ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Tidur dengan Lampu Mati Adalah Sebaik-baiknya Tidur

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
2 Oktober 2021
A A
Tidur dengan Lampu Mati Adalah Sebaik-baiknya Tidur terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Mentor saya dalam kepenulisan liputan pernah nembung, “Jadi jurnalis itu jangan nggumunan.” Jadilah saya selalu bersikap skeptis kepada kawan bicara. Mulai dari penyedia jasa open BO, sampai pekerja di Terminal Giwangan. Namun, ada satu momen ketika rasa nggumunan saya ini kumat, yakni ketika ngobrol dengan pacar di sebuah warteg, dan dia bilang hanya bisa tertidur ketika lampu kamarnya menyala.

Saya hanya mbatin, kok isooo?

Mau menautkan pacar saya dengan kondisi keluarga yang notabene orang kaya, rasanya kok ya nggak adil. Memang, sih, sepengetahuan saya, kebanyakan orang kaya itu tidur dengan kondisi lampu menyala. Lihat saja adegan-adegan dalam sinetron. Selain tidur dengan lampu menyala, mereka juga penuh dengan gincu dan bedak. Saya yakin, pacar saya walau tidur dengan kondisi lampu menyala, sudah pasti bibirnya tanpa gincu.

Atau, mau mengatakan dirinya orang Magelang jadi tidur dengan lampu menyala, kok ya rasanya terlalu menyamaratakan. Memang, sih, Agus Mulyadi pernah nulis bahwa bagi orang yang tidur dengan lampu menyala, lantas tidur dengan lampu mati itu cobaan berat. Namun, saya juga punya kawan orang Magelang yang kalau tidur lampunya mati. Soalnya dia belum bayar iuran kos dua bulan.

Saya juga sedikit nggak mashoook ketika mengetahui fakta bahwa ada orang Indonesia yang takut hantu. “Aku tidur pasti lampunya nyala, takut ada demit,” kata kawan suatu waktu yang amat Bantul sekali. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala, ternyata masih ada manusia Indonesia yang takut sama hantu.

Lihat dong saya, nggak punya rasa takut akan demit karena saya lebih takut sama rezim saat ini. Lha gimana, dong, demit—katakanlah wewe gombel—pol mentok yang nyulik anak dan nyelipin di payudaranya, sedangkan rezim taruhannya penjara.

Saya hanya ingin memberi tahu, tidur dengan kondisi gelap itu nikmat sekali. Di internet, pating njlentrek memang manfaat tidur dengan kondisi lampu mati, mulai dari menjaga kualitas tidur karena memproduksi hormon melatonin dengan sempurna sampai menjaga kesehatan mata dan kulit. Lepas dari itu, saya akan menyampaikan manfaat lain yang tentu saja nggak akan kalian temui di belantara internet yang riuh akan tumpang tindih informasi.

Pertama, berpihak kepada kaum miskin (buat orang kaya yang mau cosplay jadi orang miskin namun nggak mau ambil risiko, coba mulai biasakan tidur dengan kondisi lampu dimatikan). Ibu saya hamil besar waktu geger gedhen tahun 1998 di Solo. Toserba dijarah, bis tingkat dibakar, dan hal medeni lainnya. Satu hal dari kondisi hamil satu bulan sampai mau mbrojol, kata ibu, kondisi di kontrakannya saat itu lebih sering mati listrik.

Kondisi gelap adalah kawan. Bahkan sebelum lahir, saya sudah dikancani dengan kondisi gelap yang berkepanjangan. Pun ketika menyapa dunia, saya harus dibawa ke Jogja selama beberapa hari karena takut mati listrik pas mau mbrojol. Nahas, jauh-jauh ke Jogja, pas mau mbrojol, kota ini juga tengah mati listrik.

Ketika saya beranjak usia lima, listrik di rumah kami (atau setidaknya lampu) harus padam ketika sudah menginjak jam 10 malam. Hal itu karena ayah saya harus bekerja dan menggunakan listrik yang amat banyak memakan tenaga. Pernah suatu kali, bapak saya kerja dan ibu saya nyetrika, lalu terdengar suara mak duaaar!

Keluarga saya dulu nggak miskin-miskin amat, sih. Tapi bisalah masuk kategori keluarga yang berhak menerima BLT. Perkara bobok dengan kondisi gelap, ah, saya sudah fasih sejak dalam kandung badan.

Kedua, banyak imajinasi yang tersaji ketika gelap. Entah ini saya kelainan atau apa, yang jelas ketika kondisi lampu padam, saya justru nggak ada tuh pikiran melihat demit dan hal-hal medeni lainnya. Saya justru mikir, Peterpan suatu saat akan datang ke kamar saya dan membawa saya ke Neverland.

Tapi mimpi itu urung, lha wong kamar saya nggak ada jendela seperti kamarnya Wendy. Peterpan mau lewat mana? Eternit kamar saya yang jebol? Kan yo nggak.

Namun, ada juga hal menyenangkan yang lain dan itu lebih dari sekadar imajinasi. Karena rumah saya dekat dengan sawah, terkadang masuk seekor kunang-kunang yang membuat saya terpukau. Saya kadang nggumun, masih ada seberkas cahaya dalam kondisi paceklik keluarga seperti ini.

Ketiga, tidur dengan kondisi lampu mati itu untuk mengetahui kondisi negeri saat ini, lho. Iya, kondisi negeri saat ini. Gelap. Gelap sekali.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2021 oleh

Tags: lampuTidur
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Berdamai dengan Suara Ngorok Meski Tetap Saja Terdengar Mengganggu

Berdamai dengan Suara Ngorok Meski Tetap Saja Terdengar Mengganggu

1 Januari 2020
Mempertanyakan Kebiasaan Peluk Bantal Guling Orang Indonesia Saat Tidur Terminal mojok

Kenapa Orang Indonesia Peluk Guling Saat Tidur?

8 Februari 2021
Bukan Ngeyelan, Tidur dengan Lampu Menyala Itu Demi Kewarasan tim tidur lampu mati vs lampu menyala terminal mojok.co

Bukan Ngeyelan, Tidur dengan Lampu Menyala Itu Demi Kewarasan

11 September 2020
Wisata Mendunia, Jalanan Gunungkidul (Tetap) Gelap Gulita

Wisata Mendunia, Jalanan Gunungkidul (Tetap) Gelap Gulita

31 Agustus 2022
Kebiasaan Orang Kebluk: Sudah Pasang Alarm Berkali-kali, Tetap Saja Susah Bangun Tidur

Kebiasaan Orang Kebluk: Sudah Pasang Alarm Berkali-kali, Tetap Saja Susah Bangun Tidur

9 Desember 2019
tidur siang

Dulu Ibu Menyuruh Kami Tidur Siang Sepulang Sekolah, Tapi Saat Libur Kuliah Kami Disuruh Main-Main

16 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Alternatif Camilan yang Bisa Disantap Rame-rame di Kantor Selain J.CO dan Pizza Hut terminal mojok

5 Alternatif Camilan yang Bisa Disantap Rame-rame di Kantor Selain J.CO dan Pizza Hut

Film Mr Hong_ Romansa Hye Jin dan Du Shik yang Agak Bikin Bengong terminal mojok

Film Mr. Hong: Romansa Hye Jin dan Du Shik yang Bikin Penonton Bengong

10 Rokok Murah di Bawah 15 Ribu untuk Kamu yang Gaji UMR Jogja terminal mojok.co

10 Rokok Murah di Bawah 15 Ribu untuk Kamu yang Gaji UMR Jogja

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang Mojok.co

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang

20 Mei 2025
5 Hal yang Perlu Dilakukan Wisatawan sebelum Berkunjung ke Candi Prambanan

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wisatawan sebelum Berkunjung ke Candi Prambanan

18 Mei 2025
Warung Madura Nggak Cocok Lagi di Jakarta, Mending Buka di Bondowoso

Warung Madura Nggak Cocok Lagi di Jakarta, Mending Buka di Bondowoso

20 Mei 2025
Jogja dan Masalah Banjir yang Tak Kunjung Usai: Diguyur Hujan Sekali, Banjirnya Berkali-kali

Jogja dan Masalah Banjir yang Tak Kunjung Usai: Diguyur Hujan Sekali, Banjirnya Berkali-kali

24 Mei 2025
Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan "Dipelihara"

Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan “Dipelihara”

19 Mei 2025
Ironi Kabupaten Blora: Menerima Mie Gacoan dengan Tangan Terbuka, tapi Mati-matian Menolak UNY, Lebih Penting Hiburan ketimbang Pendidikan!

Ironi Kabupaten Blora: Menerima Mie Gacoan dengan Tangan Terbuka, tapi Mati-matian Menolak UNY, Lebih Penting Hiburan ketimbang Pendidikan!

18 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK di Jakarta Barat karena Ijazah S1 Tak Guna, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.