• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tidak Bisa Jauh Dari Handphone Karena Pacar yang Posesif

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
10 Oktober 2019
A A
posesif

posesif

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya, saya ingin menjelaskan bahwa pengalaman memilukan ini sempat dialami juga dirasakan oleh salah satu teman baik saya (seorang wanita). Dia bercerita, pernah berpacaran dengan lelaki yang posesifnya betul-betul membuat kesal sampai ke ubun-ubun. Karena terlanjur sayang, ditambah rasa memaafkan yang terbilang tinggi, akhirnya mereka tetap menjalin hubungan hingga beberapa tahun lamanya.

Ya, namanya juga cinta, selain terkadang nggak ada logika, seringkali sulit dijelaskan lewat kata-kata, meski beberapa kali tersakiti. Bahkan beberapa orang tua terdahulu berkata, saking manisnya cinta, tai ayam pun seperti coklat. Saya enggan meng-iya-kan pernyataan tersebut karena belum pernah mencicipinya, sih. hehe

Teman saya bercerita, awal mula berpacaran rasanya tidak ada masalah berat yang dihadapi. Bagi saya wajar saja sih, namanya juga masih dalam suasana sama-sama kasmaran. Lagi mesra-mesranya, lucu-lucunya, dan sedang menjaga image satu sama lain. Semacam faking good, lah. Masih ingin dianggap baik dan melakukan sesuatu yang sekiranya memang terlihat dan dianggap baik. Setidaknya itu dirasakan pada semester awal berpacaran.

Lambat laun, sikap pacarnya berubah. Yang tadinya penyayang dan perhatian, seiring berjalannya waktu porsinya malah berlebihan dan cenderung posesif. Jika sedang tidak bersama, sedikit-sedikit bertanya sedang ada di mana, dengan siapa, lagi apa. Pertanyaan yang terus berulang selama hampir setiap hari. Awalnya menyenangkan karena merasa menjadi prioritas. Namun, semakin lama kok ya dirasa mengganggu.

Bagaimana tidak, jika teman saya sedikit saja terlambat membalas chat atau tidak menjawab telfon, langsung akan mendapat pertanyaan, “kamu emang lagi ngapain, sih? Kok lama balesnya?” Alih-alih perhatian, pertanyaan tersebut cenderung intimidatif bagi teman saya dan membuatnya tidak nyaman. Maksud teman saya sih, dia berhak dong me-time di rumah bersama dengan anggota keluarga lainnya. Memang, waktunya hanya untuk pacarnya? Kan nggak.

Sudah ada usaha dari teman saya untuk memberi tahu pacarnya secara perlahan bahwa, dia tidak nyaman diperlakukan seperti itu. Harus standby handphone setiap saat, ketika ada chat dan telfon masuk harus segera direspon, telat membalas sebentar saja dicurigai. Teman saya sampai mangkel sendiri dan berkata, “emangnya aku PIC atau operator apa, harus segera jawab. Telat jawab sedikit diomelin!”

Pacarnya pun selalu berdalih hal itu dilakukan sebagai wujud rasa sayang kepadanya. Ya, jawaban standar ketika ada masalah yang serupa, lah. Ditambah, dia selalu berjanji akan mengubah sifatnya yang over-posesif. Lha gimana, posesif saja terkesan tidak baik, ditambah ada kata over. Namun, janji hanyalah janji yang akhirnya urung ditepati. Seperti beberapa anggota dewan di badan pemerintahan gitu, lah.

Dari disampaikan secara baik-baik hingga diberi ketegasan pun pernah. Namun, pacarnya tak juga kunjung mengubah sifatnya yang over-posesif. Bahkan, salah satu temannya sempat berkata, “kamu baru pacaran aja dia posesifnya kayak gitu, gimana kalau nikah nanti?” Ya, meskipun begitu, dengan sifat pacarnya yang demikian menyebalkan, mereka berencana menikah. Itu kenapa, teman saya bersikeras untuk mengubah sifat pacarnya yang tidak baik—salah satunya posesif.

Sebab, teman saya masih yakin, pacarnya ini baik dan penyayang tapi seringkali disampaikan dengan cara yang salah. Sampai akhirnya, teman saya memberi ultimatum kepada pacarnya untuk segera menghilangkan sifatnya yang posesif. Tidak perlu dihilangkan sekaligus, secara perlahan pun tidak masalah.

Diceritakan teman saya, secara perlahan dia mulai membiasakan membalas chat dari pacarnya cukup lama untuk mengetes kesabaran dan juga mengurangi kecurigaannya. Sebab, tak jarang ditemui, salah satu akar permasalahan dari posesif ini adalah rasa curiga atau cemburu yang berlebihan. Awalnya memang berat dan sulit, sampai akhirnya, pacarnya bisa memahami bahwa me-time itu perlu. Apalagi teman saya sempat ditegur oleh kakaknya, “pegang handphone terus, waktu buat keluarganya mana?”. Jleb!

Meskipun begitu, teman saya akhirnya menikah karena sudah yakin dengan pilihannya tersebut. Lelaki yang tadinya over-posesif, seringkali curiga, juga pencemburu, perlahan telah mengubah sifatnya bahkan menghilangkan hal yang kurang baik dari dalam dirinya. Curiga dan cemburu sewajarnya, sayang semaksimalnya.

Harapan saya untuk dia dan beberapa orang yang merasakan kejadian serupa sih, semoga hubungannya langgeng seumur hidup dan saling membahagiakan. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dan mengubah dirinya menjadi sosok yang lebih baik, kan? Apalagi yang saya ceritakan dari awal adalah “teman seumur hidup” saya. (*)

BACA JUGA Dari Istana Negara Hingga Senayan: Mas Didi Kempot, Tolong Buat Lagu dari Tempat-Tempat Ini, Dong! atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2019 oleh

Tags: asmaraCintahandphonepacarposesif

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Plankton SpongeBob Squarepants Adalah Gambaran Gelap Masa Depan Umat Manusia yang Selalu Gagal Soal Cinta

Plankton “SpongeBob Squarepants” Adalah Gambaran Suram Masa Depan Kita yang Selalu Gagal Soal Cinta

5 Februari 2023
Cewek Pengin Punya Pacar yang Bermobil Itu Sah-sah Saja, Tak Perlu Dihakimi

Cewek Pengin Punya Pacar yang Bermobil Itu Sah-sah Saja, Tak Perlu Dihakimi

27 Desember 2022
Panduan Menerjemahkan Gombalan Maut dari Pacar Sendiri (Unsplash)

Panduan Menerjemahkan Gombalan Maut dari Pacar Sendiri

12 Desember 2022
Perjanjian Giyanti, Penyebab Orang Jogja Susah Menikahi Orang Solo

Perjanjian Giyanti, Penyebab Orang Jogja Susah Menikahi Orang Solo

10 November 2022
5 Alasan Putus Sama Pacar karena KKN (Unsplash.com)

5 Alasan Putus Sama Pacar karena KKN

28 September 2022
Terlatih Mengalami Penolakan, Cara Ampuh Mengatasi Badai Kehidupan

Terlatih Mengalami Penolakan, Cara Ampuh Mengatasi Badai Kehidupan

16 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sepak Bola Putri

Bangkitnya Sepak Bola Putri Indonesia

sosok

Sosok Tak Kasat Mata yang Menyukai Temanku dan Selalu Mengikuti Selama Satu Minggu

anak indigo

Rasanya Ngontrak Bareng Anak Indigo Bagian 2



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!