Fitur Suzuki S-Presso seadanya tapi yang penting ada
Kalimat “fitur seadanya” sering dipakai untuk mengejek Suzuki S-Presso. Memang dibanding hatchback modern yang penuh layar besar dan gimik, S-Presso teramat sederhana. Tapi perhatikan fitur keselamatan dan kenyamanan inti yang disediakan macam dual SRS airbags di beberapa varian, pengereman yang aman (beberapa laporan menyebut ABS+EBD/ESP tersedia di varian tertentu), central locking, power window untuk depan, serta head unit sederhana yang fungsional. Pilihan transmisi AGS juga memberi keuntungan buat pengemudi kota yang sering stop-and-go.
Intinya sih, Suzuki mengambil pendekatan utilitarian. Bukan segala fitur kekinian dimasukkan, tapi fitur keselamatan dan fungsional diberi prioritas. Untuk banyak pembeli pertama atau keluarga kecil yang mengutamakan biaya kepemilikan rendah dan perawatan gampang, itu jauh lebih berguna ketimbang layar besar yang bikin pusing dan cukup menganggu konsentrasi saat mengemudi.
Varian dan pilihannya sederhana bagi pembeli yang ingin to the point
Di Indonesia Suzuki S-Presso ditawarkan dalam beberapa varian yang relatif sedikit. Umumnya ada dua varian utama, dengan pilihan transmisi manual dan AGS. Tersedia pula beberapa pilihan warna cerah yang membuat tampilannya tidak terlalu kaku.
Dealer-dealer Suzuki menyebutkan 6 pilihan warna di brosur pemasaran. Paket varian ini memudahkan calon pembeli untuk memilih varian dasar kalau mau hemat, atau ambil varian atas kalau menginginkan sedikit ekstra kenyamanan dan keselamatan.
Untuk banderol harga, S-Presso diposisikan di atas level LCGC termurah tapi tetap di segmen yang sangat terjangkau dibanding city car lain yang menawarkan teknologi lebih kompleks. Ini juga alasan Suzuki bilang S-Presso bukan pengganti Karimun Wagon R, karena segmen dan nilai jualnya beda.
Kenapa klaim “lebih dari LCGC” masuk akal?
Pertama, konstruksi dan spesifikasi mesin Suzuki S-Presso bukanlah LCGC biasa yang dipaksakan pada harga super murah. Sebab ini mobil yang dirancang sebagai city car kompak dengan standar global Suzuki untuk pasar berkembang.
Kedua, ground clearance dan dimensi membuatnya lebih fleksibel untuk kondisi jalan di luar kota kecil, yang biasanya menjadi titik lemah LCGC.
Ketiga, opsi transmisi AGS dan fitur keselamatan minimal yang cukup membuat mobil ini lebih siap pakai. Jadi bukan sekadar “kendaraan paling murah”.
Banyak pembeli mobil pertama yang mencari mobil dengan harga terjangkau, perawatan murah, terasa aman dan praktis. Nah, untuk kombinasi itu Suzuki S-Presso berdiri cukup kuat sebagai opsi. Kita boleh bilang “jelek” secara estetika, dan itu pendapat valid, tapi dari sisi fungsi harian, mobil ini menawarkan paket yang logis dan realistis.
Jadi kalau kamu butuh mobil yang lincah di kota, aman untuk keluarga kecil, gampang servisnya, dan tidak membuat kantong bolong, Suzuki S-Presso adalah opsi yang masuk akal. Suzuki menempatkannya bukan sebagai “penerus langsung Karimun Wagon R” tetapi sebagai city car modern dengan karakter sederhana, berguna, dan yah… agak jelek, sih.
Penulis: Budi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.



















