Pertimbangkan Gap Year Kalau Masih Bingung Pilih Jurusan – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Kampus Pendidikan

Pertimbangkan Gap Year Kalau Masih Bingung Pilih Jurusan

Siti Nur Azizah Fitriani Akbar oleh Siti Nur Azizah Fitriani Akbar
23 Juni 2019
0
A A
gap year

gap year

Share on FacebookShare on Twitter

Pendaftaran SBMPTN sedang berlangsung. Para calon mahasiswa sedang sibuk-sibuknya memilih jurusan dan universitas yang cocok berdasarkan kemampuan dan nilai UTBK mereka. Selamat berjuang, wahai jiwa-jiwa yang pusing soal masuk kuliah! Ingatlah bahwa banyak hal berat nan memusingkan yang akan menanti kalian setelah masuk kuliah. Ini bukan demotivasi, hanya sekedar mengingatkan realita kok. hohoho

Saya mengatakan kuliah itu berat karena saya adalah mahasiswa yang sudah merasakan beratnya perkuliahan selama 4 semester alias 2 tahun. Tidak hanya beratnya beban perkuliahan, saya juga merasakan beratnya berkuliah di jurusan yang tidak cocok dengan saya. Ya, saya adalah naks-naks salah jurusan club. Double kill, kan?

Untuk menghindarkan adik-adik calon mahasiswa baru dari perasaan dobel terbebani akibat salah jurusan, maka saran saya hanya satu—ambil gap year. Langkah ini perlu kalian pertimbangkan jika kalian belum tahu jurusan yang cocok dengan kepribadian dan kemampuan kalian. Selain itu ini perlu kalian pikirkan juga, jika kalian belum tahu kontribusi seperti apa yang dapat kalian berikan untuk dunia. Ambillah keputusan ini jika kalian masih linglung saat ditanyai “hobinya apa?”, “passion-nya apa?, “ikigai-nya apa?”.

Saya adalah penganut paham ‘berkuliah harus sesuai passion berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan’. Maksudnya gimana, Neng? Berdasarkan prinsip saya ini artinya setiap calon mahasiswa sebaiknya melakukan banyak kegiatan eksploratif—lakukan banyak kegiatan di berbagai bidang, mulai dari bidang yang familiar hingga yang masih baru sama sekali.


Misal, Ani adalah seorang introvert yang suka menulis cerita dan puisi. Untuk lebih mengeksplorasi dirinya, ia melakukan banyak hal-hal baru, seperti mencoba berbisnis, magang di perusahaan, belajar pemrograman, jadi relawan pengajar untuk anak-anak jalanan, dan sebagainya. Dengan begitu, Ani pun memiliki pandangan yang lebih luas dan tidak bias tentang dirinya dan dunia. Ia dapat melihat kapasitas dirinya secara objektif sehingga mengetahui kontribusi yang akan dilakukan untuk di dunia ini. Jika Ani sudah menemukan misinya, tentunya ia akan lebih mudah menentukan jurusan yang sesuai dengan dirinya.

Untuk melakukan berbagai kegiatan eksploratif tersebut, kalian tentunya memerlukan waktu yang tidak pendek. Itulah gunanya mengambil gap year selama setahun. By the way, mengambil keputusan ini artinya melepaskan diri dari rutinitas—dalam hal ini bersekolah atau berkuliah—selama 1 tahun untuk melakukan kegiatan-kegiatan eksploratif guna lebih mengenal diri sendiri dan perannya untuk dunia.

Lantas, hal apa saja yang dapat kalian lakukan selagi gap year?

  1. Belajar bahasa baru
  2. Kursus pemrograman
  3. Menulis
  4. Bekerja part time / freelance
  5. Magang di perusahaan
  6. Bikin bisnis kecil-kecilan
  7. Jadi volunteer
  8. Traveling
  9. Ikut berbagai workshop
  10. Vlogging sambil belajar video editing
  11. Dan masih banyak lagi

Istilah ini sebenarnya sangat populer di Benua Amerika dan Eropa. Anak-anak muda di sana menjadikan gap year sebagai tren. Pasalnya, banyak sekali penelitian yang menunjukkan dampak positif dari hal ini.

Riset memperlihatkan bahwa mengambil gap year akan membuat siswa lebih cerdas dan bahagia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Clagett, ternyata alumni universitas yang pernah mengambil kesempatan ini mempunyai IPK dan kepuasan terhadap karirnya lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah (Clagett, 2011). Pada tahun 2015, sebuah survey dilakukan pada lebih dari 700 mahasiswa yang pernah gap year di Inggris Raya dan Australia. Hasilnya sangat membanggakan. Lebih dari 90% responden mengatakan bahwa gap year membantu mereka dalam meningkatkan kedewasaan dan kepercayaan diri, refleksi dan pengembangan diri, serta kemampuan berkomunikasi interpersonal.

Dari 73% responden menyatakan bahwa gap year sangat membantu dalam persiapan kuliah, 59% responden melaporkan bahwa gap year membuat mereka lebih tertarik untuk menghadiri kelas perkuliahan, dan 57% responden mengatakan bahwa gap year sangat membantu untuk mengetahui bidang keilmuan yang ingin mereka geluti.

Jika gap year sudah terbukti berdampak positif, mengapa hal ini tidak populer di kalangan orang Indonesia? Menurut saya, hal ini terjadi karena pelaku gap year dipandang sebelah mata sebagai mantan siswa yang sekarang jadi pengangguran. Bagi orang-orang Indonesia yang terlalu peduli dengan kehidupan orang lain, tidak langsung berkuliah setelah lulus SMA adalah aib. Mereka pun kerap melontarkan pertanyaan “kenapa belum kuliah?”. Percayalah, ini sama mengerikannya dengan pertanyaan “kapan nikah?” bagi orang dewasa yang masih sendiri.

Saya tahu akan berat bagi pelaku gap year untuk hadir di arisan keluarga atau reuni SMA. Tapi sebagai senior yang baik hati, saya ingin sekedar mengingatkan bahwa hidup kalian berada di persimpangan jalan menuju kedewasaan. Sialnya, kalian akan sangat kesulitan putar balik jika salah jalan. Jadi, sembari kalian berada di persimpangan jalan dan masih bingung memilih jalan yang mana, pertimbangkanlah untuk mengambil gap year demi melalui jalan yang tepat di masa depan.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: gap yearmagangMahasiswamotivasisalah jurusansbmptn
Siti Nur Azizah Fitriani Akbar

Siti Nur Azizah Fitriani Akbar

Mahasiswi yang rajin, tapi lebih banyak mager.

Artikel Lainnya

Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia Terminal Mojok.co

Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia

17 Mei 2022
5 Alasan IPK Mahasiswa Pascasarjana Itu Biasanya Tinggi Terminal Mojok.co

5 Alasan IPK Mahasiswa Pascasarjana Itu Seringnya Tinggi Banget

19 April 2022
Pasar Buku Wilis, Surga Buku Murah Mahasiswa Malang Terminal Mojok

Pasar Buku Wilis, Surga Buku Murah Mahasiswa Malang

29 Maret 2022
44 Istilah Dunia Perkuliahan yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru Terminal mojok

44 Istilah Dunia Perkuliahan yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru

12 Maret 2022
Suka Duka Jadi Kenshuusei di Jepang Terminal Mojok

Suka Duka Jadi Kenshuusei di Jepang

22 Januari 2022
4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Malang Itu Nggak Menyenangkan terminal mojok.co

4 Hal yang Nggak Menyenangkan Jadi Mahasiswa UIN Malang

10 Januari 2022
Pos Selanjutnya
Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

Pekerjaan Rumah Besar Soal Sampah: Negara Luar Malah Nambahin

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022
  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Redaksi Mojok on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In