Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tips dan Trik Menyikapi Para Sohibul Tethering yang Ngakunya Cuma WhatsApp-an Ternyata YouTube-an

Juli Prasetya oleh Juli Prasetya
10 Juli 2019
A A
Sohibul Tethering

Sohibul Tethering

Share on FacebookShare on Twitter

Di era revolusi industri 4.0 ini, ilmu pengetahuan teknologi makin berkembang dan makin canggih. Berbicara tentang teknologi kita tidak bisa lepas dari yang namanya internet, dan berbicara tentang internet kita tidak bisa lepas dari yang namanya kuota. Internet dan kuota seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi satu sama lain. Tidak sepertimu dan perasaanmu yang sepihak itu, Bujang.

Semakin berkembang sebuah teknologi dalam masyarakat, maka semakin berkembang pula problem yang harus dihadapi. Tak terkecuali tethering. Tethering atau penambatan saya definisikan dengan sederhana yakni istilah yang digunakan untuk meminta kepada pihak lain untuk menghidupkan koneksi internet suatu perangkat ke perangkat lain menggunakan WiFi smartphone.

Pernahkah kalian ketika sedang asik-asiknya push rank tiba-tiba teman kalian meminta untuk menghidupkan tethering. Sudah gitu mintanya maksa lagi. Jika kamu baru beli kuota dan memiliki banyak kuota mungkin tidak masalah. Tapi kalau kuota limit maka ceritanya akan berbeda.

Apalagi jika tanggal tua dan nggak punya kuota, itu rasanya ibarat kamu baik sama seseorang, tapi dari kebaikanmu itu malah menjadi alasannya untuk meninggalkanmu, “kamu terlalu baik buatku.” Atau kamu lagi sayang-sayangnya sama seseorang, tapi dia memilih pergi darimu dengan alasan “aku ingin fokus UN” setelah UN selesai, dia jalan sama yang lain. Gimana rasanya? Ramashoook~

Sebagian kecil kids jaman now di negara +62 memposisikan kuota itu setara dengan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Jangan anggap sepele perihal the power of kuota ini. Seorang anak bisa mengamuk dan membakar rumah orang tuanya karena gawainya tidak tersambung internet karena kehabisan kuota dan dan dia gagal push rank. Seorang anak bisa tega mencoba meracuni orang tuanya karena WiFi di rumah dicopot oleh orangtuanya. Seorang istri tega diam-diam mengambil gajian suami demi membeli kuota. Judul-judul berita tersebut memang terasa seperti mengada-ada. Tapi kenyataannya adalah hal tersebut memang benar-benar ada dan benar-benar terjadi.

Nah kita kembali ke soal tethering. Bagi sebagian orang para Sohibul Tethering ini dianggap sebagai parasit pasif. Ia memang tidak dengan serta merta merugikan kita secara langsung, terstruktur, sistematis, dan masif. Tapi dengan sedikit muslihat, para Sohibul Tethering ini, dapat menguras kuota yang baru saja kamu isi ulang secara cepat dan sampai habis.

Kok bisa? Karena dia minta tethering ngakunya WhatsApp-an, tapi ternyata, dia download seabreg aplikasi di Play Store, mulai dari aplikasi BIGO LIVE sampai Hago. Ngakunya hanya WhatsApp-an tapi ternyata maraton drama Korea di YouTube. Gimana perasaanmu coba jika mengetahui hal ini.

Nah dengan ini saya akan memberikan tips dan trik bagaimana menghadapi para Sohibul Tethering semacam ini ini dan bagaimana menyikapinya.

Baca Juga:

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

Lamongan, Kota yang Tak Pernah Lahir untuk Menjadi Rumah bagi Anak Mudanya

1. Buatlah kata sandi yang menjengkelkan

Tips ini bisa kamu gunakan untuk para Sohibul Tethering yang berada di sekitar rumahmu. Dengan membuat kata sandi yang menyebalkan niscaya para Sohibul Tethering ini perlahan akan tersadar—tapi kebanyakan memang nggak sadar-sadar, sih.

Misal “matiajalo”, “dihgembel”, “fakirkuota”, “tukukuotaya”, “kamutampan”, “kamucantik”. Nah itu mungkin beberapa kata sandi yang agak-agak gimana gitu, atau mungkin para pembaca yang budiman punya usulan yang lain?

2. Ngaku kuota habis
Bagi Sohibul Tethering yang tahu diri, biasanya ia akan mengerti dan memahami dengan alasan ini, tanpa mencari-cari lagi celah dan mengkritisi kita. Mereka cenderung percaya jika diberikan pernyataan semacam itu. Karena mereka tahu diri.

Lah yang nggak tahu diri bagaimana? Biasanya mereka yang malah ngomel-ngomel nggak jelas ke kita, kita dibilang pelitlah, meditlah, dibilang kikirlah, bahkan bisa muncul kata-kata seperti ini, “ngonoh, mengko toli mati dewek, maring kuburan dewek, dekubur dewek.” Nah gimana coba perasaanmu mendapatkan kata-kata seperti itu. Maka untuk menyikapi hal tersebut bersikap bodo amat menjadi perlu.

3. Ngaku baterai habis
Alasan ini cukup masuk akal, tapi kita juga harus memenuhi prasyarat tertentu. Seperti hape memang harus benar-benar dimatikan terlebih dahulu, lalu memang benar-benar sedang dicharge. Kita kudu berkorban sedikit, untuk beberapa waktu, kita tidak bisa bermain smartphone. Ya hitung-hitung beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia maya.

4. Ngaku nggak punya hape
Ya iyalah, dengan alasan ini siapa sih yang bisa ngelawan. Ini adalah alasan telak dan mutlak tak tertandingi guna melawan para Sohibul Tethering yang ngakunya hanya WhatsApp-an eh ternyata YouTube-an. Wong kita aja nggak punya hape kok. Apa yang ditambatin? Hati? Jones mah jones aja udah.

5. Ya sudah dinyalakan saja, toh hidup ini juga soal berbagi kan

Alasan ke lima ini saya dapatkan dari seorang pengusaha mi ayam di desa saya, namanya Wasil. Coba kalian tengok kata-katanya. “Aku sih seneng-seneng bae berbagi dan menyikapiya biasa aja tuh. Tethering buat semuanya boleh sing penting bisa berbagi lah mas, asal mau ngomong bae minta tolong gitu. Dengan senang hati aku nyalakan kok. Mbok urip nggo berbagi mas.”

Trenyuh ora? Syahdu ora? Demuat ora? Pfffttt….

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: anak mudakids zaman nowkuota internetsohibul tetheringtethering
Juli Prasetya

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana. Pernah ditolak cewek karena terlalu baik, dan juga pernah ditinggal nikah. Sekarang sedang berproses di Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

ArtikelTerkait

generasi z

Generasi Z: Satu Cerita, Banyak Sedihnya

23 Mei 2019
ootd

Tipe-Tipe Peserta Jalan Sehat Dilihat dari OOTD-nya

16 Agustus 2019
Indosat Harusnya Introspeksi dan Berbenah supaya Nggak Bikin Pelanggan Tambah Kecewa

Indosat Harusnya Introspeksi dan Berbenah supaya Nggak Bikin Pelanggan Tambah Kecewa

29 Januari 2024
Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

10 Agustus 2024
naik gunung

Jangan Naik Gunung, Bahaya!

17 Juli 2019
Tanpa Coffee Shop, Sleman Akan Berisi Manusia Stress dan Hopeless Terminal Mojok menu

Tanpa Coffee Shop, Sleman Bakal Disesaki Manusia Stres dan Hopeless

2 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.