ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Teori-teori yang Menjawab Misteri Hari Minggu Berlalu Lebih Cepat

Taufik oleh Taufik
20 Oktober 2020
A A
minggu lebih cepat tiba-tiba senin mojok

minggu lebih cepat tiba-tiba senin mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Baru juga membuka Twitter, saya langsung fokus ke salah satu twit teman saya. Kira-kira begini bunyi twitnya, “Masih menjadi misteri, kenapa hari Minggu serasa lebih cepat ya? Besok sudah Senin lagi.” Sebuah ungkapan, entah kekesalan atau benar rasa penasaran mengenai perhitungan waktu pada hari Minggu itu sendiri.

Pertanyaan itu seakan menjadi serangan psikis kepada siapa saja yang membacanya. Saya termasuk di dalamnya. Saya mulai mengingat-ingat lagi semua yang saya lakukan sepanjang hari Minggu. Apa iya begitu? Bangun pagi, masak, nyuci. Lalu kemudian tidak terasa waktu sudah siang aja. Kumandang adzan Dzuhur terdengar, sholat lalu tidur sebentar, bangun-bangun sudah waktunya Ashar. Saya langsung kaget, memang benar ternyata.

Saya berusaha membandingkan dengan apa yang saya alami di hari lain. Sabtu misalnya. Semua agenda yang saya sebutkan di atas memang tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang saya lakukan saat minggu. Hampir semuanya juga seringkali saya lakukan di hari Sabtu. Bahkan kadang, nyuci pakaian justru saya lakukan saat Sabtu. Tapi, tetap saja perasaan tidak wajar, Sabtu berlangsung lebih lama dari hari Minggu itu dan itu no debat.

Pencarian saya terkait pertanyaan, “mengapa hari Minggu terasa lebih cepat dari hari-hari yang lain” belum berakhir. Apalagi ditambah kenyataan bahwa sejauh penelusuran, belum ada jawaban, rasa penasaran semakin membuncah. Lalu sampailah saya pada beberapa teori yang menurut saya bisa sedikit menjelaskan dengan pertanyaan mengenai perbandingan hari Minggu berlalu lebih cepat dari hari-hari lain dalam sepekan. 

#1 Teori relativitas waktu

Teori relativitas sendiri sederhananya, membandingkan dua kejadian menggunakan perumpamaan satu garis waktu. Semisal saja perumpamaan jarak tempuh perjalanan dengan cara jalan kaki dibandingkan mengendarai sepeda motor namun dalam kurun waktu dua jam. Atau kalau mau ambil perbandingan yang sekiranya bisa lebih dimengerti anak gahol jaman sekarang, membandingkan dua kejadian, duduk dengan pacar selama dua jam dibandingkan kamu yang jomblo menyaksikan orang pacaran tersebut selama dua jam. Itu akan sangat nyesek. Berani taruhan!??

Berangkat dari perumpamaan teori relativitas itu, saya sedikit menemukan jalan terang. Kenapa hari Minggu terasa berlalu sangat cepat mulai terkuak misterinya. Minggu menjadi sangat cepat karena itu berlalu seperti kita meletakan tangan di kompor yang sedang menyala. Lain halnya dengan hari Senin sampai Sabtu yang kita menganggapnya seperti sedang berkencan dengan pacar.

Tapi, pada teori relativitas ini, ada sebagian kelompok yang seharusnya menjadi pengecualian. Mereka adalah orang-orang nganggur yang kerjaannya mangan-turu-nelek. Kelompok ini bisa kita anggap adalah yang paling objektif mengenai penghitungan waktu dalam sehari. Sehingga mereka akan menganggap setiap hari sama saja.

Dalam perspektif lain, ada orang yang mengambil sudut pandang yang lumayan mirip namun diberi nama yang berbeda. Teori itu bernama Holiday Paradox.

Kira-kira begini penjelasannya, Anda melakukan sesuatu hal yang menyenangkan dan merasa waktu berlalu begitu cepat. Berbeda dengan saat Anda melakukan/mengalami hal yang kurang menyenangkan buat anda, dan itu rasanya waktu berlalu selambat-lambatnya. 

#2 Teori waktu keroyokan 

Mari kita bayangkan kondisi ketika dalam duel, dengan tingkatan ilmu sama tapi dalam kondisi satu lawan beberapa orang yang masing-masing punya ilmu setara dengan satu lawan tersebut. Sebelum berakhir pertarungan, kita sudah bisa menebak siapa pemenang duel atau lebih tepat disebut keroyokan tersebut.

Sejalan dengan perumpamaan tersebut, kita tidak menyadari bahwa kita sedang membandingkan satu hari Minggu yang punya jumlah waktu 24 jam, dibandingkan dengan senin sampai Sabtu dalam hitungan yang jam untuk satu harinya. Dalam kondisi ini sudah bisa kita tebak hari apa yang akan menang. Namanya aja keroyokan. Senin sampai sabtu ya pasti menang lah.

Tapi, kan sebenarnya waktu tidak bisa melakukan aksi keroyokan ini? jadinya yang bikin persepsi “dikeroyok” ini ya kita kita juga kan? Hahaha.

#3 Agenda yang telah disiapkan

Waktu 24 jam yang berlalu pada hari Minggu adalah serangkaian waktu yang sejak sepekan sudah kita tunggu. Bukan apa-apa. Siapa sih yang tidak mau segera berlibur pada akhir pekan? Nah, ada sebuah kondisi yang mengibaratkan menunggu hari Minggu menjadi lama, terutama ketika masuk hari-hari krusial macam Rabu atau Kamis.

Berbeda dengan hari Minggu, yang bahkan sebelum masuk hari itu, kita sudah punya planning a sampai z, walau kadang tidak ada yang terealisasi karena tidur menjadi menu utama saat hari minggu tiba.

Udah capek-capek ditungguin sambil mikirin banyak hal untuk dilakukan, eh kok pas tiba Minggu malah ketiduran sampe jam 12 siang. Nggak ada akhlak banget.

BACA JUGA Sebagai Anak Kampung yang Kuliah, Saya Dianggap Master of Everything dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

—

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2020 oleh

Tags: mingguseninWaktu
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

6 Cara Menyiasati Monday Blues, Bebas Penat di Senin Pagi Mojok.co

6 Cara Menyiasati Monday Blues, Bebas Penat di Senin Pagi 

30 November 2024
waktu

Waktu Hanyalah Sebuah Persepsi

15 Mei 2019
Hal-hal yang Akan Saya Lakukan kalau Saya Tahu Kapan Saya Mati

Hal-hal yang Akan Saya Lakukan kalau Saya Tahu Kapan Saya Mati

8 November 2022
keberulangan waktu

Hati-hati Keberulangan adalah Ujian Bagi Manusia

8 Mei 2019
razia gerbang sekolah mojok

8 Hal yang Biasanya Sering Kena Razia di Sekolah

1 Agustus 2020
Berdamai dengan Tetangga yang Merenovasi Rumah di Hari Minggu

Berdamai dengan Tetangga yang Renovasi Rumah di Hari Minggu

26 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sepak Bola dan Sihir Adalah Kolaborasi yang Erat Tak Terbantahkan terminal mojok.co

Membangun Stadion Berkapasitas Raksasa di Indonesia Sungguh Terasa Sia-sia

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa terminal mojok.co

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa

isi bahan bakar kendaraan mojok

Menggoyang Kendaraan Saat Isi Bahan Bakar Itu Berbahaya dan Nggak Berguna, Bos!

Terpopuler Sepekan

Araya dan Sulfat, Dua Daerah di Malang yang Sebaiknya Dihindari Calon Maba yang Cari Kos

Araya dan Sulfat, Dua Daerah di Malang yang Sebaiknya Dihindari Calon Maba yang Cari Kos

8 Juni 2025
Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks Kebingungan, Kebanyakan Tawaran Tambahan dan Penamaan Ukuran Minuman yang Aneh. Bikin Kapok! Mojok.co

Kebingungan Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks, Kebanyakan Penawaran dan Istilah Aneh

12 Juni 2025
Janji Jiwa, Raja Kopi Kekinian yang Mulai Ditinggalkan karena Tak Lagi Konsisten

Janji Jiwa, Raja Kopi Kekinian yang Mulai Ditinggalkan karena Tak Lagi Konsisten

10 Juni 2025
4 Menu Mie Gacoan yang Rasanya Gagal, Jangan Dibeli kalau Nggak Mau Menyesal seperti Saya

4 Menu Mie Gacoan yang Rasanya Gagal, Jangan Dibeli kalau Nggak Mau Menyesal seperti Saya

12 Juni 2025
Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

11 Juni 2025
Usaha Toko Sembako di Desa Bikin Boncos. Jam Buka Menyesuaikan Teriakan Tetangga, Saldo ATM Nggak Bertambah pula

Usaha Toko Sembako di Desa Bikin Boncos. Jam Buka Menyesuaikan Teriakan Tetangga, Saldo ATM Nggak Bertambah pula

11 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air
  • Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo
  • 14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran
  • Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan
  • Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun
  • Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.