Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Ukhti Instagram dan Fantasi Laki-laki yang Edan Nggak Ketulungan

Muhammad Farih Fanani oleh Muhammad Farih Fanani
18 Januari 2021
A A
Ukhti Instagram dan Fantasi Laki-laki yang Edan Nggak Ketulungan terminal mojok.co

Ukhti Instagram dan Fantasi Laki-laki yang Edan Nggak Ketulungan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ada relasi apa sebetulnya antara ukhti-ukhti di Instagram dengan fantasi laki-laki?

“Bahkan dia nyuruh aku buat pakai handsock yang biasa dipakai mbak-mbak cadaran itu, lho!”

“Terus kamu mau?”

“Ya, nggak, dong!”

“Pinterrr.”

Saya dibuat bingung saat kemarin bercakap-cakap dengan kawan perempuan saya. Dia bilang kalau dulu pernah ada laki-laki yang memintanya untuk mengubah penampilannya menjadi lebih “syar’i”. Padahal, kalau dilihat-lihat, kawan saya ini juga sudah menutup aurat dan berpakaian sebagaimana muslimah pada umumnya. Berkerudung, memakai rok, dan baju yang nggak ketat-ketat amat.

Tidak hanya dia, sebelumnya, saya juga mengenal beberapa perempuan yang menjadi korban fenomena ini. Entah dengan sukarela atau tidak, tapi yang pasti, mereka mengubah penampilannya menjadi lebih syar’i atas dorongan pacar laki-lakinya.

Awalnya mereka terlihat biasa saja, memakai pakaian seperti perempuan yang lain. Berkerudung yang nggak lebar-lebar amat, memakai baju dan rok yang sewajarnya. Bahkan sesekali bercelana. Namun, kian hari kian berubah. Baju dan rok yang dahulu sedikit memperlihatkan bentuk tubuhnya, kini berevolusi menjadi gamis panjang dan kerudung yang sangat lebar. Mereka menutup seluruh tubuhnya tanpa menyisakan sedikit ruang bagi orang lain untuk mengenalinya.

Baca Juga:

3 Barang dan Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Instagram, Salah Satunya Jasa Detektif Kasus Perselingkuhan

4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive

Tidak ada jawaban yang memuaskan ketika ditanya tentang alasan mereka mengubah penampilannya. Dulu, asumsi kami bahwa dia terkontaminasi oleh ideologi Islam konservatif. Padahal tidak. Itu hanya salah satu efek dari ego laki-lakinya.

Mungkin bagi sebagian laki-laki, melihat perempuan bercadar, bergamis, dan berkerudung lebar itu sangat indah dan meneduhkan. Rasanya seperti melihat masa depan, bersama calon istri yang romantis, agamis, dan mampu membawa anak-anaknya ke surga.

Saya menebak, laki-laki semacam itu pasti terjebak dan berfantasi dengan romantisme ukhti-ukhti di Instagram. Gambaran perempuan dengan bulu mata yang lentik dan mata yang cantik, dibalut dengan kalimat ciamik ala romantisme percintaan “syariah”.

Belum lagi kalimat-kalimat yang menggambarkan mudahnya meminang perempuan yang cukup hanya dengan hafalan surah. “Mas, sudah sampai mana hafalan surah Ar-Rahman-nya?” Sambil terpancar sebuah foto perempuan berpakaian ala ukhti dan tersenyum manis ke kamera. Gambar-gambar seperti ini tentu akan semakin memuluskan laju fantasi laki-laki.

Melihat itu, laki-laki pasti ingin mendapatkan yang serupa. Dengan membayangkan melamar perempuan berpakaian tertutup rapat dan nantinya bisa diajak terbang ke surga berdua.

Sekilas ini bukan perkara yang mengkhawatirkan. Namun, kalau fantasi ini dibubuhkan dengan power abuse-nya laki-laki, racikan dua bahan itu menjadi masalah yang sangat menggelisahkan.

Masalahnya, kalau laki-laki ini tidak mampu mendapatkan pasangan yang sebelumnya memang sudah bercadar dan berpakaian ala ukhti-ukhti (yang mana ini sangat sulit), mereka akan meminta perempuan seadanya untuk berdandan persis seperti fantasinya. Dan celakanya, ini sudah terjadi. Beberapa perempuan sudah mengubah pakaiannya mengikuti imbauan dan fantasi laki-lakinya. Tentu ini adalah tindakan yang menyebalkan.

Suguhan keelokan ukhti di Instagram menandakan adanya standar kecantikan yang baru. Hal ini membuat fantasi laki-laki menjadi semakin edan nggak ketulungan. Laki-laki menggebu-gebu untuk memiliki perempuan idaman menurut standar Instagram. Mata yang bulat dan bulu mata yang lentik dikombinasikan dengan cadar dan gamis yang begitu menawan. Mereka terbawa oleh Islamisasi seksual yang menggelikan.

Kengerian ini menjadi agak mending ketika tren di Instagram hanya sebatas perempuan berpakaian ukhti-ukhti. Bagaimana kalau berubah, dan muncul tren baru yang menggambarkan betapa cantik dan indahnya perempuan yang memakai baju renang? Bisa jadi laki-laki akan mendesak pasangannya untuk memakai baju renang setiap saat.

Kalau standar kecantikan perempuan terus melekat dengan dominasi media sosial, dengan rumus yang sama hal ini juga bisa berlaku sebaliknya. Baik laki-laki atau perempuan, intervensi terhadap ekspresi diri itu sangat menjengkelkan. Keduanya kerap didikte dengan sikap dan pakaian tertentu untuk diikuti, supaya mereka mencapai level menjadi laki-laki atau perempuan idaman.

Memangnya laki-laki juga mau kalau disuruh untuk mengubah penampilannya demi perempuan? Memanjangkan jenggot, memotong celana supaya cingkrang, dan menghitamkan kening, misalnya?

Saya jamin laki-laki tidak akan mudah menerima itu. Kalau memanjangkan jenggot dan mencingkrangkan celana sepertinya masih bisa diusahakan. Bagaimana dengan menghitamkan kening? Saya nggak kebayang kalau laki-laki setiap kali salat harus membentur-benturkan keningnya ke lantai tanpa menggunakan sajadah. Sangat menyakitkan.

Mengintervensi perempuan dalam hal pakaian adalah tindakan yang menjijikkan. Hal ini memperlihatkan bahwa kita tidak siap menerima pasangan dengan sukarela. Memaksa pasangan untuk berpakaian ala ukhti-ukhti itu sama dengan memisahkan diri perempuan itu dari tubuhnya sendiri. Tindakan tersebut tentu tidak bisa dibenarkan. Apa pun alasannya.

Terakhir, menyuruh perempuan untuk bergamis juga harus modal, dong! Jangan kira harga gamis itu murah. Kalau mau sedikit agak elegan, mbok ya gamisnya dibelikan. Entah bakal dipakai atau tidak, itu urusan belakangan. Selain itu, tahu diri dan bersyukur itu juga penting. Kalau Anda masih suka pakai celana bahan dan sepatu futsal, jangankan perempuan idaman, tidak mendapatkan hinaan saja itu sudah lumayan.

BACA JUGA 4 Tipe Akhi yang Wajib Ukhti Ketahui dan tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2021 oleh

Tags: instagram
Muhammad Farih Fanani

Muhammad Farih Fanani

Muhammad Farih Fanani, full time berpikir, part time menulis. Instagram @mfarihf.

ArtikelTerkait

Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private terminal mojok.co

Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private

15 Desember 2020
Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

16 Juli 2024
meninggalkan instagram, Menebak Pikiran Orang yang Cek Instagram Cuma buat Lihat Instastory Zaskia Adya Mecca 3 Alasan Kenapa Filter Truth or Dare dan Head Quiz di Instagram Story Diciptakan

Alasan Kenapa Kita Pelan-Pelan Perlu Meninggalkan Instagram

10 Juni 2020
Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

6 Maret 2020
NGL Link, Tren yang Menyenangkan Sekaligus Menyebalkan

NGL Link, Tren yang Menyenangkan Sekaligus Menyebalkan

6 Juli 2022
lamaran

Lamaran Jadi Ribet (dan Mahal) Gara-gara Tren Instagram

27 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.