Saya bersama beberapa warga desa lainnya mencoba usaha baru. Kami mencoba ternak lele demi mendapatkan pemasukan tambahan. Tapi kini, kami, lebih tepatnya saya, merasakan penderitaan yang tidak akan dirasakan oleh mereka yang tinggal di perumahan.
Udara desa yang dulu segar, kini terasa menyiksa. Jadi keluarga saya membuat sebuah kolam lele di samping rumah. Tepatnya di samping kamar saya karena di sana ada lahan kosong.
Saya pernah membaca artikel di Terminal Mojok tentang “Penderitaan Punya Rumah Dekat Kandang Kambing dan Sapi yang Nggak Bakal Dipahami Warga Perumahan”. Merasa senasib, saya jadi tertarik ikut membahas mengenai penderitaan yang sama setelah mencoba ternak lele.
Daftar Isi
Kurang info sebelum ternak lele, menanggung risiko bau busuk yang menyengat
Sebelum mulai ternak lele, saya membuat sebuah kesalahan. Jadi, saya tidak lebih dulu mencari informasi terkait batas aman meletakkan kolam dari rumah. Saya menanggung akibatnya. Bau busuk yang sangat menyengat selalu mampir di hidung karena kolam berdempetan dengan rumah.
Saya merasakan dampak dari kurangnya informasi sebelum ternak lele. Misalnya, bau busuk kolam pasti ganggu tidur saya. Setiap malam, saya harus mencium bau busuk dan menutup hidung dengan selimut.
Akibatnya, saya jadi susah tidur. Tak jarang, karena kesal, saya menguras dan mengganti air kolam agar saat malam hari saya bisa tertidur nyenyak dan tidak mencium aroma tidak sedap.
Malu pada tamu yang berkunjung
Bagian yang paling menyebalkan adalah ketika kedatangan tamu. Ketika bau busuk dari kolam masuk, para tamu pasti menutup hidung. Setelah itu, saya harus menjelaskan asal dari bau busuk itu. Tentu dengan menahan rasa malu. Apalagi ketika saya sudah menghidangkan makanan dan minuman. Nafsu pasti akan berkurang.
Makanya, semenjak ternak lele, rasanya saya jadi tidak ingin kedatangan tamu. Jadi, ketika teman mau datang, saya sering berbohong dengan bilang lagi nggak di rumah. Kalau terpaksa harus ketemu, saya memilih tempat lain yang jauh dari rumah.
Suara berisik ketika lele besar makan lele kecil
Sebelumnya, saya perlu menegaskan bahwa saya sangat suka makan ikan ini. Namun, meski sangat suka, nyatanya pengetahuan saya tentang ikan ini masih sangat kurang justru setelah memulai ternak lele. Salah satunya, saya baru tahu kalau ikan ini ternyata kanibal.
Saya benar-benar kaget ketika mendengar suara “glodak glodek” air. Lama-lama kok suara itu semakin kencang. Ketika menghampiri kolam lele, saya melihat lele besar memakan lele kecil. Peristiwa itu bikin saya trauma dan tidak ingin lagi makan lele.
Saya jadi menyimpulkan 2 hal. Pertama, jadi nggak tega untuk makan karena kasihan. Kedua, nggak mau makan karena mereka kanibal. Setelah bertanya ke beberapa teman, ternyata mereka mengalami hal yang sama. Sudah begitu ditambah bau busuk yang menjadi derita tersendiri.
Sekian tulisan saya. Semoga pembaca mendapat informasi tambahan jika ingin ternak lele. Pokoknya, jangan di dekat rumah. Itu saja dulu.
Penulis: Nurul Khofifatul Molika
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Ternak Lele Pemula Tidak Semudah dan Seindah Video Tutorial
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.