ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tak Hanya Folk dan Senja, Kini Kopi Juga Identik dengan Metalhead

Nanda Naradhipa oleh Nanda Naradhipa
4 Januari 2021
A A
metalhead waiter tiran kopi biji kopi mojok

waiter tiran kopi biji kopi mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kopi-senja-kopi-senja-maag merupakan celetukan yang udah nggak asing lagi di telinga pemuda pemudi di seluruh Indonesia. Beberapa tahun terakhir, kopi dan senja ini bak sepasang remaja yang tengah dimabuk asmara: melebur menjadi sebuah kesatuan yang sulit dipisahkan satu sama lain. Terlebih, hubungan keduanya itu kerap diromantisasi oleh musisi-musisi indie-folk tanah air. Akan tetapi, di belahan bumi lainnya, romantisasi kopi justru dilakukan oleh para musisi metalhead. Yha, meskipun tanpa iming-iming senja.

Misalnya saja band rock ‘70-an asal Amerika, Kiss. Band yang diinisiasi oleh Gene Simmons, Paul Stanley, Peter Criss, dan Ace Frehley itu akan segera merilis kopinya sendiri 2021 mendatang. Hal itu diumumkan melalui akun Instagram resmi Dead Sled Coffee—perusahaan kopi independen yang bermitra dengan Kiss—pada Senin (21/12).

Tak jauh sebelum Kiss mengumumkan produk kopinya, band kenamaan Amerika lainnya, Lamb Of God, via akun Instagram @lambofgodcoffee, juga baru saja merilis signature coffee keduanya yang berjudul “Overlord Dark Roast”. Sebelumnya, band yang pernah tampil di Stadion Gelora Bung Karno dalam helatan Hammersonic 2015 itu sukses dengan signature coffee pertamanya, “Memento Mori”, yang dirilis pada pertengahan 2020. Ide merilis produk kopi itu tercetus dari sang gitaris, Willie Adler, yang memang hobinya nge-roasting biji kopi secara do-it-yourself. Selain itu, band metal asal Virginia itu memang suka mengeksplor coffee shop di setiap tempat baru setiap kali mereka tur dunia.

Tapi, kopi bukan ”anak kemaren sore senja” di skena musik cadas. Pada 2015, band yang pernah menemani masa-masa remaja para generasi Z, Green Day, lebih dahulu melebarkan sayapnya di industri kopi dengan nama brand Oakland Coffee. Namun, duo Billie Joe Armstrong dan Mike Dirnt itu nggak merilis kopinya sebagai merchandise band, melainkan sebagai personal. Akan tetapi, mereka tetap saja membawa idealisme Green Day pada produk kopinya: menjual biji kopi organik dengan kemasan compostable alias bisa didaur ulang. Sebuah langkah yang benar-benar senada dengan Green Day yang sering berkampanye tentang lingkungan melalui lagu-lagunya. Yha, nggak heran, sih, namanya aja Green Day!

Selain itu, Kirk Hammett, juga pernah merilis produk kopinya sendiri. Gitaris Metallica itu menggandeng KHDK Electronics, perusahaan pedal gitar miliknya, dengan Dark Matter Coffe, perusahaan kopi asal Chicago. Produknya itu dirilis pada tahun 2017 dengan nama Ghoul Screamer, nama yang sama dengan signature pedal miliknya.

Jika ditilik secara geografis, memang hubungan kopi dan metalhead seperti yang telah dijabarkan di atas agaknya cuma di Amerika Serikat saja. Tapi, nama-nama musisi asal negeri Paman Sam itu tentunya memiliki popularitas di level internasional, terkhusus di Indonesia. Bahkan, kayaknya udah hampir semua orang pernah denger nama Metallica, tak hanya metalhead saja. Terlebih, Presiden negara ini aja fans berat salah satu band dari “The Big Four Thrash Metal” itu. Kalau pun ada yang nggak tau Metallica, tapi kalo denger intro “Enter Sandman” atau “Nothing Else Matters”, saya sangat yakin telinga mereka udah cukup akrab dengan hentakan-hentakan gitar yang lahir dari jari-jemari Kirk Hammett itu.

Selain itu, berdasar pandangan filosofis abal-abal saya, agaknya akan lebih masuk akal jika kopi itu diindetikan dengan musik metal, atau bahkan punk. Sebab, selain keduanya sama-sama memiliki citra berwarna hitam dan karakter yang heavy, kopi dan musik metal juga sama-sama mengandung trinitas bitter, sweet, and acid. Di sisi lain, senja, dari warnanya saja sudah fana merah jambu: Di depan teras rumah~ Lalu, indie-folk, suara petikan gitarnya pun sangat jauh dari kata heavy—ya kali gitar akustik dipakein efek overdrive atau metalzone.

Namun, pandangan saya itu tentunya sangat tidak berbobot. Pada hakikatnya, tetap saja jika menikmati kopi itu merupakan hak semua bangsa. Pun dengan menikmati musik; entah itu metal, punk, atau indie-folk dengan iming-iming senjanya. Kopi dan senja, atau kopi dan metalhead, yang terpentingnya adalah esensi dari semua itu: ngopi dan bersantai menikmati pahitnya hidup. Maka, mari bersantailah sejenak. Hidup ini cuma sekali, sayang sekali kalo nggak banyak-banyak ngopi.

BACA JUGA Serigala Terakhir The Series: Film Aksi yang Malah Lebih Mirip Sinetron! dan tulisan Nanda Naradhipa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Januari 2021 oleh

Tags: IndieKopimetalheadMetallica
Nanda Naradhipa

Nanda Naradhipa

Bocah Kampung Leuweung Gunung.

ArtikelTerkait

Soal Selera Musik, Kita Adalah Korban Dikotomi Media

Soal Selera Musik, Kita Adalah Korban Dikotomi Media

27 Februari 2020
musik indie

Mengkritisi Anak Indie yang Tidak Tahu Arti Musik Indie

13 Agustus 2019
Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja Mojok.co

Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja

30 Juni 2024
29 Istilah Soal Kopi yang Sering Muncul di Coffee Shop terminal mojok.co

29 Istilah Soal Kopi yang Sering Muncul di Coffee Shop

13 Februari 2022
royalti lagu moshpit rock pop punk mojok

Begitu Menyedihkannya Album Pop Punk Tahun Ini

12 November 2020
Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Kejantanan Seseorang terminal mojok.co

Menjawab Apakah Harga Kopi Mahal Itu Sepadan

14 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

3 Hal yang Bisa Bikin Manchester United Gagal Juara

frieza dragon ball son goku mojok

Frieza, Gambaran Sempurna Pemimpin Dunia Modern

merlion madiun mojok

Patung Merlion di Madiun Nggak Perlu Digugat karena Orang Kampung pun Berhak Bahagia

Terpopuler Sepekan

Sinar Jaya & Juragan 99 Terbaik, Harga KA Eksekutif Makin Gila (Unsplash)

Tiket Kereta Semakin Mencekik, Sleeper Bus Sinar Jaya dan Juragan 99 Menyelamatkan Kewarasan Isi Dompet para Pekerja

11 Juni 2025
Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks Kebingungan, Kebanyakan Tawaran Tambahan dan Penamaan Ukuran Minuman yang Aneh. Bikin Kapok! Mojok.co

Kebingungan Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks, Kebanyakan Penawaran dan Istilah Aneh

12 Juni 2025
Penderitaan Tinggal di Rumah yang Dekat dengan Kandang Ayam Potong, Makan Tak Pernah Nikmat, dan Malu pada Tamu yang Berkunjung

Penderitaan Tinggal di Rumah yang Dekat dengan Kandang Ayam Potong, Makan Tak Pernah Nikmat, dan Malu pada Tamu yang Berkunjung

7 Juni 2025
Sidoarjo Perlakukan Anak Muda seperti Pengemis Kerja (Unsplash)

Ketika Disnaker Sidoarjo Memperlakukan Anak Muda seperti Pengemis Kerja Padahal Pemerintah Gagal Menyediakan Lapangan kerja bagi Anak Muda

7 Juni 2025
Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

10 Juni 2025
Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya Mojok.co

Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya

9 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo
  • 14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran
  • Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan
  • Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun
  • Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo
  • Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.