ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Patung Merlion di Madiun Nggak Perlu Digugat karena Orang Kampung pun Berhak Bahagia

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
4 Januari 2021
A A
merlion madiun mojok

merlion madiun mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Keberadaan patung Merlion di Madiun yang identik dengan negara Singapura diributkan oleh netizen seusai peresmian oleh Bupati Madiun akhir Desember lalu. Seperti biasa, netizen yang serba pintar dan multitalenta lintas bidang ilmu dunia, mempertanyakan mengapa justru ikon negara luar yang dibuat sebagai patung di Madiun. Bukan misalnya hal-hal yang berakar sejarah dan tradisional, misalnya pecel, brem, atau patung pahlawan G30S PKI.

Mereka yang pada protes ini jelas bukan orang Madiun sepertinya. Saya meskipun bukan orang Madiun, setiap akhir pekan selalu pulang kampung ke Magetan tempat mertua saya. Paling tidak, pendapat saya lebih otoritatif dalam urusan berkomentar tentang Madiun, ketimbang para netizen yang sok-sokan menjunjung tinggi sejarah itu. Mereka nggak tahu saja kalau Madiun itu ibarat Yogyakarta-nya orang Klaten.

Sebelum pandemi dulu, saya dan keluarga istri berkali-kali menjadikan Madiun sebagai destinasi wisata utama. Dan bukan hanya keluarga kami saja, puluhan hingga ratusan kepala keluarga lain di Magetan serta daerah satelit sekitar Madiun, juga menggantungkan harapan tinggi kepada Madiun demi menjaga kewarasan atas hiruk pikuk masalah senin sampai sabtu. Jadi, olokan yang mendiskreditkan Madiun sedikit banyak juga bikin kami geram.

Para netizen yang protes soal patung Merlion di Madiun itu, saya yakin belum pernah berkunjung sekalipun ke Madiun. Mereka tentunya juga nggak tahu kalau Madiun itu sama sekali bukan Yogyakarta, artinya turis yang sengaja berlibur ke Madiun pastilah merupakan wisatawan lokal. Atau kalaupun mereka horang kaya yang sering ke Singapura beneran, paling tidak alasan mereka ke Madiun karena memang memiliki sanak saudara di rumah produksi kereta api itu.

Orang-orang yang nyinyir soal patung Merlion di Madiun juga pasti belum tahu soal keberadaan “Jalan Malioboro” di daerah asal pecel dan rujak petis ini. Sebagai informasi, pada awal 2020 yang lalu, pemkot Madiun melakukan terobosan amazing dengan memperlebar trotoar di jalan pahlawan yang berada di tengah kota, disulap dengan berbagai hiasan dan material yang mirip sekali, kalau tidak mau dibilang persis dengan Jalan Malioboro di Jogja.

Hal tersebut kan berarti menunjukkan keseriusan Pemkot dalam bersolek dan menghadapi pandemi yang memang dipastikan memukul jatuh geliat pariwisata di Madiun. Mbok ya o, para penggunjing media sosial itu menghargai perasaan bapak ibu pejabat pemkot Madiun, bukannya malah bikin gaduh soal patung Merlion. Kemarin, menjelang akhir 2020 yang penuh harapan, upaya menggenjot kembali perekonomian lewat peresmian patung singa, eh malah jadi bumerang tak terduga.

Bukannya publisitas positif yang didapat, malah berita-berita negatif yang bikin sambat. Saya sih tentu saja membela Madiun dong, di sanalah sumber pecahnya keriangan keluarga dengan segala modernitas yang tidak dimiliki Magetan. Di Madiun ada SunCity (semacam waterboom dengan fasilitas lengkap), ada bioskop, Matahari, pizza, Yoshinoya, McD, KFC, dan beragam jaringan resto mahal yang turah-turah cabangnya di Jogja sana.

Para perundung Madiun di sosial media itu tentu tidak pernah merasakan hidup di kota satelit seperti keluarga istri saya. Atau pengalaman saya dan kawan-kawan desa lahir dan besar di Pemalang yang mengharuskan kami menempuh lebih dari 40 kilometer ke kota dengan peradaban modern terdekat, Tegal, demi merasakan Gramedia dan lengkapnya volume komik Detective Conan di sana.

Bukan kok punya mentalitas inferiority complex, tetapi setidaknya biarkan kami para warga desa ini hidup tenang dan nyaman mengunggah foto bersama patung Merlion dari “Singapura”. Toh unggahan semacam itu sama sekali nggak akan mengganggu ketertiban dunia siber. Justru olok-olokan dan nyinyiran kalian para netizen yang nggak ada akhlak selalu mengganggu kebahagiaan kami-kami yang hidup di kota dan kabupaten antah berantah.

Saya selalu sepakat dengan apa yang Pandji Pragiwaksono katakan soal filosofi komedi, tidak ada komedi yang receh, atau high class, atau cerdas seperti yang disematkan pada stand up comedy di masa awal perkembangannya. Kalau sebuah komedi lucu ya lucu aja. Sama halnya dengan kebahagiaan, tidak ada kebahagiaan yang sepele, atau malahan kebahagiaan sultan yang we can’t relate at all. Kalau kita bahagia ya bahagia aja. Sama kayak perusahaan yang didirikan Marchella FP, PT Kebahagiaan Itu Sederhana.

Jadi, kalau orang Madiun bahagia dengan berfoto bersama patung Merlion, ya biarkan mereka bahagia, kita semua punya jatah bahagia masing-masing. Kalau situ justru galau melihat orang Madiun bahagia, ya mungkin saja jatah kebahagiaan dari Tuhan memang sudah kering, habis. Makanya jangan kepalang boros ngetawain orang kampung, bisa kualat.

BACA JUGA Eren dalam ‘Attack on Titan’ Tidak Abuse of Power, Dia Hanya Menjalankan Keniscayaan Nubuat dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Januari 2021 oleh

Tags: madiunmerlionpariwisata
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Overweight demi ibadah dan kemaslahatan umat.

ArtikelTerkait

Resort and Beach Club Gunungkidul: Raffi Ahmad (Semakin) Kaya, Warga Setempat (Tetap) Merana Mojok.co

Resort and Beach Club Gunungkidul: Raffi Ahmad (Semakin) Kaya, Warga Setempat (Tetap) Merana

27 Desember 2023
3 Alasan Orang Wonosobo Malas Berwisata ke Dieng Mojok.co

Ironi Wonosobo: Pemerintah Gencar Promosi Wisata, tapi Warga Tetap Miris Hidupnya

11 Februari 2025
Mimpi Mahasiswa Jogja Asli Madiun yang Merintis Usaha Sambel Pecel: Setidaknya Setara Rendang

Mimpi Mahasiswa Jogja Asli Madiun yang Merintis Usaha Sambel Pecel: Setidaknya Setara Rendang

22 Juli 2024

Membayangkan Indonesian Wave Bangkit dan Mendunia seperti Hallyu

21 Juni 2021
Bagi Orang Madiun, Pecel Tumpang Adalah Inovasi yang Sesat terminal mojok.co

Hilangnya Cita Rasa Pecel Madiun yang Tergerus Penjajah

26 Maret 2021
5 Pertanyaan yang Membuat Orang Jogja Kesal Mojok.co

5 Pertanyaan yang Membuat Orang Jogja Kesal

1 November 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menebak Karakter Seseorang dari Tim yang Dipakai di Football Manager wonderkid terminal mojok.co

Rekomendasi Wonderkid dan Pemain Gratis di Football Manager Adalah Informasi yang Unfaedah

5 Tips Ampuh Menghindari Tukang Parkir di Indomaret Terminal Mojok

5 Tips Ampuh Menghindari Tukang Parkir di Indomaret

Hal-hal yang Dapat Dipelajari dari Kisah Cinta Kapten Ri 'Crash Landing on You' yang Menjadi Nyata Terminal Mojok

Hal-hal yang Dapat Dipelajari dari Kisah Cinta Kapten Ri 'Crash Landing on You' yang Menjadi Nyata

Terpopuler Sepekan

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi

UM Malang Adalah Kampus Paling Ramah Perantau di Malang: Asrama Memadai, Kos Murah, Lokasi Strategis!

21 Mei 2025
Mio Karbu: Motor Matic Paling Bermasalah. Udah Boros Bensin, Langganan Mogok pula

Pengalaman Mengendarai Mio Karbu, Motor Lawas yang Kembali Jadi Primadona dan Diburu Banyak Orang

23 Mei 2025
Hutan Blora Sudah Tak Mistis, Kini Malah Kritis Akibat Alih Fungsi Lahan

Hutan Blora Sudah Tak Mistis, Kini Malah Kritis Akibat Alih Fungsi Lahan

23 Mei 2025
Kelebihan dan Kekurangan Bus Harapan Jaya, Si Raja Jalanan dari Tulungagung

Kelebihan dan Kekurangan Bus Harapan Jaya, Si Raja Jalanan dari Tulungagung

21 Mei 2025
Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

24 Mei 2025
Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Memungkinkan untuk Beli Honda Brio Mojok.co

Menghitung Penghasilan Tukang Parkir Purwokerto, Ternyata Bisa untuk Beli Honda Brio

18 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kebahagiaan Sesaat Orangtua kala Anak Lolos UTBK, Dikira Serius Kuliah Malah Jadi “Aib Keluarga” karena Pergaulan
  • Mangga Besar Jakarta Barat Saksi Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.