbalut dengan sayur dan lontong membuat siapa yang memakannya suatu saat ingin mencoba kembali. Tajin palappa sendiri berasal dari bahasa Madura Situbondo-an, tajin yang berarti bubur, palappa berarti bumbu.

Baca Juga:

Saya Sudah Mencoba Resep Indomie Goreng Dicampur Indomie Ayam Bawang dari King Aloy, dan Rasanya Biasa Saja

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Aroma tajin palappa sangat khas dan berbeda dari kebanyakan bubur karena dimasak menggunakan tungku dari kayu bakar. Berbeda dari bubur yang biasanya, tajin palappa tidak menggunakan suwiran ayam, tetapi dari rebusan sayur kangkung, tauge, dan tahu goreng yang dipotong kecil-kecil.

Di Situbondo sendiri makanan ini menjadi menu andalan saat sarapan. Saat berpelesir ke daerah Jawa Timur, secara gampang akan ditemui pedagang kaki lima yang berjualan tajin palappa, tapi jangan berharap bisa membeli melalui grab atau go food. Mencarinya lewat google maps saja sulit. Satu-satunya cara mencicipi tajin palappa adalah mengajak penduduk setempat atau bisa juga dengan bertanya pada masyarakat Situbondo.

Ciri khas dari tajin palappa berasal dari bumbu kacangnya. Kalau kata ibu nenek saya sebagai salah satu pembuat tajin palappa terenak di desa, bumbu kacang ini dibuat dengan campuran gula merah (aren), petis ikan khas Situbondo, petis udang, sedikit tambahan cuka, garam, dan penyedap. Makanya tercipta rasa yang gurih, asam, manis. Mantap pokoknya, membayangkannya saja bikin ngiler.

Tajin palappa lebih maknyus lagi disantap dengan hongkong (di daerah lain biasa dikenal weci, ote-ote, atau bakwan) lalu disiram bumbu kacang hingga terasa kriuk kriuk namun, tetap basah karena terendam kuah palappa. Sudah jelas ini rekomendasi untuk pihak produsen jika selanjutnya hendak membuat varian Indomie yang baru. Tajin palappa adalah bagian dari sejarah yang harus dilestarikan dalam kemasan Indomie.

Jadi, buat pihak Indomie andai ada yang membaca ini. Tolong saran saya ini diterima. Varian Indomie kan biasanya kreatif, siapa tahu tajin palappa bakal jadi saingan Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang di Terminal Mojok disepakati sebagai juara umumnya mi instan se-Indonesia.

Photo by Mehrad Vosoughi via Pexels.com

BACA JUGA Indomie Mieghetti Adalah Inovasi Mi Instan Paling Hopeless yang Pernah Saya Coba atau tulisan Dani Alifian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2022 oleh

Tags: indomieKulinerMi Instan
Dani Alifian

Dani Alifian

ArtikelTerkait

5 Kuliner Tegal yang Layak Dikenal Lebih Luas, Ayo Orang Tegal Jangan Buka Warteg Melulu Mojok.co

5 Kuliner Tegal yang Layak Dikenal Lebih Luas, Ayo Orang Tegal Jangan Buka Warteg Melulu

24 Juli 2024
Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa terminal mojok

Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa

28 April 2021
Dari Semua Cemilan, Kenapa Hanya Rengginang yang Jadi Isi Kaleng Khong Guan? toples khong guan meme khong guan terminal mojok.co

Dari Semua Cemilan, Kenapa Hanya Rengginang yang Jadi Isi Kaleng Khong Guan?

6 Januari 2021
Resep Indomie Goreng Aceh Next Level biar Nggak Berasa kayak Sambal Kalajengking dan Tomat Busuk

Resep Indomie Goreng Aceh Next Level biar Nggak Berasa kayak Sambal Kalajengking dan Tomat Busuk

13 Maret 2025
Indomie Mieghetti Adalah Inovasi Mie Instan Paling Hopeless yang Pernah Saya Coba Terminal mojok

Indomie Mieghetti Adalah Inovasi Mi Instan Paling Hopeless yang Pernah Saya Coba

25 Februari 2021
dianxi xiaoge mojok.co

Melarikan Diri dari Arab yang Gersang dengan Dianxi Xiaoge

17 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.