Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Tradisi Piala Bergilir Saat Teman Menikah Itu Konyol!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
14 Mei 2021
A A
madura calon mertua menikah dengan teman satu kantor mojok

menikah dengan teman satu kantor mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Memasuki bulan Syawal, bersiaplah menghadapi banjir undangan yang datang dari teman, saudara, tetangga, bahkan… mantan! Meskipun kita semua sama-sama meyakini bahwa setiap bulan adalah baik, tapi tetap saja, ada bulan-bulan tertentu yang dispesialkan untuk menggelar hajatan menikah. Salah satunya ya bulan syawal ini. Atau jangan-jangan, kamu termasuk yang berencana menikah di bulan ini? Wah, selamat, ya!

Soal menikah ini, saya jadi ingat dengan teman saya yang pernah posting foto piala di status WA-nya. Tadinya saya kira dia habis menang lomba makan kerupuk atau balap karung. Eladalah ternyata itu piala bergilir yang akan diberikan ke salah satu sahabat dia yang hari itu menikah. Ndilalah, teman saya itu belum menikah. Padahal usianya sudah masuk kategori lebih dari cukup. Nah, bisa kalian tebak nggak apa caption yang dia sertakan di foto itu? Ya, begitu itu. Ucapan selamat yang berselimutkan tanya serta pengharapan untuk dirinya sendiri, yang saat ini masih sendiri.

Dia yang nulis caption, saya yang sedih.

Gini, loh. Menikah itu adalah hal baik. Dan yang namanya mengerjakan hal baik itu memang harus disegerakan. Sepakat, ya? Tapi, mbok nggak usah pakai piala-pialaan, bisa kan? Kesannya kok menikah jadi kayak ajang perlombaan? Atau memang sengaja di-setting demikian? Yang menikah dianggap sebagai pemenang sehingga perlu diberi penghargaan, dan yang belum menikah bisa terpacu untuk segera menikah?

Terpacu, ndasmu.

Susah, ya. Kadang di satu sisi kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa jodoh itu di tangan Antono, eh, Tuhan. Bahkan kalau ada sahabat yang curhat tentang hilal pasangan hidup yang belum juga terlihat, kita dengan bijaksananya mengingatkan dia untuk tidak resah karena semua orang diciptakan berpasang-pasangan. Tapi di sisi lain, kita justru melakukan sesuatu yang kontradiktif. Yang paling klise adalah pertanyaan kapan nikah yang sering kali ditanyakan saat momen kumpul keluarga. Katanya jodoh itu urusan Tuhan, lha kok malah tanyanya sama kita, makhluk ciptaan-Nya? Yang ditanya kan jadi bingung harus jawab apa. Meskipun bocoran dari pertanyaan itu sudah banyak bertebaran di dunia maya, tapi tetap saja, pertanyaan kapan nikah ini wagu banget untuk dilontarkan, bahkan untuk sekedar usaha untuk basa-basi sekalipun.

Termasuk soal piala-pialaan ini. Manfaatnya apa coba? Saya malah melihat piala-pialaan ini sebagai sebuah simbol yang berpotensi melukai hati seseorang. Biar saya kasih gambaran. Ada lima orang sahabat sepakat untuk memberikan piala bergilir ketika ada salah satu dari mereka menikah. Seiring waktu, salah satunya menikah. Piala pun diberikan. Empat sisanya berharap berikutnya adalah giliran mereka. Kemudian, satu lagi menikah. Sisa tiga orang yang semakin menguatkan doa agar lekas dipertemukan dengan jodohnya. Dan seterusnya dan seterusnya, hingga tersisa satu orang saja di antara lima sahabat itu. Bisa kalian bayangkan nggak bagaimana perasaan orang tersebut? Nyesek, Gaes. Nyesek. Seolah-olah, di antara lima orang tadi, dia yang kalah.

Padahal, tanpa adanya piala pun ketika dalam satu circle kita mendapati satu per satu sahabat melepas masa lajang, secara sadar kita pasti membatin, “Tinggal gue yang belum nikah.”. Elah ini kok malah semakin diperjelas dan dipertegas dengan adanya piala-pialaan. Kan sama kayak menabur garam di atas luka. Perih tau.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Ah, lebay. Piala ini kan cuma buat lucu-lucuan. Serius amat.

Ya, sudah. Terserah. Asal kalian tahu saja ya, susahnya cari ujung selotip di toples nastar itu juga tadinya cuma lucu-lucuan. Tapi sekarang, banyak toples nastar yang sudah diberi tanda di ujung selotipnya. Camkan itu wahai toples nastar!

BACA JUGA 4 Hal yang Harus Kita Siapkan Jelang Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: menikahPernikahanpialatradisi
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Standing Party: Konsep Praktis yang Nggak Memuliakan Tamu

Standing Party: Konsep Praktis yang Nggak Memuliakan Tamu

11 November 2022
Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran terminal mojok.co

Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran

4 Mei 2020
4 Elemen Penting dalam Memilih Snack untuk Sajian Hajatan. Butuh Trik Khusus terminal mojok.co

4 Elemen Penting dalam Memilih Snack untuk Sajian Hajatan. Butuh Trik Khusus

25 November 2020
pesan dari mantan

Pesan (dari) Mantan

7 Juni 2019
Menampik Stigma Masyarakat Madura yang Selalu Dibilang Keras dan Beringas terminal mojok.co

3 Perbedaan Tradisi Karapan Sapi dan Sapi Sonok yang Sering Bikin Salah Sebut

11 September 2020
kondangan saweran pernikahan dinda hauw MOJOK.CO

Saweran, Tradisi Pernikahan Sunda yang Sebaiknya Dihilangkan

5 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.