Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tragedi Kanjuruhan: Mari Dukung Sanksi FIFA!

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
2 Oktober 2022
A A
Tragedi Kanjuruhan: Mari Dukung Sanksi FIFA!

Tragedi Kanjuruhan: Mari Dukung Sanksi FIFA! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sepak bola adalah hal yang menyenangkan, baik dimainkan pun disaksikan. Ia mampu menembus setiap lapisan masyarakat. Ia bukan sekedar olahraga, ia adalah bagian dari hidup banyak orang. Namun, tragedi di stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, adalah hal yang tak mungkin kita harapkan saat berbicara perihal sepak bola. Ia adalah tragedi kemanusiaan yang akan dan terus diingat oleh Indonesia.

Kejadian menyedihkan macam ini bukan pertama kali, meski kita bisa simpulkan ini adalah tragedi paling mencekam dalam sejarah persepakbolaan kita. Korban lebih dari seratusan orang, bahkan ada anak-anak di sana. Anda bisa bayangkan, betapa parahnya tragedi ini. Hal ini makin menguatkan pandangan bahwa ekosistem sepak bola kita memang belum baik. Hal dasar seperti keamanan stadion dan regulasi kompetisinya saja kita masih keteteran. Kini setelah banyak korban jiwa, apakah pantas jika kita masih tetap ngeyel dan tak mau memperbaiki diri?

Lalu, out of nowhere, Menpora muncul dan memberi pernyataan yang amat sangat keren.

“Semoga kita tidak disanksi FIFA atas peristiwa ini mengingat tahun depan kita akan menyelenggarakan FIFA World Cup U-20 2023”

Pernyataan Menpora mungkin bisa kita anulir sebagai pernyataan yang baik. Pernyataan yang tanpa empati itu, adalah sikap yang tak patut dimiliki manusia. Tragedi Kanjuruhan ini, harusnya, jadi momen untuk kita menjadi manusia. Semoga Tuhan memberikan pencerahan padanya. Melihat tragedi ini, saya justru mendukung segala sanksi FIFA yang besar kemungkinan akan mereka berikan. Jika perlu, yang berat sekalian.

Jika liga jadi dibekukan, semoga ada introspeksi pada tubuh dan jiwa persepakbolaan kita. Terutama pada lembaga-lembaga terkait. Jika perlu tambah lagi hukuman yang bisa membuat para “pemegang kuasa” sadar akan kesalahan mereka. Jangan sampai ada kejadian macam ini lagi. Perubahan harus segera dilakukan, nggak pakai lama, segera!

Memang, sanksi-sanksi yang berat itu tak mungkin semudah itu dilalui. Jika sepak bola benar-benar mati suri, itu adalah tamparan kecil yang memang harus kita terima dengan kesadaran penuh. Semahal itulah saya kira harga yang harus kita terima. Ini soal nyawa, dan itu bermakna lebih dari seratus orang. Sepak bola kita saya yakini masih bisa bangkit lagi, tapi tidak dengan para korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan dan tragedi-tragedi lain.

Kita juga harus menuntut tanggung jawab. Kita tak boleh diam dan membiarkan pihak-pihak yang bersalah saling lempar tanggung jawab. Usut tuntas adalah hal wajib. Mengawal dan menjaga peradilan tetap berlanjut adalah tugas kita bersama. Penyelidikan juga harus adil, mulai dari logika gas air mata yang katanya untuk menenangkan penonton, hingga persoalan kerusuhan yang masih harus didalami. Jangan sampai hanya mengambil sumber dari satu sisi saja, ada banyak saksi yang sudah seharusnya diberi kesempatan dan ruang aman untuk menyampaikan kesaksiannya.

Namun, yang paling utama untuk sekarang adalah penyembuhan dan pemulihan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan. Begitu juga pendampingan pada para keluarga korban jiwa. Ini bukan hal mudah bagi kita, apalagi bagi mereka yang kehilangan dan mengalami langsung. Tragedi ini bisa saja tak terjadi jika orientasi sepakbola kita tak melulu pada urusan duit dan kuasa. Satu korban saja sudah tak bisa kita toleransi. Dengan banyaknya korban yang ada, saya kira hal itu makin menguatkan pemahaman : sepakbola kini jadi tak penting lagi jika begini akhirnya.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Tragedi kemanusiaan sebesar dan semenyedihkan ini, harusnya menyadarkan kita bahwa sepak bola bukan punya rakyat lagi. Sepak bola adalah mainan orang punya kuasa, alat menaikkan elektabilitas, dan yang terpenting sekadar untuk cari untung tanpa memikirkan risiko-risiko yang ada. Betapa mahalnya kini sepak bola bagi kita, sampai-sampai nyawa harus menjadi taruhannya.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dilarang di Stadion, Pakar Jelaskan Bahaya Gas Air Mata

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2022 oleh

Tags: aremamenporapilihan redaksisanksi FIFAtragedi kanjuruhan
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

3 Kelebihan dan Kekurangan Kartu Debit Contactless yang Belum Diketahui Banyak Orang

3 Kelebihan dan Kekurangan Kartu Debit Contactless yang Belum Diketahui Banyak Orang

15 Januari 2025
5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dengan Sekarang

5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dan Sekarang

1 Juni 2023
4 Alasan Saya sebagai Orang Jakarta Kecewa dengan Penjual Nasi Uduk di Jogja Mojok.co

4 Alasan Saya sebagai Orang Jakarta Kecewa dengan Penjual Nasi Uduk di Jogja

12 Maret 2025
Stasiun Karanganyar, Stasiun yang Menipu Penumpang karena Letaknya Bukan di Kabupaten Karanganyar

Stasiun Karanganyar, Stasiun yang Menipu Penumpang karena Letaknya Bukan di Kabupaten Karanganyar

14 April 2024
4 Series yang Punya Konsep Sharing Universe dan Multiverse terminal mojok.co

4 Series yang Punya Konsep Sharing Universe dan Multiverse

31 Desember 2021
Jangan Kasih Makan Kucing Liar, Mereka Harus Bisa Survive Sendiri terminal mojok

Jangan Kasih Makan Kucing Liar, Mereka Harus Bisa Survive Sendiri!

30 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.