Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tidak Perlu Bangga JRX Mau Vaksin, Masalah Vaksin Nggak Cuma Covidiot

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
16 Agustus 2021
A A
Tidak Perlu Bangga JRX Mau Vaksin, Masalah Vaksin Nggak Cuma Covidiot terminal mojok.co

Tidak Perlu Bangga JRX Mau Vaksin, Masalah Vaksin Nggak Cuma Covidiot terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Balada perlawanan I Gede Ary Astina alias JRX pada vaksin mencapai babak akhir. Bahkan diakhiri dengan plot twist yang membuat gaduh media sosial. Pada akhirnya, 15 Agustus 2021 menjadi hari di mana JRX mau divaksin dengan vaksin Sinovac. Sekali lagi saya tegaskan: JRX mau divaksin!

Tentu kabar ini membuat gaduh. Dalam setahun terakhir JRX mengecam perkara pandemi. Blio memandang bahwa pandemi serta vaksin ini sekadar bisnis penuh kepentingan elite global. Bahkan ia menyerang para influencer yang kena Covid-19 sedang “di-endorse” oleh elite global. Memang ra mashok, sih, logikanya.

Proses vaksin JRX ini diabadikan dalam berbagai liputan. Tanggapan masyarakat pun beragam. Ada yang bilang menjilat ludah sendiri, ada yang bilang JRX sudah sadar dari halusinasi. Bahkan, ia menjadi percontohan bagi masyarakat. “JRX saja mau divaksin, kamu kapan,” kata sebuah akun Twitter.

Banyak kelompok yang bersorak sorai dengan berkenannya JRX divaksin. Bahkan peristiwa ini menjadi lambang dari pencapaian besar dalam membangun kepedulian perkara pandemi. Banyak yang berharap bahwa JRX vaksin ikut mempercepat proses vaksin masyarakat yang terhalangi oleh ketakutan pada konspirasi.

Saya, sih, pengin berkonspirasi lagi. Jangan-jangan JRX ini bukan JRX asli. Jangan-jangan JRX sudah diculik dan diganti kembarannya yang identik sampai tato. Atau bisa jadi JRX sudah dicuci otak saat ditahan di penjara. Kan konspirasi, tentu boleh berlogika ra mashok seperti teori elite global ala JRX kemarin.

Namun, saya malah mengernyitkan dahi perkara JRX vaksin ini. Bukan karena teori di atas, tapi dari glorifikasi masyarakat. Memandang JRX vaksin sebagai kemenangan perjuangan melawan pandemi ini memang berlebihan. Pasalnya, memang masalah pandemi dan vaksin tidak hanya karena Covidiot antivaksin.

Saya pribadi tidak yakin JRX vaksin ikut membawa para antivaksin untuk berbuat serupa. Teori konspirasi perkara vaksin masih saja berkembang. Masih banyak orang yang enggan divaksin karena teori ini. Bahkan suara penolakan pada vaksin ini tidak berubah pasca JRX “sudah ditanam microchip Bill Gates” seperti kata para pemuja teori konspirasi.

Dan perkara Covidiot antivaksin ini bukanlah satu-satunya masalah. Toh, dengan wacana vaksin sebagai syarat berpergian dan beraktivitas saja bisa menekuk keangkuhan para antivaksin. Namun, sampai saat ini, proses vaksinasi massal masih saja lambat dan penuh masalah, kok.

Baca Juga:

Adam Deni dan Krisis Negative Campaign yang Bikin JRX dan Tirta Akur

Ketimbang Cari Cara Pakai PeduliLindungi Tanpa HP, Kenapa Nggak Pakai e-KTP Aja?

Sampai awal Agustus kemarin, masyarakat yang sudah mendapat vaksin dosis kedua baru 9,93 persen dari total target sasaran. Sedangkan yang baru mendapat vaksin dosis pertama juga masih 22,80 persen. Masih jauh dari harapan terbentuknya herd immunity yang dimimpikan banyak orang.

Berbagai berita melaporkan ketersediaan vaksin mulai menipis di berbagai daerah. Kalau stok vaksin saja mepet, bagaimana proses vaksinasi dipercepat? Yang terjadi adalah terhentinya proses vaksinasi karena stok habis. Bagaimana mau meminta para antivaksin ikut divaksin, kalau vaksinnya saja hampir habis?

Belum lagi bicara pemerataan. Banyak perusahaan masih kesulitan melakukan vaksin mandiri. Padahal ini sudah jadi bentuk sikap proaktif demi terus berjalannya roda ekonomi. Malah sempat ada vaksin yang ditujukan pada member club malam sebagai fasilitas. Makin jauh saja dari mimpi vaksin bagi seluruh warga Indonesia.

Sudah stok tidak merata, mau vaksin saja juga repot. Belum lama ini ada warga manula yang hampir gagal vaksin karena tidak bawa fotocopy KTP. Niat baik untuk divaksin saja masih ditampar oleh birokrasi bertele-tele. Bahkan masalah kependudukan masih jadi prioritas ketika satu demi satu rakyat meregang nyawa karena virus brengsek ini.

Dari lini tenaga kesehatan (nakes) saja juga menyimpan masalah. Demi mengejar percepatan vaksinasi, satu nakes bisa menyuntikkan vaksin ke ratusan orang dalam satu hari. Penambahan jumlah nakes dan relawan lambat, sedangkan tuntutan kerja layaknya perusahaan palugada. Kacaunya dari kelompok nakes ini masih disempurnakan dengan kasus vaksin kosong kemarin.

Dengan carut marutnya proses vaksinasi, seorang public figure antivaksin tidak membawa dampak banyak. Pasalnya, masalah vaksinasi bukan hanya dari propaganda ala JRX. Namun, soal vaksin, yang bermasalah memang dari dalam dapur pemerintahan sendiri.

Andai saja JRX sukses menyeret para antivaksin untuk mau divaksin, tidak ada percepatan signifikan selama fotocopy KTP masih jadi acuan. Bahkan kalau akun teluuur mengampanyekan vaksinasi, tidak ada perubahan jika stok vaksin saja habis.

Bolehlah kita bersyukur sudah ada antivaksin yang sadar pada manfaat vaksin. Namun, kalau kita terhanyut dalam hal semu ini, tidak ada bedanya dengan keyakinan bahwa pandemi berakhir di bulan Agustus 2020 kemarin. Lantaran Covidiot antivaksin hanyalah satu batu dari dinding yang menghalangi proses penanganan pandemi.

BACA JUGA Sulitnya Menjadi Fans SID dan JRX di Masa Pandemi dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: covidiotJRXPojok Tubir Terminalvaksin
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Biarkan Kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru: Dari PSBB hingga PPKM terminal mojok.co

Terserah kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru, seperti PSBB hingga PPKM

12 Agustus 2021
Konsep Kosan Industrial Bukan Sekadar Pengin Irit dan Paksakan Ruangan yang Belum Jadi! terminal mojok.co

Konsep Kosan Industrial Bukan Sekadar Pengin Irit dan Paksakan Ruangan yang Belum Jadi!

10 Juli 2021
5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19 terminal mojok.co

5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19

17 Juli 2021
Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! 4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki terminal mojok.co

Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok!

1 Juli 2021
Dear Pejabat Indonesia, Jangan Memanfaatkan Prestasi Atlet sebagai Poster Kampanye Kalian! terminal mojok.co

Dear Pejabat Indonesia, Jangan Memanfaatkan Prestasi Atlet sebagai Poster Kampanye Kalian!

3 Agustus 2021
Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya terminal mojok.co

Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya

19 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.