Mengapa Korban Pelecehan Seksual Memilih Speak Up di Internet ketimbang Melapor? – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Pojok Tubir

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Memilih Speak Up di Internet ketimbang Melapor?

Salsabila Zera Pharresia oleh Salsabila Zera Pharresia
21 Juni 2021
0
A A
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah jagat maya marak oleh pemberitaan kasus pelecehan oleh Gofar Hilman, baru-baru ini Twitter kembali diramaikan oleh twit akun yang menuduh seorang vokalis band terkenal telah mengundang anaknya untuk ke hotel pada malam hari.

Tentunya twit tersebut menjadi pemantik “spill-spill” dari korban lainnya. Mengapa saat ada salah seorang korban atau calon korban speak up mengenai pelecehan seksual akan diikuti oleh speak up-speak up dari korban yang lain?

Akan saya coba runut mengapa fenomena ini bisa terjadi. Kita semua tahu bahwa sistem yang ada di negara kita belum terlalu memadai untuk korban pelecehan seksual melaporkan kejadian yang tidak mengenakkan, bukannya kasus akan selesai malah pandangan tidak mengenakkan yang sering mereka dapat. Pun, tidak jarang orang menyarankan untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, yang mana justru buruk karena artinya, korban akan bertemu pelaku. Hal itu buruk untuk kejiwaan korban.

Dan mari kita akui lagi, bahwa netizen kita sangatlah powerful. Bisa dibuktikan dengan trending topic Twitter di Indonesia yang sangatlah cepat mengikuti berita yang baru-baru hangat.


Hal ini sangat bisa menjadi alasan para korban pelecehan seksual untuk memberanikan diri untuk speak up kejadian yang tidak mengenakan tersebut di media sosial. Sebab, ketika para korban sudah speak up, pasti mereka telah sangat frustrasi dan trauma terhadap kejadian tersebut.

Tidak butuh waktu yang lama setelah korban pelecehan seksual speak up pasti akan menjadi topik hangat yang dibicarakan di media sosial. Terlebih apabila pelaku adalah orang terkenal, reaksi netizen pasti akan sangat pedas. Disisi lain dukungan moral yang akan diterima oleh korban pun kan sangat berlimpah.

Tentunya ketika netizen sudah mulai menanggapi korban pelecehan seksual tersebut, akan memancing keberanian dari korban-korban lain yang juga mengalami pelecehan seksual oleh pelaku yang sama. Ketika para korban sudah bersatu kemudian ditambah dengan kekuatan viralnya berita di media sosial pasti reaksi si pelaku akan sangat ditunggu. Terlebih apabila sampai dikasuskan di ranah hukum. Kan katanya, kalau suatu berita sudah viral pasti akan ditindaklanjuti dengan lebih sat-set.

Sayangnya, terkadang reaksi netizen yang berlebihan dalam menanggapi berita dapat “mematikan” masa depan si pelaku. Sebab, kita semua tahu kalau netizen sudah bereaksi maka semua detail tentang pelaku pasti akan ke-spill.

Apakah hal ini baik? Ada dua sisi menurut saya, baik dan buruk. Baik karena akan membuat korban-korban yang pernah mengalami pelecehan seksual menjadi berani dan tidak malu untuk speak up sehingga dapat ditangani dengan tepat dan cepat. Bisa jadi buruk, jika kejadian tersebut belum dapat dibuktikan atau bahkan tidak terbukti dan nama pelaku sudah mendapat jejak yang buruk di internet, tentunya akan mengubah hidup si yang diduga pelaku ke depannya.

Bisa menjadi buruk juga bagi netizen yang sudah terlanjur mencaci maki pelaku di internet, eh ternyata setelah di cross-check tidak terbukti. Tahu kan apa jurus pamungkas yang bisa digunakan oleh pelaku yang terbukti tidak bersalah tersebut? Tentu saja, UU ITE. Jadi ketika ada berita yang viral dan mengganggu pikiran kalian, tahan jarimu untuk mencaci-maki, Sobat. Cari tahu terlebih dahulu apakah benar adanya, jika belum bisa maka terlebih dahulu beri dukungan moral untuk korban, komentar mengenai pelaku tahan dulu.

Dengan banyaknya kasus pelecehan seksual yang merebak sudah seharusnya pemerintah dapat memfasilitasi kasus-kasus seperti ini, sehingga para korban pelecehan seksual berani dan dengan nyaman untuk melapor tanpa harus mendapatkan dukungan moral terlebih dahulu dari netizen. Mari kita ciptakan negara ini menjadi negara yang ramah bagi para korban pelecehan seksual untuk melapor. Dan tentunya, tahan jarimu.

BACA JUGA 4 Pembelajaran dari Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: netizen indonesiaPelecehan SeksualPojok Tubir Terminalsistem hukumspeak upspill
Salsabila Zera Pharresia

Salsabila Zera Pharresia

Tidak bisa menyanyi dan menari, jadi harus bisa menulis.

Artikel Lainnya

Sumber gambar Pixabay

Pelaku Pelecehan Seksual dan para Petinju Andal

9 September 2021
saipul jamil KPI televisi sampah mojok

Saipul Jamil, KPI, dan Momen yang Tepat untuk Meninggalkan Televisi

5 September 2021
Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas terminal mojok.co

Selain Mandi di Laut, Inilah Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Saipul Jamil setelah Bebas dari Penjara

3 September 2021
kekerasan seksual KPI pelecehan seksual penegakan hukum lemah toxic masculinity mojok

Kasus Kekerasan Seksual KPI Adalah Contoh Sahih betapa Jauhnya Kita dari Keadilan

3 September 2021
3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi terminal mojok

3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi

21 Agustus 2021
Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai terminal mojok.co

Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai

17 Agustus 2021
Pos Selanjutnya
Membayangkan Indonesian Wave Bangkit dan Mendunia seperti Hallyu

Membayangkan Indonesian Wave Bangkit dan Mendunia seperti Hallyu

Terpopuler Sepekan

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan Terminal Mojok

Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan?

21 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto
    by Ali Ma'ruf on 26 Mei 2022
  • Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan
    by Billy Soemawisastra on 26 Mei 2022
  • Adik Presiden Jokowi Resmi Dipersunting Ketua MK
    by Novita Rahmawati on 26 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In