Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Tips Bawa Sepeda Naik KRL Jogja-Solo

Siwi Nur oleh Siwi Nur
8 November 2022
A A
Tips Bawa Sepeda Naik KRL Jogja-Solo

Tips Bawa Sepeda Naik KRL Jogja-Solo (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Keberadaan Kereta Rel Listrik (KRL) yang menghubungkan dua kota saudara, Jogja dan Solo, makin jadi primadona. Dilihat dari data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), volume pengguna KRL Jogja-Solo terus meningkat. Hingga kuartal kedua 2022, peningkatan paling signifikan terjadi saat libur sekolah, di mana jumlahnya mencapai 18.000 penumpang. Oleh karena antusias masyarakat ini, KCI menambah jumlah perjalanan KRL dalam sehari, yakni sebanyak 30 perjalanan pulang-pergi.

Naik KRL Jogja-Solo di akhir pekan rasanya seperti hendak liburan. Sedikit berbeda dengan KRL di Jakarta yang selalu penuh di hari-hari kerja, KRL Jogja-Solo sebaliknya. Penumpang akan memenuhi gerbong di akhir pekan. Pada akhir pekan, hampir setiap gerbong pasti ada orang tua dengan anak mereka yang masih balita, atau satu geng remaja dengan gaya stylish-nya asyik merumpi dan foto sana-sini. Tapi, masih ada juga para pekerja dan pedagang yang menjadi penumpang setia. Terkadang, ada juga penumpang yang membawa sepeda. Entah mau kerja, atau sekadar bersepeda di kota tetangga.

Menikmati akhir pekan dengan bersepeda memang syahdu. Jika dari Solo, kamu bisa turun Stasiun Tugu dan melanjutkan perjalanan mengelilingi Kraton, Kotabaru sampai ke Prawirotaman atau menikmati suasana kota tua di Kotagede. Jika dari Jogja dan hendak bersepeda ke Solo, paling asyik itu sambil kulineran pagi di Pasar Gede, mengelilingi Kraton, dan nongkrong di sekitar Pasar Triwindu. Jika kamu berniat menghabiskan senggang dengan bersepeda di kota tetangga, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

#1 Pastikan sepedamu adalah sepeda lipat

Pihak KRL memang membolehkan penumpang membawa sepeda dengan syarat tertentu, di antaranya soal dimensi barang bawaan penumpang. Syarat utama membawa sepeda naik KRL adalah sepeda yang bisa dilipat. Pihak pengelola KRL sudah memberi ketentuan dimensi sepeda yang boleh masuk gerbong, yakni ukuran lipatannya 40 cm x 30 cm x 100 cm.

Kalau sepedamu bukan sepeda lipat, tidak usah memaksakan diri untuk melipatnya. Selain itu, pastikan juga melipat sepeda dengan benar. Jangan seperti temanku yang ngotot sudah benar melipat sepedanya, tapi justru berakhir dengan setang yang tersangkut di body sepeda. Ujung-ujungnya bikin geger petugas peron di Stasiun Balapan, Solo, dan bikin temannya ikut malu.

#2 Siapkan pembayaran dan cek jadwal

Jika sudah memastikan sepedamu bisa dilipat dengan baik dan benar, siapkan pembayaran. KCI menyediakan berbagai macam cara, seperti: KMT (Kartu Multi Trip) yang hanya bisa digunakan naik KRL; e-Money, atau lewat platform LinkAja di gawai. Harga tiket masih Rp8.000 sekali jalan. Tenang, sepeda tidak dikenai biaya tambahan.

Jangan lupa untuk mengecek jadwal KRL. Kamu bisa mengeceknya lewat aplikasi KRL Access atau dari platform resmi KCI. Usahakan untuk datang lebih awal, dan sisakan waktu untuk melipat sepeda. Usahakan sampai di stasiun maksimal 15 menit sebelum jadwal KRL, agar tidak kemrungsung dan lebih menikmati perjalanan bersepeda dengan hati riang gembira.

#3 Pilih posisi dekat pintu

Ketika sudah berhasil masuk stasiun, tunggu sampai kereta tiba. Tidak perlu terburu-buru, tidak perlu berdesakan. Jika kamu bersepeda di akhir pekan bersama dengan rombongan “wisatawan”, cukup mengalah saja, dan posisikan diri di dekat pintu. Selain agar tidak mengganggu penumpang lain, meletakkan sepeda di dekat pintu akan memudahkan keluar. Lebih baik lagi kalau kamu berada di gerbong ujung, yang memiliki ruang cukup luas untuk sepeda.

Baca Juga:

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

Jika dirasa keberadaan sepedamu mengganggu, petugas akan sigap menegur dan memberikan solusi, jadi tidak usah takut sepedamu diturunkan sebelum stasiun tujuan. Ya, kecuali sepedanya kamu naiki dan berkeliling gerbong sambil teriak-teriak.

#4 Tidak perlu panik dan stay cool

Satu lagi tips bawa sepeda naik KRL Jogja-Solo yang tak boleh dilupakan, yaitu jangan panik. Jangan panik saat tahu ada banyak penumpang, jangan panik jika tidak dapat tempat duduk, jangan panik saat diminta petugas memindahkan sepeda, jangan panik saat naik-turun gerbong atau peron. Tenang dan stay cool. Jika merasa kesulitan, kamu bisa meminta bantuan petugas.

Sudah tahu tips bawa sepeda naik KRL Jogja-Solo, kan? Jadi sudah siap mengayuh sampai jauh?

Penulis: Siwi Nur Wakhidah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jadwal KRL Jogja-Solo, Rp8 Ribu Sekali Naik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2022 oleh

Tags: KRLKRL Jogja-Solosepeda lipat
Siwi Nur

Siwi Nur

Buruh ngetik dan ngedit yang saat ini tinggal di Jogja.

ArtikelTerkait

Semoga Kita Semua Bisa Bernapas di Manggarai

Semoga Kita Semua Bisa Bernapas di Manggarai

28 Januari 2023
Stasiun Tambun Adalah Anomali: Tanpa Mesin Parkir, Akses Susah, Plus Tempat "Zombie" Turun

Stasiun Tambun Adalah Anomali: Tanpa Mesin Parkir, Akses Susah, Plus Tempat “Zombie” Turun

27 Mei 2025
5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KRL Jogja-Solo Mojok.co

5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KRL Jogja-Solo

30 September 2024
Panduan Menikmati Transportasi Umum di Jakarta Terminal Mojok

Panduan Menikmati Transportasi Umum di Jakarta

1 Februari 2023
tren sepeda MOJOK.CO

Tren Sepeda, Asyik Gowes, Lupa Etika di Ruang Publik, Mending Rebahan Aja

29 Juni 2020
Pin Khusus Ibu Hamil

Pin Khusus Ibu Hamil dan Kebobrokan Empati di KRL

4 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.