Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers

Cepi Komara oleh Cepi Komara
22 Januari 2021
A A
Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers terminal mojok.co

Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai salah satu dari tim penulis skenario program-program Mega Kreasi Film untuk Program Pintu Berkah, Kisah Nyata, dan Suara Hati Istri, saya nggak begitu kaget ketika naskah Kisah Nyata Indosiar yang saya tulis berjudul, Bagaimana Menyadarkan Istriku yang Terlalu Terobsesi K-Pop, itu viral dan jadi bahan perjulidan netizen di medsos.

Bagi saya, bahkan mungkin Indosiar sendiri, ini adalah sebuah keuntungan di mana pemirsa khususnya anak-anak K-Popers pada melek karena ada program bernama Kisah Nyata Indosiar. Mungkin juga kamu-kamu yang masuk kaum, “Gue nggak pernah nonton TV,” mendadak penasaran untuk menonton bahkan download dan install Video.com.

Terlalu banyak mendengar orang menyumpahi program TV membuat saya tergerak sebagai penulis program TV yang pernah bekerja di Trans TV selama 4 tahun.

Saya sama sekali nggak baper apalagi marah dengan banyak hujatan netizen, tapi sayang banget banyak yang salah sasaran menghujatnya. Kebanyakan menghujat property yang kayak DVD bajakan, menghujat rambut pemainnya yang dibilang nggak ada mirip-miripnya. Padahal sekalipun FTV itu dimainkan sekelas Reza Rahadian, tetep bakal dihujat nggak mirip juga.

Hal yang sangat disesalkan, ada netizen penghujat udah mulai menyerang media sosialnya para pemain FTV ini: Lucky Hakim sampai menonaktifkan komentarnya dan Puy Brahmantya sampai diteror dengan ucapan yang sangat nggak manusiawi. Ia disebut calon penghuni neraka, jablay, sampai mendoakan anak-anaknya mati. Begini banget, ya, moral penonton tipikal ini, melupakan rasa empati dan jadi nggak manusiawi hanya karena nggak suka sama tayangannya atau nggak suka nama idola mereka disebut-sebut.

Saya membuat naskah ini benar-benar no hurt feelings. Saya hanya ingin netizen bisa lebih bijaksana dalam berkomentar dan menilai sesuatu dengan nggak grasa-grusu. Supaya nggak ada lagi artis Korea semacam Han So Hee dihina netizen karena berperan sebagai Da Kyoung yang pelakor di The World Of The Married. Ataupun nggak ada lagi Puy-puy Brahmantya lain yang disebut jablay, calon penghuni neraka, dan anak-anaknya didoakan cepat mati. Hanya karena penontonnya nggak bisa membedakan antara artis dan peran yang dimainkan.

Di Facebook, Twitter, dan bahkan chat pribadi pun, saya menerima protes. Sampai istri tetangga yang K-Popers juga ada yang tak terima dengan tayangan itu. Dan sekali lagi, saya bingung. Kalau dari segi cerita, memangnya apa yang salah?

Setiap program punya “pakem” atau formula. Seperti Suara Hati Istri, pakemnya harus ada poligami dan istrinya harus terus menangis. Pintu Berkah, pakemnya harus berpremis zero to hero. Program apa pun semuanya punya pakemnya, begitu juga Kisah Nyata Indosiar. Drama rumah tangga suami-istri, pakemnya harus ada perselingkuhan, tapi nggak boleh sampai poligami.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau di Tanah Sunda, Banyak Orang Ngomong Pakai Dialog ala FTV

Soal property DVD, itu permasalahan di eksekusi, bukan di skenario. Soal menghina K-Pop, apa ada dialog yang menyebutkan spesifik bahwa K-Pop jelek? Soal pemain yang nggak mirip? Apa mereka mengharapkan seorang tokoh jadi semirip mungkin ala scene-scene dalam film Mission Impossible? Atau yang sangat mendekati kayak Reza Rahadian meng-impersonate tokoh-tokoh besar seperti Habibie? Soal eksekusi pun, ketika si tokoh menyebut member boyband grup Idol yang disebutkan Kim Taehyung terus yang muncul Kim Namjoon, apa itu dosa penulis?

Jangankan memahami apa eksekusi dan skenario, kadang yang komen juga nggak tau perbedaan sutradara dan penulis. Dipikir semua sutradara itu penulis, sampai-sampai banyak yang komen, “Pak Sut nggak ada ide lagi,” atau, “Pak Sut, tolong bikin cerita yang masuk akal!” berseliweran di komen hujatan “netizen-netizen cerdas” itu.

Saya nggak benci K-Pop, bahkan awal-awal muncul hallyu wave ketika Wonder Girls, 2 NE 1, dan Girls Generation, saya dengarkan. Saya hanya mendengarkan Girlband karena kebetulan saya cowok. Drakor-drakornya apalagi. Dari zaman Full House sampai Start Up saya ikut dalam euphoria itu. Saya tonton dari awal sampai habis. Itu yang komen-komen jahat program Kisah Nyata, nonton dari awal sampai akhir nggak, ya? Kalau iya, makasih.

Saya menganggap dengan membawa K-Pop ke dalam Kisah Nyata Indosiar justru sebuah terobosan yang out of the box. Supaya pemirsa setia kami merasa lebih fresh dan ceritanya nggak itu-itu aja. Saya lebih mementingkan para pemirsa yang didominasi emak-emak daripada netizen-netizen remaja yang sama sekali nggak pernah nonton TV Channel Indonesia. Pasalnya, hidup saya penghasilannya dari sejak zaman kerja di TV adalah dari iklan. Sulit dimungkiri bahwa para emak adalah kontributor pemirsa terbesar pada televisi.

Iklan ada dari program yang panjang umurnya. Sebuah program berumur panjang kalau rating tinggi, dan rating bisa tinggi kalau banyak yang menonton. Karya yang saya buat itu adalah salah satu cara memperpanjang umur program. nggak jauh beda dengan generasi sekarang yang mendapatkan uang dari adsense dengan jadi YouTuber. Maka, episode ini adalah salah satu terobosan yang faktanya disukai Indosiar gegara viral.

Penggiringan anak K-Pop jadi berdampak negatif karena tayangan Kisah Nyata ini, sama sekali tidak benar. Lantaran yang saya mainkan adalah peran antagonis sebagai pemain utama yang mendominasi. Ketika pemain antagonis mendominasi dan mengidolakan sesuatu secara berlebihan kemudian dia berbuat hal negatif, itu berarti tak mewakili keseluruhan

Kenapa orang yang suka K-Pop harus orang-orang baik? Jadi anak K-Pop itu malaikat? Yang semua fansnya rajin menabung, suka donasi, dan nggak menyusahkan orang tua? Siapa yang bisa menjamin bahwa semua (tanpa terkecuali) anak K-Pop baik? Baik dan jahat orang nggak bisa dinilai dari idolanya, tapi dari perilakunya.

Kemudian kalau ditanya pesan moral? Ada yang bilang cerita ini aneh, nggak ada pesan moralnya. Halooo, kamu nggak nonton dari awal sampai akhir? Apa pesan moral harus ditulis jadi tulisan di closing title saking nggak pahamnya harus mengambil hikmah dari sebuah tayangan? Kalau memang pengin banyak nonton pesan moral, yang full bener-bener pesan moral, saran saya jangan nonton FTV drama rumah tangga. Mendingan Anda nonton Kick Andy. Jangan-jangan Kick Andy juga nggak tau, Hyung? 

BACA JUGA Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2021 oleh

Tags: FTVindosiarkisah nyataSinetron
Cepi Komara

Cepi Komara

Novelis, Penulis Skenario FTV & Sinetron, Blogger, dan Vlogger.

ArtikelTerkait

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV Terminal Mojok

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV

16 Januari 2023
Klarifikasi dari Fizi Perihal Khilaf dan Sengketa dengan Upin Ipin Manusia Paling Kreatif itu ya Penulis Skenario Sinetron, lah

Manusia Paling Kreatif itu ya Penulis Skenario Sinetron, lah

25 April 2020
5 Alasan Penonton Sinetron Adalah Kelompok Marjinal yang Perlu Dibantu terminal mojok.co

Penonton Sinetron, Sebenar-benarnya Kelompok Marjinal

30 November 2020
Saya Ngobrol Serius dengan Emak Kenapa Bisa Kecanduan Banget sama Sinetron terminal mojok.co

Saya Ngobrol Serius dengan Emak Kenapa Bisa Kecanduan Banget sama Sinetron

6 November 2020
8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z jawa

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau di Tanah Sunda, Banyak Orang Ngomong Pakai Dialog ala FTV

8 Juli 2024
Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis abdel temon bukan superstar satpam muklis mojok.co

Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis

7 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.