“The King: Eternal Monarch” adalah drama Korea yang mengangkat kisah fiksi tentang dua dunia, antara Republik Korea dan Kerajaan Korea. Awal nonton drakor ini, pasti para penggemar kebingungan, pasalnya episode 1 menampilkan Korea dalam bentuk negara kerajaan, namun tiba-tiba, setelah melewati pintu di hutan bambu, si penghianat Lee Lim berada di Korea dalam bentuk negara republik.
Awalnya saya pun mengira drakor ini pasti menggambarkan Korea di zaman dulu (bentuk kerajaan) dan zaman kemudian (bentuk republik). Namun, kalau mencermati keterangan tahunnya, kok sama ya? Ini maksudnya apa?
Nanti setelah Raja Lee Gun melewati pintu di hutan bambu, dan tiba-tiba sudah masuk di Korea bentuk republik, saya pun paham kalau ternyata drakor “The King: Eternal Monarch” menampilkan dua dunia paralel: Korea dalam bentuk negara kerajaan dan Korea dalam bentuk negara republik. Pintu di hutan bambu itu bukan pintu ke masa lalu, juga jelas bukan pintu ke mana saja milik Doraemon, melainkan pintu yang menghubungkan kedua dunia yang berjalan berbarengan itu.
Setelah paham dengan setting dua dunianya, saya jadi keingat Indonesia. Menurut saya cerita dunia lain itu Indonesia banget. Persisnya lagi, keberadaan dunia lain tak hanya di dalam jagat dunia drama Korea drakor ini. Indonesia juga punya banyak cerita dunia lain.Baiklah, saya jelasin dunia lain versi Indonesia. Eh, ini bukan cerita teori konspirasi, ya. Ini cerita masyarakat Indonesia, yang mana Indonesia punya leluhur-leluhur yang amat percaya dengan dunia roh plus amat percaya juga kalau dunia lain itu beneran ada. Jadi, kalau kamu percaya dunia lain, itu bukan karena kamu kurang pekerjaan lantas berteori konspirasi. Justru itu bisa jadi bukti bahwa kepercayaan lama itu masih diturunkan sampai ke generasimu.
Hanya saja, dalam versi cerita dunia lain Indonesia, orang-orang di dunia lain dari dunia ini bukan disebut manusia. Yaaa, biasanya disebut jin, makhluk halus, dan sebutan lainnya.
Misalnya, dalam “Babad Tanah Jawi” yang dikumpulkan W. L. Olthof, diceritakan kalau Pangeran Puger pernah bertemu dan bercakap-cakap dengan makhluk dari dunia lain yang dibayar Belanda untuk menyerang Raja Mataram waktu itu. Ternyata makhluk dunia lain bisa dibayar juga ya. Eh, Mataram yang dimaksud bukan Mataram kuno zaman Hindu-Buddha ya, namun Mataram zaman Islam.
Bahkan cerita yang paling terkenal, yang juga diceritakan dalam “Babab Tanah Jawi” Olhtof, ada cerita tentang ratu cantik penguasa Laut Selatan Jawa yang bernama Nyi Roro Kidul. Jadi, bukan hanya di Kerajaan Korea (dalam drakor “The King: Eternal Monarch”) yang punya politikus cantik, yakni si PM Korea Koo Seo-ryeong, di dunia lain Indonesia juga ada ratu cantik.
Di “Babad Tanah Jawi” juga diceritakan bahwa pendiri Kerajaan Mataram Islam mendapat bantuan dari kerajaan bawah lautnya Nyi Roro Kidul saat berperang. Bahkan, konon, si pangeran punya hubungan khusus dengan si ratu cantik penguasa Laut Selatan Jawa. Dan pangeran lah yang tahu pintu masuk ke dunia lain, di mana kerajaan Nyi Roro Kidul berada.
Ada lagi cerita dunia lain Indonesia. Di Sulawesi, ada cerita dunia lain yang sangat terkenal, cerita dari mulut ke mulut, tentang kerajaan dunia lain yang bernama Uwentira. Konon, Uwentira adalah kerajaan para jin yang berada di Sulawesi Tengah. Konon, kerajaan ini amat megah dengan bangunan-bangunan yang berlapis emas. Konon juga, terdapat pintu yang menghubungkan dunia paralel sehingga kalau melewati pintu itu, orang akan bisa masuk ke kerajaan Uwentira. Bahkan, konon, kadang ada masyarakat Uwentira yang juga berbaur dengan masyarakat di dunia ini. Mirip-mirip dengan Kerajaan Korea dan Republik Korea dalam drakor The King. Eh, ini kok banyak kononnya?
Di daerah saya, Mongondow, banyak juga cerita tentang dunia lain. Ada cerita di mana orang hilang dan masuk ke dalam dunia lain. Dan setelah ditemukan, mereka yang hilang itu bercerita telah melihat kehidupan orang-orang layaknya kehidupan dunia ini. Konon, mereka yang hilang itu adalah orang yang tanpa sengaja melewati pintu masuk ke dunia lain. Atau kadang juga disebut orang yang dibawa setan atau disembunyikan setan.
Banyak yang menganggap kalau dunia lain atau dunia paralel hanya konspirasi layaknya Bumi bulat dan Bumi datar. Ada juga yang menganggap kalau itu cuma mitos. Saya sendiri percaya dunia lain ada, mungkin pengaruh banyak mendengarkan cerita dunia lain yang sifatnya turun-temurun dalam masyarakat Indonesia. Lagian, cerita-cerita demikian sebenarnya merupakan kekayaan tradisi bercerita masyarakat Indonesia yang juga perlu untuk dilestarikan.
BACA JUGA Saatnya Menulis Sejarah Korupsi di Daerah dan tulisan Moh. Rivaldi Abdul lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.