Meme dan ungkapan “kerja, kerja,kerja, tipes” semakin banyak dijumpai di media sosial. Meme dan ungkapan itu untuk menyindir seseorang yang bekerja terlalu keras hingga akhirnya sakit tipes. Bukannya target atau cuan yang diperoleh, seseorang malah dirawat di rumah sakit karena terlalu banyak bekerja.
Sebagai seorang dokter umum saya tergelitik untuk mengomentari meme tersebut. Apakah benar ketika terlalu banyak bekerja seseorang bisa menderita tipes?
Tipes itu karena bakteri
Kalian yang pernah sakit tipes mungkin masih terbayang betapa menyiksanya penyakit ini. Demam selalu menghampiri setiap sore dan malam hari, pusing, lemas, tidak nafsu makan, sakit perut, mual, muntah, sembelit atau malah diare. Semua keluhan itu dirasakan secara bersamaan, benar-benar menyiksa.
Akan tetapi, benarkah penyakit ini menghampiri seseorang karena terlalu capek bekerja? Kenyataannya tidak demikian. Penyakit ini muncul karena infeksi bakteri. Ya, penyakit dengan nama lain demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang usus. Oleh karena itu, keluhan yang berhubungan dengan saluran pencernaan mendominasi ketika seseorang terserang penyakit ini.
Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Karena tipes merupakan penyakit infeksi, maka seseroang tidak akan terserang penyakit itu kalau tidak terinfeksi Salmonella typhi. Lantas, kenapa tipes sering dihubungkan dengan kecapekan ya?
Tipes penyakit yang unik
Tipes bisa dibilang penyakit infeksi yang agak unik karena penderitanya dapat mengalami kekambuhan. Pada sebagian kasus, penderita tipes yang sudah sembuh ternyata masih membawa bakteri Salmonella typhi dalam tubuhnya (disebut sebagai carrier). Orang yang menjadi carrier Salmonella typhi berisiko mengalami kekambuhan. Nah, kekambuhan ini bisa terjadi ketika daya tahan tubuh si carrier sedang menurun, salah satunya karena kecapekan.
Kekambuhan ini agak sulit dibedakan dengan infeksi ulang. Seseorang yang kena tipes berulang tidak selalu karena dia seorang carrier yang kambuh. Bisa saja dia bukan carrier atau sudah tidak membawa bakteri di tubuhnya, tapi memang dia terkena infeksi ulang.
Dengan kata lain, meme tentang kerja dan tipes itu tidak sepenuhnya benar, tapi tidak sepenuhnya salah juga. Jika kita pernah sakit tipes dan ternyata seorang carrier, terlalu capek bisa menurunkan daya tahan tubuh dan menyebabkan tipes kambuh. Namun, kalau kita tidak terkena infeksi bakteri Salmonella typhi, mau capek kerja seperti apapun kita tidak akan terkena tipes.
Jaga kesehatan
Pasien biasanya akan diberi obat antibiotik ketika berobat ke dokter. Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Minum antibiotik sesuai aturan pakai sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
Selain ke dokter dan minum obat, tirah baring atau bed rest sangat disarankan untuk menunjang kesembuhan dan mengurangi risiko terjadi komplikasi. Kalau tidak istirahat penuh, skenario terburuk pasien bisa mengalami komplikasi tipes, terjadi perdarahan di saluran pencernaan misalnya. Beberapa penderita yang sakitnya cukup berat mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Ada hal-hal yang bisa kita lakukan supaya tidak kena tipes. Pastikan makanan dan minuman yang kita konsumsi diolah dengan benar, dimasak sampai matang, dan terjaga kebersihannya. Perhatikan juga kebersihan alat masak dan alat makan. Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan juga tidak kalah penting. Selain itu, jaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, jangan kecapekan, makan makanan bergizi, cukup minum air putih, dan olahraga teratur.
Penulis: Dwi Kartika Sari
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jika Sakit, Jangan Tanya Google, Langsung Saja ke Dokter
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.