Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba

Andri Saleh oleh Andri Saleh
8 Mei 2022
A A
Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba Terminal Mojok

Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sesombong apa sih Tiramisusu yang katanya khas Bandung itu? 

Sebelum cuap-cuap panjang lebar, izinkan saya mengucapkan selamat kembali ke habitat masing-masing kepada para pemudik. Semoga perjalanannya lancar dan selamat sampai ke tujuan, ya. Tapi ingat, sebelum kamu kembali ke rutinitas yang membosankan itu, tolong sempatkan beli oleh-oleh buat para tetangga sekitaran rumah, rekan kerja di kantor, atau teman-teman tongkrongan. Biar semuanya percaya kalau kamu itu mudik ke kampung halaman.

Buat kamu yang mudik ke Bandung, ada satu camilan yang bisa kamu jadikan oleh-oleh ketika kembali ke perantauan nanti. Namanya Tiramisusu, sejenis cake berbahan dasar keju dengan taburan coklat sebagai toppingnya. Camilan ini sangat unik karena terkenal dengan jargonnya sebagai oleh-oleh sombong. Iya, oleh-oleh sombong. Kalau Denny Sumargo dikenal sebagai pebasket sombong, nah kalau camilan yang satu ini dikenal sebagai oleh-oleh sombong.

Memangnya sesombong apa sih Tiramisusu dari Bandung itu? Kalau kamu penasaran, nih saya kasih jawabannya.

#1 Rasanya mewah

Tiramisusu tersusun dari enam layer, yaitu bolu putih di bagian dasar, krim cookie, bolu putih lagi, lanjut ke krim susu coklat, disambung dengan krim cookie lagi, dan yang terakhir sebagai topping adalah crumble cookie. Dari susunan ini saja sudah kelihatan kalau camilan ini sombongnya kebangetan.

Rasanya lumer di mulut (Shutterstock.com)

Perpaduan enam layer ini menimbulkan sensasi mewah dan grande. Teksturnya yang super lembut dan krim coklatnya yang mudah lumer di mulut dijamin bikin mata kamu merem melek saking nikmatnya. Wajar, camilan ini memang didesain untuk lidah horang kayah. Untuk kamu yang lidahnya sering sariawan atau bibirnya pecah-pecah, maaf, mending minggir saja dulu.

#2 Harganya mahal

Buat kamu yang masih suka kucing-kucingan dengan tukang parkir di Indomaret, mending urungkan niat untuk beli Tiramisusu ini. Bukannya apa-apa, camilan ini cuma cocok buat orang berduit yang nggak pernah mikir untuk bayar parkir. Harga satu kemasannya memang di atas rata-rata harga cake umumnya. Untuk satu kemasan Tiramisusu dibanderol seharga 78 ribu rupiah. Harga ini masih bisa bertambah kalau kamu belinya lewat jastiper. Yah, minimal siapkan saja selembaran 100 ribu rupiah untuk satu kemasan Tiramisusu tadi.

#3 Belinya harus antre

Meski tergolong mahal, pembelinya banyak banget, lho! Ini terbukti dari antrean kendaraan di tempat parkir dan antrean pembeli di depan kasir. Apalagi kalau akhir pekan, beuh, antreannya bisa bikin kamu insecure. Makanya untuk beli Tiramisusu ini perlu trik khusus. Salah satunya adalah datang pagi-pagi ketika tokonya mulai buka pukul 10 pagi. Terlambat sedikit saja siap-siap harus masuk antrean panjang dan bahkan bisa jadi nggak kebagian. Meski tokonya tutup pukul 8 malam, menjelang sore hari biasanya Tiramisusu sudah habis.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Ilustrasi antrean panjang (Shutterstock.com)

#4 Belinya dibatasi

Ini adalah salah satu kesombongan yang nyata. Macam barang langka, pembelian Tiramisusu ini ternyata nggak bisa seenak jidat. Pembeliannya dibatasi maksimal 4 kemasan untuk satu pelanggan. Mungkin supaya pelanggan lain bisa kebagian juga kali, ya? Makanya kalau mau beli dalam jumlah banyak, siap-siap saja untuk antre beberapa kali. Atau bisa juga bawa rombongan yang nantinya masing-masing beli 4 kemasan.

#5 Tas plastiknya bawa sendiri

Kalau kamu mau beli Tiramisusu, bukan cuma uang yang harus disiapkan, tapi juga tas plastik. Kenapa? Karena dengan sombongnya pihak toko mengumumkan bahwa mereka nggak menyediakan tas plastik bagi pembeli. Iya, sih, mungkin biar kelihatan ramah lingkungan. Tapi, lumayan repot juga kalau harus nenteng-nenteng kemasan Tiramisusu. Sombongnya benar-benar bikin susah, deh.

Bawa tas belanja sendiri (Shutterstock.com)

#6 Parkirannya sempit

Kesombongan Tiramisusu yang terakhir adalah bahwa pihak toko nggak menyediakan lahan parkir yang luas. Alhasil, mobil-mobil mewah macam Alphard harus rela parkir di pinggir jalan yang relatif sempit atau parkir di toko sebelah dan rumah-rumah warga. Nggak sudi diperlakukan begitu? Yo wes, nggak usah beli. Masih banyak kok orang-orang yang mau beli. Gila banget nggak, sih, sombongnya?

Nah, itulah enam kesombongan dari Tiramisusu khas Bandung ini. Untuk mendapatkan satu kemasan saja, butuh perjuangan dan pengorbanan yang nggak sedikit. Tapi sekalinya kamu berhasil mendapatkan Tiramisusu ini, akan ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Kamu bisa menyajikan Tiramisusu ini kepada tetangga di sekitaran rumah, rekan kerja di kantor, dan teman-teman tongkrongan. Tentu saja dengan rasa sombong. Wqwqwq.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Keistimewaan Bollen Kartika Sari, Oleh-oleh Khas Bandung Bercita Rasa Mewah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2022 oleh

Tags: BandungOleh-OlehTiramisusu
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

oleh-oleh khas jember

6 Oleh-oleh Khas Jember yang Wajib Dicoba

26 Desember 2021
Pertigaan Cidadap Setiabudi, Saksi Betapa Nggak Tertib Pengendara di Kota Bandung Mojok.co

Bandung Memang Kota yang Nyaman untuk Ditinggali, asal Punya Kendaraan Sendiri, Angkutan Umumnya Remuk!

11 Agustus 2024
Oleh-Oleh Palembang yang Sebaiknya Jangan Dibeli Mojok.co

Oleh-Oleh Palembang yang Sebaiknya Jangan Dibeli

17 Desember 2024
Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date! terminal mojok.co

Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date!

23 Maret 2021
4 Kesamaan Bekasi dengan Yogyakarta Jakarta

6 Cemilan Unik Khas Bekasi, Wajib Dicicipi Ketika Mampir!

26 Desember 2022
Bolu Susu Lembang, Pelopor Bolu Susu di Indonesia yang Nggak Sembarangan

Bolu Susu Lembang, Pelopor Bolu Susu di Indonesia yang Nggak Sembarangan  

29 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.