Perlu dikaji kembali
Urgensi pembangunan tugu ini masih perlu dikaji kembali. Ada banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan Pemkab Jombang daripada sekedar membangun tugu perbatasan. Warga lokal menilai, anggaran sebesar itu seharusnya bisa untuk hal lain yang lebih terasa manfaatnya. Misal, dana tersebut bisa dialihkan untuk mengatasi persoalan stunting yang makin mengkhawatirkan. Asal tahu saja, stunting Jombang akhir-akhir ini semakin tinggi. Dinkes Jombang mencatat, di tahun lalu ada sekitar 3.600 balita di Jombang mengalami gejala gizi buruk.
Selain stunting, masih ada persoalan tingginya angka perceraian di Jombang imbas masalah ekonomi. Jika ini tidak direspon serius oleh pemerintah tentu dampaknya akan semakin melebar. Termasuk, anak-anak yang harus berada dilingkungan keluarga yang tidak stabil baik dari sisi ekonomi dan psikologi.
Saya yakin ada banyak daftar persoalan lain yang lebih pantas mendapat kucuran dana senilai Rp1 miliar daripada tugu baru. Persoalan yang layak mendapat lebih banyak perhatian dan kucuran dana untuk menyelesaikannya.
Saya memang bukan orang asli Jombang. Saya orang Kediri, daerah yang tetanggaan dengan Kota Santri. Namun, sebagai warga daerah tetangga, saya ikut ngelus dada melihat kebijakan pemkab Jombang yang seperti nggak paham prioritas. Kok bisa ya, pemerintah menyetujui anggaran itu yang dilihat dari kebermanfaatnya sangatlah kecil sekali
Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA Tugu Keris Sumenep, Tugu Aneh Senilai Rp2,5 Miliar yang Dicurigai Warga Lokal.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















