Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Tugas Takmir Kampus yang Jarang Diketahui Orang

Juli Prasetya oleh Juli Prasetya
6 Agustus 2019
A A
takmir kampus

takmir kampus

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi takmir atau marbot terkadang dipandang remeh dan hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Namun mau tidak mau, percaya tidak percaya, suka tidak suka, banyak orang-orang besar dan orang-orang sukses yang berawal dari mengurusi masjid. Bahkan salah satu dosen Tafsir Hadist pernah mengatakan kepada saya bahwa dirinya kena cipratan barokah masjid—padahal katanya beliau hanya numpang mandi dan sering ikut kegiatan masjid.

Berbeda lagi dengan cerita dosen saya yang lain, menurutnya seorang takmir yang mewakafkan dirinya untuk masjid maka ia akan dimuliakan oleh Allah. Silakan buktikan, karena sesungguhnya hal yang kamu lakukan untuk masjid sejatinya akan kembali kepada dirimu sendiri segala kebaikannya.

Lalu ada lagi cerita pengalaman dari staf kampus, yang pernah naik haji gratis dua kali dan mengepalai jamaah haji lantaran ia mengurusi masjid—menjadi takmir sekaligus marbot. Betapa subhanallah-nya menjadi takmir ini.

Seorang teman diskusi pernah memisah istilah takmir dan marbot ini. Takmir bila dihierarkikan dalam kehidupan, maka derajatnya akan lebih tinggi daripada marbot—tugas dan hidupnya enak. Tapi kemudian saya membantah—ya tidak juga karena setiap definisi pekerjaan memiliki tanggung jawab dan takdirnya masing-masing.

Secara umum takmir merupakan orang atau kelompok atau organisasi yang mengurusi persoalan masjid—lebih kepada konseptor program kegiatan, menjaga masjid, azan, dan imam, serta mengurusi manajemen masjid itu disebut takmir. Marbot lain—ia bersifat lapangan, ya muazin, ya imam, ya bersih-bersih. Nah ini yang mungkin membedakannya, yakni pada perihal bersih-bersihnya.

Meskipun ada perbedaan signifikan antara takmir dan marbot dari segi definisi dan tupoksi. Namun disisi lain mereka memiliki kesamaan visi menuju Tuhan. Tak ada yang lebih disayangi oleh Allah selain Nabi, orang alim saleh, dan takmir alias marbot—hero fii sabilillah. Sederhananya barang siapa memakmurkan masjid maka Allah akan memakmurkannya dan barang siapa memarbotkan masjid maka Allah akan balik memarbotkannya. Itu yang kami percayai.

Menjadi takmir kampus selama kurang lebih 4 tahun, alhamdulillah banyak hal yang saya dapatkan. Baik itu pengalaman berharga dan keluarga baru di lingkaran takmir, serta menjadikan saya lebih dekat kepada Allah—minimal bisa salat jamaah agak tepat waktu.

Kali ini saya akan membahas pengalaman  saya menjadi takmir sekaligus menjadi marbot di kampus. Apa saja tupoksi yang harus dilakukan seorang takmir yang jarang diketahui orang banyak? Berikut penjelasannya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

1. Membersihkan sampah pembalut

Orang-orang tak pernah berpikir siapa yang mengosongkan tong sampah di WC perempuan maupun lelaki. Jika di WC cowok banyak puntung rokok berserakan, sedangkan di WC perempuan, pembalut dan bercak darah menjadi pemandangan biasa bagi kami, bahkan kami mengambilnya dengan tangan kosong.

Jadi jangan tahunya kudu harus bersih gitu ya, kalian juga harus tahu bahwa seringkali ada tangan-tangan takmir yang rela mengorbankan dirinya demi kenyamanan kalian dan kebersihan WC di masjid kampus.

2. Membersihkan sisaan lipstik, celak dan upil di tembok masjid

Nah ini mungkin terdengar sedikit konyol dan mengada-ada—tapi ini benar-benar terjadi. Kita tahulah kelakuan sebagian mahasiswa perempuan, di tasnya selain terdapat buku tugas,  pasti juga ada seperangkat alat kosmetik, sepeti bedak, lipstik, parfum, sunblock, masker, skincare, dan sebagainya. Apalagi di masjid kampus ada kaca besar untuk mendukung kegiatan cewek-cewek ini berdandan. Sempurna!

Sebagian dari mereka tidak segan-segan mengelapkan sisa lipstik di bibirnya, sisa celak di matanya, dan sisaan upil yang mereka dapatkan dengan susah payah itu di tembok-tembok masjid, tentu saja ini menjadi tugas tambahan buat kami. Kami tentu saja tidak tinggal diam—kami sudah membuat pemberitahuan dan pengumuman di kertas maupun lewat pengeras suara. Tapi ya begitu, hanya berakhir sebagai angin lalu. Kami tidak marah, cuma ya mohon pengertiannya. Tugas menjaga kebersihan masjid sebenarnya adalah tugas kita bersama.

3. Isi ulang sabun

Setiap seminggu sekali kami harus mengecek sabun, dan apa saja yang perlu diganti. Selain mengepel setiap hari, dan menyikat WC setiap hari, kami juga harus mengganti sabun setiap minggu bahkan kadang-kadang 3 hari sekali kami harus mengganti sabun. Biasanya yang cepat sekali habis di WC cewek, harusnya kan di WC cowok ya? Entah kenapa kok bisa gitu. Tapi setelah diteliti memang jamaah perempuan selalu lebih banyak ketimbang jamaah laki-lakinya sih.

Peran sabun ini tentu saja sangat urgen di toilet masjid. Coba saja kalau tidak ada sabun—saat kalian habis boker dan cebok tanpa sabun itu ibarat makan nasi anget lauk ikan asin tapi tanpa sambel, ada yang kurang bukan?

4. Mengecek pengeras suara

Kurang idaman apalagi coba takmir kampus yang multi talenan ini—perihal ngecek pengeras suara pun kami turun tangan. Bukan, kami bukan tidak percaya tukang yang disediakan kampus, hanya saja prosesnya lama, ribet kalau mau bilang ini itu—perizinan lah, bukti pembayaran lah, dan tetek bengek ala birokrat lainnya.

Tapi kami ya tahu diri—kampus tidak hanya berurusan dengan masjid, tapi masih banyak yang harus diurusi. Akhirnya kami berprinsip kalau kami bisa kenapa harus yang lain.

5. Mendengarkan curhatan takmir yang lain

Mendengarkan curhat seorang kawan takmir lain adalah salah satu hal yang jarang diketahui orang. Takmir bagaimanapun juga adalah tetap seorang manusia. Apalagi takmir kampus yang notabene adalah mahasiswa, pasti tidak jauh-jauh pembahasannya dengan absen, tugas, skripsi, dosen killer, dan asmara—jatuh cinta atau patah hati.

Mendengarkan curhat teman takmir ini tentu saja menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ini menjadi tugas kami sebagai kanca takmir yang baik. Dua curhatan pokok yang ada di dunia takmir kampus adalah jatuh cinta dan patah hati. Yang disebut terakhir adalah yang sering menjadi tema sentral dalam sesi curhat dan tak jarang sesi curhat ini hanya berakhir sebagai bahan bullyan di antara kanca-kanca takmir.

Karena memang, kisah asmara seorang takmir seringkali berakhir dengan derita dibanding dengan bahagia. Setidaknya ini adalah pengalaman yang saya peroleh dari cerita-cerita teman setakmir seperjuangan. Mengapa kisah cintaku begitu mambrah-mambrah?

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: CurhatDosen KillerJatuh CintaKebersihanMahasiswaputus cintaTakmir Masjid
Juli Prasetya

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana. Pernah ditolak cewek karena terlalu baik, dan juga pernah ditinggal nikah. Sekarang sedang berproses di Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

ArtikelTerkait

Kiat Menjadi Mahasiswa Jomblo Kaya di Akhir Bulan

Kiat Menjadi Mahasiswa Jomblo Kaya di Akhir Bulan

3 Mei 2019
bucin

Kenapa Orang yang Sayang dan Perhatian Pada Pasangannya Justru Diolok-olok Sebagai Bucin?

21 Juli 2019
Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya! terminal mojok.co

Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya!

14 Juli 2021
Wisuda Hanya Sebuah Seremoni, Rayakan Secukupnya Tak Perlu Berlebihan b

Wisuda Hanya Sebuah Seremoni, Rayakan Secukupnya Tak Perlu Berlebihan

30 Maret 2023
Anak TK dan SD Lebih Perlu PTM ketimbang Mahasiswa yang Udah Divaksin terminal mojok.co

Anak TK dan SD Lebih Perlu PTM ketimbang Mahasiswa yang Udah Divaksin

29 September 2021
kompetisi

“Yaelah Gitu Doang!”: Teman Kesusahan, Kok Malah Dijadiin Kompetisi?

18 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.